Bab 3. Catherine yang Jahat
Catherine sudah tidak sabar. Ia mondar mandir. Segera ia punya inisiatif ia hendak kerumah Bachtiar. Padahal Bachtiar berada di rumah sakit. RSIA Graha Bunda. Ia mendatangi Rumah Mewah Elena, di RE Martadinata.
Banyak Rumah Elena, Ada di RE Martadinata, Di Cipaganti dan Juga Buah Batu.
Namun ia menuju yang di Cipaganti dulu.
Yang paling mewah adalah yang di Kotabaru Parahyangan. Namun menuju rumah di Kotabaru adalah mustahil, selain banyak security yang berjaga juga agak sulit mendapatkannya.
Segera ia memijit bel di Rumah Elena Cipaganti.
Datang seorang pembantu.
"Iya ada apa ya"
"Eu anu saya disuruh mamahnya Elena untuk ngambil baju Elena"
"bukannya udah diambil tadi sama pak Bachtiar?"
"Pak Bachtiar salah ambil"
"Oh sebentar"
"Cepetan bukain pintu bik .... keburu melahirkan ibu Elenanya"
Bibik itu gak kepikiran kalau Catherine berniat jahat. Momennya kok seperti tepat saat Elena melahirkan.
Segera masuk Catherine.
"Bik biar aku aja yang ambilkan. Aku tahu pakaian yang disukai bu Elena"
"Eu tapii .."
"Udah jangan tapi tapi, sekarang bukan waktu yang tepat berdebat, Ibu mau melahirkan segera"
"Iya iya"
"Dimana kamarnya bi?"
"Eu itu dilantai 2 sebelah kanan"
Tangga mewah keatas. Disebelah kanan ada kamar yang besar. Mungkin kamar inilah yang digunakan Elena.
Bibi enjum mengikutinya.
Catherine gak mau diganggu.
"Bik ... bibi gak usah ikutin saya. Bibi sekarang bikinin makanan kesukaan ibu Elena, dia gak suka makanan Rumah Sakit" Suruh Elena.
Bibi Enjum ngikutin aja.
Sementara Carherine sibuk cari cari, dimanakah sertifikat itu disimpan. Biasanya dilemari. Didapatnya didalam lemari ada brangkas. Ia bingung. Pasti didalam brangkas kecil itu seritikatnya ditaro.
Ia berupaya mengeluarkan brangkas itu. Tapi lumayan berat. Perlu dua orang
"Hemzzz gimana caranya mengambilnya"
Catherine bingung.
Lalu ia telpon rekannya.
"Jono cepat kamu kesini ya. Bawa mobil. Aku butuh 2 orang cepetan"
"Alamatnya dimana"
"Cipaganti ... aku sharelock"
"Sama sekalian obat bius ya"
"Buat apa"
"Udah kamu bawa aja cepet"
Segera Jono dan Dimas menuju Cipaganti.
Setelah sampai di Cipaganti ia segera membukakan pintu pagar.
"Cepet masuk"
Namun Catherine bingung si bibi enjum udah selesai masaknya.
"Bi masakin juga buat pak Bachtiar"
"Iya bu"
Catherine segera ke ruang tamu lagi.
"Mana obat biusnya"
Jono memberikan obat biusnya.
Catherine segera ke dapur. Ia pelan pelan dari belakang mendekati Bibi Enjum. Dan di dekapnya mulut dan hidung Bibi enjum dengan obat bius. Hingga ia pingsan tak sadarkan diri.
"Jono, dimas sini"
Jono dan dimas segera ke dapur.
Ini bawa si bibi taro di sofa.
Bibi Enjum ditaro di sofa.
Lalu segera catherine menyuruh Jono dan Dimas mengambil brangkas itu. Mereka berdua lalu membawa brangkas itu ke mobil. Lalu baik Catherine, Jono dan Dimas berlalu. Catherine mencuri brangkas itu.
Sementara Bibi Enjum jatuh pingsan.
Didalam perjalanan Jono dan Dimas heran.
"Itu apa bu brangkas isinya"
"Kalian harus buka brangkasnya bisa"
"Wah susah bu, harus ke tukang kunci atau mekani"
"Hemmzz ya udah kita cari Tukang Kunci"
Sementara itu Elena akan melahirkan. Bachtiar masuk ruangan bedah. Elena masih sadar.
"Sayang kamu akan di caesar"
"Tumben kamu kesini"
"Udah pokoknya kamu jangan banyak pikiran"
"Iya makasih ya sayang"
"Iya"
Terlihat banyak peralatan dan dokter bedah. Dan Bachtiar diminta menandatangani persetujuan operasi caesar. Memang tidak sakit melahirkan karena semua dibius total. Tapi disuntiknya itu yang bikin sakit. Caesarnya sendiri hanya berlangsung beberapa menit.
Dan Elenapun sudah melahirkan anak. Perempuan. Mungil lucu dan imut. Karena Caesar, tentu dibutuhkan waktu bagi Elena untuk bisa sadar kembali.
Bachtiar juga sangat senang melihatnya. Melihat bayi mungil perempuannya.
"Hallo sayang .."
Ia tersenyum kearah bayi mungil itu
Selang beberapa jam, akhirnya Elena sadar. Dan ia mencari cari bayinya. Tentu tidak bisa langsung dihadirkan karena masih di inkubator.
Sejenak ia bisa melupakan kekurang perhatiannya Bachtiar. Ia cukup merasa senang kalau kali ini Bachtiar ada disampingnya. Menemaninya melahirkan.
"Gimana anaknya"
"Cantik anaknya sayang"
"Masa?"
"Iya"
"Jarinya lengkap gak haha"
"Ya lengkap lah"
"Mana boleh lihat gak"
"Nanti aku panggilin suster ya"
Lalu Bachtiar mencari suster.
"Suster .... istri saya pengen lihat anaknya"
"Jangan dulu pak ... nanti ada waktunya kok"
"Oh iya... boleh aku fotokan atau video kan?"
"Boleh tapi jangan pake lightingnya ya"
"Iya sus"
Akhirnya Bachtiar memvideokan bayinya, juga memfotonya.
Lalu ia kembali lagi ke Elena. Dan ia memperlihatkan bayi mungilnya pada Elena.
"Tuh khan cantik"
"Aduhhh lucu banget ... makasih ya pah ..."
"Iya ... kamu lapar atau gimana"
"Masih sakit ... sakit loh pah pas disuntik punggungnya setengah mati. Jangan sakitin aku lagi ya pah. Kamu kalau jadi aku pasti gak akan kuat"
"Iya ...."
Bachtiar mencium kening Elena.
Sejatinya ia menaruh sayang pada Elena. Tapi entah karena godaan catherine sang pelakor ia jadi berubah. Tapi sekarang Bachtiar sedikit melupakan catherine. Ia tidak mau terburu buru menghubunginya. Karena ia senang kehadiran buah hatinya.
Papah Elena mulai reda amarahnya. Karena ia memperhatikan ada rasa kasih sayang dan perubahan dari bachtiar.
Bachtiar mengantar Elena ke ruang rawat inapnya. Dan ia juga yang menggendong bayinya yang baru lahir.
Mamah Papah Elena sangat senang kehadiran cucu barunya. Totalnya sudah 9 Cucu dari 3 anaknya. Semua anak anak mamah papah Elena berjumlah 10 dari dua istri yang berbeda. Dan mamah elena juga pernah menikah sebelumnya dengan dua pria. Dan satu mantan suaminya punya 2 anak.
Lengkap sudah kebahagiaan Papah dan Mamahnya Elena. Karena selama ini menantikan kehadiran cucu dari Elena.
Jadi sudah semua anaknya sudah memberikannya cucu. Walau ada beberapa yang meninggal. Semua anak anak papah dan mamah Elena sudah memberikan cucu tapi ada yang meninggal.
Hanya ada 9 cucu dari 10 anaknya. Sebetulnya kalau ditotalin dengan yang meninggal sudah 13 cucu. 4 cucunya meninggal sudah. Ada yang meninggal diusia 4 tahun ada yang 12 tahun dan dua lagi meninggal masih bayi.
"Pah makasih ya, hari ini papah perhatian sama aku. Aku pengen papah perhatian selamanya"
Bachtiar menganggukkan kepalanya. Sekarang sadar, entah nantinya kambuh lagi atau enggak. Tapi yang jelas pelakor catherine merubah tabiatnya menjadi lelaki yang buruk.
Sementara itu Catherine sudah berhasil membuka brangkas. Dan Bibi Enjum juga siuman. Ia gak sadar kalau ia dibius. Tau taunya seperti ia pusing. Tapi ia bingung karena enggak ada siapa siapa dirumahnya. Semua pembantu Elena dikerahkan untuk menjaga Elena. Dan rumah lainnya. Total rumah Elena ada 5.
Pembantunya totalnya ada 20. Yang paling banyak pembantunya yang di Kotabaru Parahyangan tempat ia banyak menghabiskan waktu di rumah paling mewah itu.