Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

CH-2 IDENTITAS XIAO JIAN

Wang Chong menatap Xiao Jian dengan tajam, wajahnya dipenuhi nafsu pembunuh.

“Xiao Jian. Sekarang aku akan mengakhiri hidupmu terlebih dahulu. Kamu tidak perlu khawatir, kamu tidak akan kesepian. Sebentar lagi anak dan istrimu akan menyusul mu ke Neraka!”

“Wang Chong. Kamu benar-benar biadab! Istri dan anakku adalah kakak dan keponakan mu sendiri. Tetapi, kamu memperlakukannya seperti ini. Orang sepertimu tidak akan lama lagi bakal bertemu dengan malapetaka yang lebih menyakitkan daripada ini!”

“Banyak bicara!”

Baang—

Wang Chong langsung membelah tubuh Xiao Jian menjadi dua bagian, dan dia mati dengan cara yang mengenaskan.

“Kakak ipar yang malang, aku tidak akan membiarkan siapapun mengancam posisi ku. Bagiku, tidak ada kerabat ataupun teman, siapapun yang memiliki potensi merebut posisiku, mereka akan bertemu dengan kematian yang mengenaskan!”

Wang Chong ini benar-benar biadab, dia lebih tercela daripada iblis.

Wangmei dan Xiao Tian masih berlari.

Namun, untuk meninggalkan Wilayah Wuyu mereka harus menyeberangi sungai yang sangat besar.

Sungai itu sangat terkenal di Kerajaan Wang, karena sungai ini dipenuhi dengan berbagai binatang buas.

Binatang-binatang yang memenuhi sungai ini tidaklah lemah, bahkan ada yang memiliki ranah pendekar raja. Jadi untuk bisa menyeberangi jembatan ini, Kerajaan Wang membangun jembatan gantung.

Sekarang Wangmei dan Xiao Tian sedang berdiri di tengah-tengah jembatan. Mereka tidak melanjutkan perjalanan, karena di hadapan mereka ada anggota Kerajaan yang bertugas di perbatasan, dan dia juga tidak bisa kembali, karena di belakang mereka ada pasukan Kerajaan yang sedang mengejar mereka.

“Permaisuri, lebih baik kamu menyerah! Setidaknya kematian kalian tidak akan terlalu menyakitkan.” Jenderal Kerajaan Wang menyeringai dengan tatapan cabul nya.

Melihat tidak ada lagi jalan keluar, Wangmei mengeluarkan pedang pendek dari dalam gaunnya.

“Kamu ingin aku menyerah? Jangan bermimpi!”

Slash—

Wangmei menebas tali yang mengikat jembatan, lalu dia mendorong Xiao Tian ke dalam sungai.

“Ibu, tidak!” Xiao Tian tidak ingin berpisah dengan ibunya. Tetapi, dorongan ibunya terlalu kuat, sehingga Xiao Tian terjatuh ke dalam sungai.

Karena sungai itu tidak hanya besar, tetapi sangat deras juga arusnya, Xiao Tian terbawa arus.

“Ibu, ibu!” Xiao Tian terus memanggil ibunya, tetapi Wangmei hanya tersenyum pahit.

“Nak, kamu harus hidup. Apapun yang terjadi, kamu harus hidup.” Lalu Wangmei mengalihkan pandangannya. Dia menatap jenderal kerajaan Wang dengan tatapan tajam.

“Bajingan pengkhianat, aku akan membunuh kalian semua!” Aura dingin keluar dari tubuh Wangmei, dia adalah wanita yang terkenal memiliki energi es yang sangat kuat. Lalu dia mulai menyerang menggunakan pedang pendek yang telah dilapisi oleh es.

Suara benturan senjata terus terdengar antara Wangmei dengan sangat jenderal.

Puchi—

Tiba-tiba Wangmei menyemprotkan darah dengan suapan besar.

Beberapa tombak sudah menusuknya dari belakang.

Xiao Tian mata nya semerah darah, dia menyaksikan ibunya tersenyum ke arahnya dengan wajah yang dipenuhi dengan darah.

Xiao Tian tidak bisa lagi menahan kencangnya arus sungai, jadi dia terbawa hanyut, dan tidak tahu apakah dia masih hidup atau sudah mati.

Jenderal kerajaan Wang dan pasukan yang lainnya tidak peduli dengan nasib Xiao Tian, mereka hanya menatap jasad Wangmei yang sudah menghembuskan nafasnya.

“Sangat disayangkan, tubuh permaisuri yang begitu cantik, sekarang penuh dengan luka.” Jenderal Wang berkata dengan nada sedih.

Bawahan nya memberanikan diri untuk berkata kepada jenderal mereka.

