Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 11 Seperti Ada yang Hilang

Bab 11 Seperti Ada yang Hilang

Kini sudah dua hari berlalu semenjak kepergian Maudy dari rumah, tidak ada kabar dan tidak ada titik terang di mana wanita itu berada, membuat Killian frustasi. Bahkan sudah dua hari ini dia belum tidur sama sekali karena memikirkan Maudy belum pulang.

"Ke mana lagi aku akan mencarimu Maudy?" Katanya sambil mengusap wajah secara kasar. Kini, hidup Killian sangat kacau ditinggal oleh wanita itu.

Tidak mau putus asa maka Killian pun menyarankan teman-temannya untuk mencari istrinya itu. Teman-teman Killian sangat banyak sehingga dia menyebarkan foto Maudy kepada mereka. Dia mengatakan jika mereka melihat perempuan yang ada di gambar itu maka harus memberitahu dirinya.

"Siap," semua rekan kawan-kawan Killian membalas dengan cepat.

Killian sendiri tidak mau tinggal diam. Dia juga sedang berusaha mencari istrinya itu sedang berada di mana. Bahkan sampai ke pelosok desa ini sudah iya cari, tapi tak kunjung bertemu juga dengan Maudy.

Maka kini Killian menghentikan mobilnya lalu memandang sekitar tempat dia berhenti. Tempat itu penuh dengan pohon sawit dan juga banyak rumput-rumput liar yang tumbuh tinggi. Tidak ada yang menarik di sana.

Pikiran lelaki itu kini seperti kosong. Masalah wah ini bertubi-tubi sehingga membuat kepalanya sedikit pusing. Bahkan dia belum memberitahu mertuanya ke mana anak istrinya itu pergi.

Ya, Killan tidak mau jika mertuanya itu akan merasakan sakit yang mendera. Seperti yang sudah Killian ketahui bahwa ibu mertuanya mengidap penyakit jantung. Bahkan sudah sampai kronis akhir. Dan itu membuat pikiran Killian semakin kalut.

Untuk kembali ke sana pun rasanya tidak mungkin. Bagaimana jika sebenarnya Maudy tidak ada di sana? Itu akan membuat orang tua Maudy akan semakin khawatir, dan malah justru akan menambah masalah baru bagi kehidupan mereka. Killian tidak mau itu terjadi, kejadian itu pasti akan menyalahkan dirinya kembali atau bahkan mau dia kan tidak mau kembali lagi pada dirinya.

Oleh sebab itu, Killian memutuskan untuk mencari istrinya itu kembali. Saya berharap untuk segera bertemu dengan Maudy dan meminta maaf dengan wanita itu. Killian benar-benar ingin menyelesaikan masalah ini dia sudah tidak tahan ditinggal oleh Maudy seperti ini.

Hingga malam hari tiba ia pun tidak menemukan Maudy. Sepertinya istrinya itu memang sengaja bersembunyi ataupun menghindar darinya. Maka dengan segala kelelahan yang dirasakan oleh Killian. Ia pun memutuskan untuk pulang ke rumah untuk sekedar beristirahat.

Killian kembali menghidupkan mobilnya lalu melanjutkannya. Beberapa saat kemudian di rumah. kalian pun segera memasukkan mobil ke garasi dan segera turun dari sana. Setelah keluar dari garasi Killian masuk ke rumah dan menyalakan lampu yang sama sekali belum dinyalakan.

Satu harian ini Killian belum ada pulang, bahkan tidak beristirahat sedikit pun karena mencari Maudy, kini tubuhnya sangat lelah dan dia sudah hampir kehabisan ide untuk mencari Maudy.

Sedangkan kabar dari teman-temannya sendiri pun belum ada, membuat lelaki itu semakin sakit kepala memikirkan itu semua. Pikiran Killian takut jika terjadi sesuatu pada istrinya itu. Musuh Killian saat ini sangat banyak, bagaimana mungkin--

Atau malah mungkin kini istrinya itu sudah ditangkap atau di sekap oleh mereka. Semakin kalutlah pikiran lelaki itu. Maka setelah melepaskan bajunya dan membuka sepatu yang dia kenakan. Killian pun membanting dirinya di atas kasur.

Mungkin kini beristirahat sejenak akan menenangkan pikiran kalutnya. Namun, saat matanya ingin terlelap ponsel yang berada di dalam saku aku celana milik Killian berbunyi. Killian secepatnya mengambil benda pipih, itu mungkin bisa saja menjadi pertanda istrinya itu sedang di mana.

Benar saja, itu adalah pesan dari satu teman kerja Killian yang tadi iya suruh untuk mencari istrinya itu. Ketika mengetahui bahwa temannya itu mengetahui di mana istrinya, Killian pun langsung menghubungi nomor tersebut.

Mereka pun sempat berbincang sebentar di dalam telepon, lelaki teman Killian yang mengetahui keberadaan Maudy pun memberitahu di mana ia melihat wanita itu, di sebuah cafe dekat dengan taman mini. Di sana ia melihat Maudy bersama dengan seseorang.

Lelaki itu juga memberitahu kepada Killian, mungkin Maudy masih berada di sana bersama dengan temannya itu. Karena baru 5 menit yang lalu dia keluar dari sana.

Maka Killian pun meminta untuk segera dikirimkan alamat kafe tersebut-- alamat cafe dimana Maudy dan sahabatnya itu berada. Setelah itu mereka memutuskan sambungan telepon.

Ponsel milik Killian kembali berbunyi, itu adalah sharelok yang dikirimkan oleh pria tadi kepadanya. Dengan segeraKillian menyambar jaket dan juga kunci mobilnya. Iya segera keluar dan kembali ke garasi.

Killian buru-buru mengeluarkan mobilnya dari dalam garasi, lalu ia kembali keluar untuk menutup garasi tersebut. Setelah masuk ke dalam mobil, Killian segera menancap gas menuju cafe yang alamatnya sudah dikirimkan pria tadi.

Kafe itu terletak cukup jauh dari tempat Killiian berada sekarang, kira-kira sekitar 45 menit dari tempatnya berada.

Killian berusaha secepatnya untuk sampai di sana. Rasanya tidak sabar ingin melihat istrinya itu kembali. Apa pun akan Killian lakukan asalkan Maudy mau kembali untuknya. Sudah cukup tersiksa dua hari ini yang memikirkan istrinya itu.

Di dalam perjalanan Killian sering kali membunyikan klakson mobil miliknya, agar kendaraan yang dinaiki orang-orang yang berada di depannya segera menyingkir dan memberinya jalan. Namun sepertinya itu tidak akan bisa, pasalnya kini jalan menuju ke kota sangat padat. Itu artinya nya bisa jadi Killian akan tiba di sana setelah Maudy pergi.

Lampu pun tiba-tiba berubah menjadi hijau, kalian secepatnya menekan gas lalu berganti dengan kopling yang berada di tangannya, ia melajukan mobilnya sangat cepat membuat orang yang melintasi pun sering memaki dirinya.

Killian sudah tidak peduli, saat ini yang terpenting baginya adalah menemukan Maudy di sang istri. Apa pun caranya harus menemukan wanita itu segera.

Maka sebelum kehilangan Maudy, Killian pun segera menghubungi rekannya tadi. Yang menyuruh lelaki itu untuk mengawasi istrinya agar tidak pergi ke mana-mana. Satu titik pun tidak akan Killian berikan lagi untuk Maudy pergi. Tidak akan!

Maka ia pun segera melajukan mobilnya kembali ke cafe tersebut. Sementara ia juga menunggu kabar dari temannya tadi. Dia ingin melihat Maudy apakah masih berada di sana atau tidak.

Nyatanya Maudy masih di sana dengan wanita tadi-- mungkin itu sahabat yang sering diceritakan oleh Maudy kepadanya. Tapi saat ini bukan itu yang terpenting, memikirkan kata-kata untuk membujuk Maudy kembali, itu saja yang saat ini berada di dalam pikiran Killian.

Maka di dalam mobil pun Killian terus merapalkan doanya agar mau di memaafkannya dan kembali ke rumah bersama-sama dengan dirinya. Killian sangat mengharapkan itu.

Bersambung

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel