5. Kembali
Satu tahun kemudian...
Daniella kembali ke negara kelahirannya. Bentuk tubuh wanita itu tidak berubah sedikit pun meski dia telah melahirkan, jadi pasti keluarganya tidak akan pernah menyangka jika dia memiliki anak. Namun, dia tidak akan menyembunyikan tentang anaknya dari keluarganya.
Selama dia berada di luar negeri dia telah memikirkan bagaimana cara memberitahu orangtuanya tentang kehadiran anak itu. Dia tahu bahwa orangtuanya pasti akan marah padanya karena menyembunyikan hal itu, dan dia sudah siap menghadapi hal itu.
Kembalinya Daniella hari ini tanpa memberitahu keluarganya, dia ingin membuat kejutan untuk orangtuanya, dan dia yakin bahwa orangtuanya akan jauh lebih terkejut karena bayi yang datang bersamanya.
"Apakah kau sudah siap?" Altan yang menjemput Daniella menatap wanita cantik di sebelahnya yang sedang memeluk bayi mungil berjenis kelamin perempuan yang berusia lima bulan.
"Ya," balas Daniella. "Ayo turun."
"Ya, ayo." Altan keluar dari mobilnya, kemudian membukakan pintu untuk Daniella.
Pria dan wanita itu kemudian melangkah menuju ke bangunan utama kediaman mewah keluarga Shine.
"Nona Daniella?" Rosemary menatap Daniella terkejut. Wanita berusia empat puluhan tahun itu adalah kepala pelayan mansion itu.
"Apakah Ayah dan Ibu ada di rumah?" tanya Daniella.
"Ada, Nona."
"Bawakan barang-barangku, Bibi Rose."
"Baik, Nona."
Daniella kemudian melangkah lagi bersama Altan. Wanita itu sedikit gugup. Tangan hangat Altan kemudian merangkul pinggang Daniella. Mencoba untuk menenangkan Daniella.
Keduanya sampai di depan sebuah ruangan, tempat itu merupakan ruangan favorit ayah dan ibunya, keduanya sering menghabiskan waktu berdua di sana karena itu adalah tempat bersantai keluarga mereka.
Altan memiringkan wajahnya menatap Daniella, setelah Daniella mengambil satu tarikan napas panjang, Altan kemudian membuka pintu.
Daniella bergerak masuk ke dalam sana, disusul oleh Altan. "Ayah, Ibu, aku pulang." Daniella menyapa orangtuanya yang duduk di sofa dengan dua cangkir the dan teko di meja.
Richard dan Jasmine mengalihkan pandangan mereka, keduanya seketika berdiri saat melihat putri kesayangan mereka akhirnya ada di depan mereka.
Selama Daniella berada di luar negeri, mereka hanya berkomunikasi melalui panggilan video. Itu adalah pertama kalinya mereka berada jauh dari Daniella, dan rasanya benar-benar tidak menyenangkan. Beberapa kali mereka memiliki inisiatif untuk menyusul Daniella, tapi Daniella selalu melarang mereka untuk datang.
Altan mengambil alih bayi dalam gendongan Daniella, membiarkan Daniella dan kedua orangtuanya berpelukan.
Richard dan Jasmine memperhatikan bayi itu, tapi mereka menahan rasa keingintahuan mereka dan memilih untuk melepaskan kerinduan terhadap putri mereka terlebih dahulu.
"Kenapa tidak memberitahu ayah dan ibu jika kau kembali hari ini." Jasmine menatap putrinya dengan mata basah.
Daniella tersenyum ringan. "Aku ingin memberi kejutan pada Ayah dan Ibu."
"Kau pasti lelah dalam perjalanan kembali, ayo duduk." Richard segera menarik anak perempuannya untuk duduk.
Altan hanya mengikuti dan berdiri melihat ketiga orang di depannya yang begitu saling menyayangi. Dia juga mendapatkan kasih sayang seperti itu dari keluarganya, tapi tetap saja rasanya masih ada yang kurang karena ayahnya saat ini adalah ayah tirinya.
Ketika orangtua Daniella telah duduk, Daniella tidak ikut duduk melainkan berlutut di lantai.
Richard dan Jasmine terkejut karena tindakan putri mereka.
"Sayang, kenapa kau berlutut seperti itu? Cepat berdiri." Jasmine tidak tahan melihat putrinya berlutut. Sejak kecil Daniella selalu mereka manjakan, ketika Daniella membuat kesalahan, mereka tidak memarahi Daniella dengan keras. Ini adalah pertama kalinya Daniella berlutut di depan mereka.
"Ayah, Ibu, maafkan aku." Daniella bersuara dengan pelan.
"Kenapa kau minta maaf, Ella?" Richard tidak mengerti.
"Aku telah menyembunyikan hal besar dari Ayah dan Ibu. Aku juga telah berbohong mengenai keberangkatanku ke luar negeri." Daniella mengakui kesalahannya dengan kepala tertunduk.
Orangtua Daniella tidak mengatakan apapun sekarang, mereka hanya menatap Daniella dengan tatapan rumit.
"Ayah, Ibu, satu tahun lalu aku pergi karena aku menemukan diriku sedang mengandung. Aku tidak tahu bagaimana memberitahu kalian. Aku takut membuat kalian kecewa sehingga aku memilih untuk menyembunyikannya. Ayah, Ibu, aku telah mempermalukan kalian. Aku benar-benar minta maaf atas kesalahan yang sudah aku perbuat." Suara Daniella terdengar bergetar.
Ruangan itu kemudian menjadi hening. Dalam keluarga Shine, Daniella adalah yang pertama kalinya menorehkan noda seperti ini. Keluarga Shine merupakan keluarga yang terhormat dan telah ada sejak ratusan tahun lalu. Selama waktu itu tidak pernah ada generasi yang memiliki skandal, Daniella adalah satu-satunya.
Richard dan Jasmine tidak tahu harus berkata apa, tapi ketika mereka melihat putrinya yang tertunduk lesu mereka tahu bahwa tidak mudah bagi putrinya untuk melalui satu tahun belakangan ini.
Mereka mengerti kenapa putrinya menyembunyikan hal itu, tapi dia masih sedikit kecewa. Bagaimana pun juga mereka adalah orangtuanya, mereka tidak akan begitu kejam terhadap Daniella.
"Apakah bayi yang digendong oleh Altan adalah anakmu?" tanya Jasmine.
"Ya, Bu."
"Biarkan Ibu melihatnya."
Altan kemudian menyerahkan bayi itu pada Daniella kemudian Daniella memberikannya pada sang ibu.
Jasmine memandangi bayi menggemaskan di gendongannya. Itu benar-benar cantik dan memikat. Jasmine merasa sangat terharu, tanpa ia sadari air matanya jatuh begitu saja.
Dia tidak pernah menyangka jika dia sudah memiliki cucu yang sangat cantik.
Richard juga merasakan hal yang sama. Ia terpana melihat cucunya, itu persis seperti Daniella ketika masih bayi. Richard merupakan ayah yang ikut mengurusi bayinya sejak baru lahir, jadi dia tentu saja hapal seperti apa wajah Daniella ketika masih bayi.
"Duduklah di sofa, berlutut akan membuat kakimu sakit." Richard beralih pada putrinya. Dia tidak memarahi putrinya sama sekali. Siapa yang tidak berbuat kesalahan dalam hidupnya?
"Apakah Ayah dan Ibu memaafkanku?" tanya Daniella.
"Kami merasa kecewa, tapi apa yang sudah berlalu biarlah berlalu. Di masa depan jangan mengulangi hal yang sama. Kami adalah orangtuamu, kami akan menerima kau apapun yang terjadi." Richard berkata dengan bijaksana. Dia tahu bahwa beberapa orang akan membicarakan putrinya, hal-hal seperti itu tidak akan bisa dihindarkan. Namun, selama Daniella berada dalam keluarga Shine, tidak akan ada satu orang pun yang berani kurang ajar padanya.
Daniella merasa sangat lega, segala tekanan berat yang ada di punggungnya kini lenyap. Dia sudah memiliki hal-hal buruk di pikirannya karena selama ini tidak ada aib dalam keluarga Shine, jadi dia takut untuk memberitahu orangtuanya. Namun, orangtuanya adalah orangtua yang terbaik di dunia. Orangtuanya memaafkan kesalahannya dan menerimanya.
Altan membantu Daniella berdiri, kemudian Daniella duduk di sofa.
"Siapa nama cucuku?" tanya Richard.
"Quinn, Raquinne Shine." Daniella menyebutkan nama putri cantiknya. Seperti namanya, dia berharap putrinya akan menjadi ratu yang bersinar dalam hidupnya.
"Raquinne Shine, cucuku." Jasmine membelai lembut wajah cucunya. Matanya masih saja berkaca-kaca, alih-alih kecewa, dia merasa sangat bahagia karena mendapatkan seorang cucu.
"Siapa ayah Quinn?" Richard mengalihkan pandangan pada Altan sejenak. Melihat pria itu datang bersama putrinya dia mengira bahwa Altan kemungkinan besar adalah ayah Quinn.
Daniella diam sejenak. Lalu kemudian menjawab, "Altan, Ayah."
Richard kembali mengalihkan pandangannya pada Altan. "Jadi, kenapa kau tidak bertanggung jawab pada putriku?"
"Tuan, saya sudah memiliki keinginan untuk bertanggung jawab, tapi Daniella menolak saya." Altan berkata dengan tenang.
"Ayah, aku dan Altan mabuk pada saat itu. Kami sama-sama tidak menyadari apa yang kami lakukan. Aku tidak ingin menikah dengan Altan hanya karena rasa bertanggung jawab semata." Daniella mengatakannya dengan lancar seolah itu adalah kejadian yang sebenarnya.
Sebelumnya dia tidak ingin menggunakan cara ini, tapi kata-kata Altan membuatnya akhirnya setuju untuk menggunakan cara ini.
Jika dia mengatakan bahwa dia mabuk dan tidak tahu dengan siapa dia malam itu maka keluarganya pasti akan mencari sampai ke pelosok untuk menemukan pria itu, kebohongannya pasti akan terbongkar.
Jadi cara yang terbaik adalah menjadikan Altan sebagai ayah dari anaknya. Dengan begitu orangtuanya tidak akan curiga karena dia dan Altan memang memiliki kedekatan.
Selain itu Altan yang menawarkan diri untuk membantunya, jadi dia tidak memiliki alasan untuk menolak lagi.
Bahkan jika mereka harus menikah, Altan juga menawarkan hal itu padanya. Altan berkata padanya bahwa mereka berdua cocok satu sama lain, selain dari tidak saling mencintai mereka memiliki hubungan yang sangat baik.
Mereka bisa menikah berdasarkan kompromi. Dan Altan yakin bahwa mereka bisa menjalani hidup dengan rukun satu sama lain.
Dengan pernikahan itu juga masalah mereka berdua akan terselesaikan. Altan tidak akan dikejar oleh orangtuanya agar segera menikah, dan Daniella dia masih bisa menyimpan rapat rahasianya tentang siapa ayah Quinn yang sebenarnya dengan menjadikan Altan sebagai ayah Quinn.
"Lalu, apakah kalian akan terus seperti ini? Bagaimana dengan status Quinn?" Richard tidak bisa menyalahkan putrinya atau Altan, keduanya sama-sama tidak menyadari perbuatan mereka.
Jasmine yang masih memeluk Quinn hanya menyimak percakapan itu. Dia tahu bahwa putrinya selalu memiliki keinginan untuk menikah dengan pria yang dia cintai, itulah sebabnya mereka tidak pernah mengatur perjodohan untuk Daniella. Mereka ingin Daniella menemukan pasangannya sendiri, pasangan yang dipilih oleh Daniella sendiri.
"Saya dan Daniella akan menikah, Tuan. Kami telah membicarakan hal ini sebelumnya datang ke sini."
"Ella, apakah kau yakin?" Jasmine bertanya khawatir.
"Ya, Bu. Sebelumnya aku tidak ingin dinikahi karena rasa tanggung jawab, tapi aku tidak bisa egois karena Quinn membutuhkan ayahnya. Selain itu aku juga sudah mengenal Altan dengan baik, kami pasti akan hidup dengan rukun." Daniella meyakinkan ibunya.
"Mari bicarakan ini lagi nanti." Richard tidak bisa banyak berpikir saat ini. "Altan, kau harus membawa keluargamu untuk membicarakan tentang pernikahan."
"Baik, Tuan."
Setelah ini Altan yang akan memberikan kejutan pada keluarganya. Ibunya pasti akan memukulinya karena telah menghamili seseorang, tapi tidak segera bertanggung jawab.
Daniella memperhatikan Altan sejenak, dia berharap ini adalah keputusan yang tepat yang dia ambil untuk mereka berdua.
tbc