“Jenderal. Jika bisa, jenderal jangan menyentuh jasad permaisuri, bagaimanapun permaisuri adalah kakak perempuan Raja kita. Jika yang mulia tahu, kita semua bisa mendapatkan murkanya.”

Orang itu berkata sambil menunduk, karena dia tahu jenderal mereka sangat mesum, tidak tahu sudah berapa ratus wanita yang telah ditiduri olehnya.

“Hmm, kalian tidak perlu khawatir, aku masih memiliki batasan. Sekarang ayo kembali untuk menyerahkan jasad permaisuri kepada yang mulia.”

“Lalu jenderal, bagaimana dengan Xiao Tian? Dia terbawa hanyut di sungai ini. Apakah kita perlu mencarinya?”

Mendengar perkataan bawahannya, jenderal Wang mendengus dingin.

“Mencarinya? Untuk apa kalian membuang waktu yang tidak perlu? Anak itu sudah pasti mati, sungai ini dipenuhi dengan binatang buas, jadi sudah pasti dia menjadi makanan binatang buas. Sekarang, kita kembali!”

Jenderal Wang kembali membawa jasad Wangmei ke Kerajaan. Wang Chong menyambut kedatangan mereka, setelah mendengar cerita keseluruhan, Wang Chong tidak mempermasalahkan Xiao Tian, karena dia juga memiliki pikiran bahwa Xiao Tian pasti mati dimakan binatang buas.

“Kalian siapkan pemakaman untuk kakak perempuan ku, adapun jasad Xiao Jian, lemparkan saja jasadnya ke kandang anjing pelacak jiwa.”

Wang Chong ini benar-benar tega, dia membiarkan jasad kakak iparnya menjadi makanan anjing peliharaannya.

Setelah jasad Wangmei dimakamkan, dan jasad Xiao Jian dilemparkan ke kandang anjing. Mereka tidak tahu kedua jasad itu berubah menjadi sebuah ranting pohon.

****

Di tempat yang sangat jauh, bukan di Dinasti Ming, apalagi di Kota Wuyu. Seorang pria paruh baya sedang berdiri dengan seorang wanita yang sangat cantik di puncak gunung yang tingginya melewati awan.

Pria dan wanita ini sangat mirip dengan Xiao Jian dan Wangmei, atau apakah memang itu mereka.

Wanita itu menatap ke arah lautan awan yang mengembang di depannya. Walaupun dia menatap lautan awan, Tetapi, pandangannya seperti bisa menembus segalanya. Wanita itu mendesah kecil dengan wajah yang sangat sedih.

“Suamiku, apakah kita tidak berlebihan membiarkan anak kita seperti itu?”

Pria itu tersenyum kecil, walaupun tubuhnya sedikit bergetar mendapatkan pertanyaan seperti itu.

“Dia akan baik-baik saja. Jika dia tidak bisa bertahan hidup di dunia kecil seperti itu, berarti dia tidak layak menjadi anakku.”

“Suami, mengapa kita tidak membawa Tian’er bersama kita? Dia bisa tumbuh lebih baik, apalagi jika dia mendapatkan bimbingan dari mu, dia pasti bisa menjadi ahli di alam semesta ini yang tidak lebih lemah darimu.”

Ternyata wanita dan pria ini memang Xiao Jian dan Wangmei. Tubuh yang terbunuh di kerajaan Wang hanyalah tubuh pengganti, bukan tubuh aslinya.

“Tian’er harus menemukan jalannya sendiri dalam berkultivasi. Dengan kebencian yang tertanam di hatinya, itu akan membuat dia tumbuh lebih cepat. Walaupun jika mengikuti ku dia bisa tumbuh lebih cepat, itu akan menghilangkan potensinya. Lagipula, mereka yang menjadi ahli sejati adalah orang-orang yang hidup setelah melewati berbagai kesulitan. Tanpa kesulitan, rasa sakit, penghinaan, orang tidak akan bisa naik ke puncak kejayaan. Hanya mereka yang telah melewati berbagai kesulitan yang bisa berdiri di puncak kultivasi. Sekarang, sudah waktunya kita pergi. Aku tidak bisa meninggalkan clan ku lebih lama lagi, atau bencana besar akan tiba untuk seluruh alam semesta.”

Wangmei bagaimanapun adalah seorang ibu, rasa khawatir seorang ibu jauh lebih besar daripada ayah. Namun, dia tidak bisa membantah keputusan suaminya yang memiliki status sebagai Kaisar Dewa Tertinggi.

Xiao Jian memegang tangan istrinya, lalu dia berjalan melintasi bintang-bintang.

Setelah berdiri di ketinggian tertentu, dia merobek ruang, lalu menghilang.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel