Bab 9 Ingin Lari? Tidak Semudah Itu
Di luar rumah, Chu Lingxuan melihat Chu Qianli membawa Shen Bao masuk ke dalam rumah, dia segera menatap pengawal di sampingnya sambil menggertakkan giginya.
"Bagaimana dengan obat penawar yang kalian bawa? Cepat cari cara untuk meminumnya, kita segera melarikan diri!"
Tidak tahu apa karena sudah lama berlalu, khasiat obatnya sudah menurun. Para pengawal berjuang mati-matian untuk berontak, dan mereka benar-benar bisa bergerak. Mereka bergegas meminum obat penawar, lalu membuang barang bawaan yang diikatkan ke punggung mereka. Mereka melangkah maju untuk membantu Chu Lingxuan berdiri.
Chu Lingxuan menggertakkan giginya dengan erat, dia merasakan rasa sakit di pipi dan tubuhnya, dia menatap ke arah rumah itu dengan penuh kebencian.
Ketika dia keluar, dia akan segera mengirim lebih banyak pengawal untuk memasuki gunung. Nantinya, dia akan melimpahkan kejahatan bahwa wanita iblis itu merampok Ginseng Ungu darinya, dia pasti akan membuat wanita iblis itu hancur berkeping-keping.
"Nona, ayo cepat pergi!"
Chu Lingxuan memikirkan Ginseng Ungu yang berada sangat dekat tapi malah sulit digapai, hatinya merasa sakit bagaikan meneteskan darah. Tiba-tiba, dia melihat setengah bagian dari Ginseng Ungu dengan bekas gigi di tanah, dia menggigit bibir bawahnya dengan keras.
"Cepat pergi untuk mengambil setengah dari Ginseng Ungu itu, lalu kita segera pergi!"
"Baik."
Bahkan meski sudah direbus dan digigit, itu masih adalah benda yang amat sangat berharga yang sulit ditukar dengan uang. Mungkin saja benda itu dapat menyelamatkan Pangeran Ketiga?
pengawal itu mengambil setengah dari Ginseng Ungu yang terdapat bekas gigitan itu, kemudian dengan hati-hati membungkusnya. Lalu, dia membantu Chu Lingxuan dengan cepat melarikan diri ke luar halaman. Hanya saja tepat ketika mereka mendekati pagar, kuncup bunga merah muda yang awalnya tertutup di pagar seketika mekar, aroma bunga yang memukau seketika menyeruak masuk ke dalam hidung.
Langkah Chu Lingxuan dan yang lainnya seketika berhenti, kemudian mulutnya memuntahkan busa putih dan jatuh ke tanah dengan bunyi gedebuk kencang.
Tanaman merambat hijau itu perlahan-lahan keluar dari pagar, melilit pergelangan tangan Chu Lingxuan, dan menyeretnya ke arah akarnya. Tanaman merambat itu tampak hijau dan lembut, tapi begitu menyentuh kulit manusia, maka akan dengan cepat merusak lapisan kulit.
Shen Bao mendengar pergerakan itu dan berlari menghampiri. Begitu melihat pemandangan ini, dia bergegas melangkah maju dan menepuk-nepuk tanaman merambat itu.
"Si Merah Muda, apa yang kamu lakukan? Orang-orang ini harus membantuku untuk membawa barang bawaanku dan Ibuku, bukan untuk kamu makan."
Tanaman merambat itu seolah-olah tahu dirinya salah, dia bergegas melepaskan Chu Lingxuan, kemudian menggosok ujung sepatu Shen Bao seolah-solah sedang bersikap manja, kemudian dia kembali melingkar di pagar lagi.
Chu Qianli berjalan keluar secara perlahan, mengamati kerumunan sekilas, kemudian melirik ke arah langit dengan lesu.
"Ini sudah larut."
Setelah melihat Chu Lingxuan, semakin mengulur waktu, semakin kuat emosi yang ada di dalam hatinya. Ini benar-benar membuat orang lain merasa gelisah dan juga jengkel.
"Baik, Ibu duduklah dulu."
Shen Bao mengeluarkan sebuah botol porselen kecil, botol kecil itu diisi oleh madu yang berwarna emas. Dia memasang ekspresi serius, kemudian meneteskan satu tetes ke dalam mulut semua orang itu.
Chu Lingxuan dan pengawal dengan cepat tersadar, seketika mereka bergidik ketika bertemu dengan tatapan malas milik Chu Qianli.
"Shen Bao, minta uang."
"Baik, Ibu! Tanaman merambat yang haus darah itu meracuni orang tanpa terlihat. Setelah terkena racun maka hanya bisa diseret dan dimakan oleh tanaman itu. Aku dan Ibuku baru saja menyelamatkan nyawa kalian, ditambah kalian sudah merusak pagar dan menggali adik ginseng milikku, semua itu digabung, totalnya 500 tael..."
"Uhuk, uhuk..." Chu Qianli terbatuk ringan.
Ketika pergi jauh, bagaimana bisa hidup pensiun tanpa uang? Jadi saat sudah waktunya memeras, maka sebaiknya memeras dengan kejam.
Shen Bao segera menambahkan, "Emas!"
"Uhuk, uhuk..." Chu Qianli menghela napas, kenapa Shen Bao begitu polos dan baik?
Shen Bao bergegas menambahkan lagi, "Lima ratus tael emas per orang!"
Pergelangan tangan Chu Lingxuan sangat sakit hingga terasa hampir patah, awalnya dia bersyukur karena masih hidup, tapi ketika mendengar ucapan ini, dia hampir saja memuntahkan seteguk darah karena sangat marah.
Kenapa ibu dan anak ini tidak pergi merampok saja?
"Aku tidak punya begitu banyak..." Chu Lingxuan berkata sambil menggertakkan giginya.
"Tidak ada? Tidak masalah," Chu Qianli melengkungkan bibirnya membentuk seulas senyum, matanya yang berkilau juga tampak tersenyum, "Shen Bao, minta Si Merah Muda menyeret wanita ini ke bawah dan memakan dua lengannya!"
Tanaman merambat hijau itu bergerak perlahan, kulit kepala Chu Lingxuan terasa mati rasa, wajahnya sangat pucat, dia bergegas melepas semua perhiasan emas dan perak yang ada di kepalanya.
"Tidak, tidak, aku akan memberikannya! Aku akan memberikannya padamu, hanya saja, aku benar-benar tidak membawa begitu banyak emas."
Chu Qianli tersenyum lembut, "Tidak masalah, tulis saja surat hutang dan tanda tangani, aku selalu akan menemukan cara untuk mendapatkannya kembali darimu."
Dada Chu Lingxuan begitu sesak dan hampir meledak, 'Tunggu saja ketika aku sudah keluar, aku pasti akan menghabisi wanita iblis ini!'
Shen Bao bergegas membawa pena dan kertas, menunggu sampai Chu Lingxuan selesai menulis dan menekan sidik jarinya, dia segera memberikannya pada Chu Qianli.
"Ibu, Ibu lihatlah."
Chu Qianli menunduk untuk membaca sekilas, lalu dia menatap Chu Lingxuan sambil tersenyum samar, "Kamu hanya memberiku lima ratus tael, lalu bagaimana dengan nyawa pengawalmu? Sudah tidak menginginkan mereka lagi?"
"Mereka hanyalah bawahan tidak berguna! Jika kamu ingin membunuh mereka maka bunuh saja." Chu Lingxuan menggertakkan giginya diam-diam, dia tidak akan mengeluarkan uang demi orang-orang yang tidak berguna itu.
Para pengawal seketika membelalakkan mata mereka dan menatap Chu Lingxuan dengan tidak percaya, tatapan mata mereka dipenuhi dengan kemarahan.
Mereka datang ke sini dengan setia dan melindungi Chu Lingxuan sepanjang jalan. Hanya tersisa tujuh orang dari lebih dari 100 orang yang datang, tapi pada akhirnya mereka hanya mendapatkan kalimat bawahan yang tidak berguna?
"Ckck!" Chu Qianli menatap Chu Lingxuan sambil tersenyum samar, "Tidak heran merupakan calon Permaisuri Pangeran Ketiga, kekejaman hatimu itu benar-benar tidak ada tandingannya! Sudahlah, Shen Bao, minta para pengawal itu untuk menulis surat hutang juga."
"Baik."
Para pengawal terdiam, ada orang yang melewati Chu Lingxuan, lalu berpura-pura secara tidak sengaja menabraknya dengan kencang hingga terjatuh ke tanah.
"Ahh!"
Tangan Chu Lingxuan terluka, seketika dia melotot marah, "Kamu..."
"Nona, maafkan aku, kami yang merupakan orang-orang yang tidak berguna benar-benar tidak memiliki mata."
Melihat tatapan langsung dari para pengawal, hati Chu Lingxuan bergetar, amarahnya langsung melonjak tapi dia tidak bisa melampiaskannya.
Sial! Mereka semua benar-benar sialan!
Nanti ketika dia sudah keluar, dia pasti akan membunuh dan memenggal kepala semua orang ini!