Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 1 Awal bencana

Bab 1 Awal bencana

Sepenggal bait dari salah satu lagu yang pernah populer tentang sebuah pesta seakan mewakili suasana yang sedang berlangsung saat ini. Gemerlap lampu pesta seolah getar mengalun jiwa. Saat semua mata tertuju pada satu arah.

Suara musik yang menghentak pendengaran dalam sekejap berhenti, berganti dengan ocehan para pengunjung tempat hiburan yang paling terkenal di kota Zigon yang berada di negara Uzitac. Lampu-lampu yang pada awalnya berkelap-kelip saat mengiringi music yang membawa para pengunjung menari dengan segala bentuk tarian mulai menyala terang.

Tempat hiburan dengan nama Aloha selalu memiliki pengunjung yang membludak pada hari Sabtu malam pada setiap awal bulannya. Tiga tahun sudah Aloha mendapatkan ijin untuk mengadakan pertunjukan yang membuat para pria hidung belang dan wanita yang mencari kepuasan berkerumun untuk menikmati pertunjukan yang mereka berikan

Suara pembawa acara terdengar menggema membuat mata tamu tertuju pada satu tempat. Suara siulan dan decak kagum mengikuti kemunculan seorang pria tampan yang memiliki bentuk tubuh yang mampu membuat mata pria iri tetapi juga mata kagum yang berasal dari para wanita.

Suara pembawa acara berusaha membawa pengunjung terpancing emosi dengan ketidak sabaran yang dimiliki mereka.

Suara-suara bernada jengkel dan tidak sabar semakin menguasai ruangan saat pelayan mengaktifkan panggung hiburan yang dilindungi oleh lapisan kaca yang tebal.

“Hey! Jangan bicara terus! Kami tidak butuh suaramu!”

“Benar. Kami sudah bayar mahal. Cepat tunjukkan bintang kalian!”

Bersahut-sahutan kata-kata teguran mereka berikan, tapi pembawa acara adalah orang yang menguasai panggung. Dengan gaya nya yang flamboyant, pembawa acara semakin membuat pengunjung tidak sabar.

Suara teriakan semakin terdengar saling bersahut-sahutan menimpali suara pembawa acara yang menurut mereka tidak layak untuk didengar.

“Tenang saudara-saudara. Kalau saya turun apakah saudara bisa menemui bidadari yang memiliki bentuk tubuh yang aduhai? Kalian sudah tidak sabar? Kalau begitu mari kita sambut Nona Kysara....”

Suara teriakan tidak puas kembali terdengar. Para tamu yang terdiri dari lelaki hidung belang serta wanita yang menanti pertunjukan besar dari anggota baru rumah hiburan berteriak kecewa.

“Hey! Kalian belum melihat keistimeaan Kysara, Jadi aku akan bertaruh siapa yang pergi pertama kali lebih cepat, akan mendapatkan fee untuk 3 bulan. Apakah kalian akan menerimanya.”

Tawaran dari pembawa acara membuat suara bergemuruh kembali terdengar. Siapa yang tidak tertarik dengan tawaran fee selama 3 bulan, sebulan saja sudah istimewa.

“Bagaimana kalau kami berbondong-bondong untuk pergi?” tanya salah seorang lelaki yang duduk sambil menikmati segelas Vodca di tangannya.

Suara tawa dari pembawa acara kembali terdengar. Tubuhnya yang kekar membuat perhatian pengunjung teralihkan. “Hanya 10 orang tercepat yang keluar dari pintu setelah berjalan 5 menit yang mendapatkan fee Bung.”

Suara musik kembali terdengar dan lampu-lampu mulai di redupkan sehingga para tamu mulai mengambil bagian mereka. Berdiri untuk bersiap-siap meninggalkan acara bila pertunjukkan tersebut membuat mereka bosan.

Suara musik terdengar mengalun lembut saat seorang wanita cantik yang memiliki tubuh super seksi melenggang masuk ke arena pertunjukan. Wanita cantik yang bernama Kysara mengenakan gaun panjang berupa lapisan-lapisan bahan yang tidak dijahit pada setiap lembarnya.

Kysara adalah wanita penghibur baru yang dimiliki oleh Aloha dan dia baru bergabung sebulan yang lalu.

Di tempat hiburan bernama Aloha, Kysara dapat memperlihatkan bakatnya secaa total karena tidak ada yang mengenalinya sebagai wanita karier yang memiliki perusahaan. Uang bukanlah kebutuhan yang membuat dia menjadi penari, tetapi keinginan melihat tariannya dinikmati oleh orang lain.

Bagi sebagian wanita yang merasa memiliki moral tinggi pasti akan mencela dan menghina yang Kysara lakukan. Tapi apa pedulinya. Dia senang dan dia akan melakukan semua yang dia sukai.

Kysara terus melakukan aksinya dan tidak ada pengunjung yang keluar dan meninggalkan pertunjukan pada 10 menit pertama. Mata mereka semuanya masih terpaku pada sosok wanita yang meliuk-liukkan tubuhnya yang membuat para pria dan wanita mencari pelampiasan.

Tawa kepuasan keluar dari mulut Kysara saat beberapa pria naik ke tempat pertunjukkan dengan menempelkan tubuh mereka ke pembatas yang terbuat dari kaca. Pertunjukan semakin panas hingga di luar kendali.

Di sudut ruangan, terlihat seorang gadis muda yang memiliki rambut keriting berwarna coklat kemerahan dengan mata birunya memperhatikan Kysara yang masih menari.

“Kamu menyukainya?” tanya wanita yang duduk di sampingnya.

Wanita itu memiliki perbedaan usia yang cukup jauh dengan gadis yang memiliki rambut coklat meskipun operasi pelastik dapat menyembunyikan usianya.

“Menurut Mami aku harus menghibur tamu seperti itu?” suaranya terdengar menggoda saat berbicara pada wanita yang duduk di sebelahnya yang dia panggil Mami.

“Tentu saja kamu tidak akan melakukan tindakan seperti itu,” jawab Mami dengan senyum rahasia.

“Maksud mami aku tidak perlu melakukan seperti yang dilakukan Kysara?”

“Kamu akan melakukan yang lain Riezka. Kamu masih baru dan tidak menguasai tarian yang membuat mata tamu tidak berkedip.”

Jawaban mami membuat Riezka bingung. Kalau dia tidak perlu melakukan seperti yang dilakukan oleh Kysara lalu untuk apa mami membawanya kesini? Ingatannya kembali saat berada di rumah Mami Darel.

Namanya Meyriezka Dayu. Sejak lahir dia dirawat oleh wanita yang dipanggil dengan sebutan Mami Darel. Riezka hanya mengikuti panggilan yang diberikan oleh para wanita yang tinggal di sebuah rumah besar dan mewah milik Mami Darel.

Menurut informasi yang Riezka tahu, sejak lahir ia berada di rumah tersebut dan di jaga oleh wanita yang dibayar oleh mami. Riezka tidak tahu lingkungan di luar rumah besar milik Mami Darel karena dia tidak pernah di ijinkan keluar dan bermain dengan anak-anak seusianya.

Riezka tidak pernah bertanya pada mami mengapa dia memiliki mata berwarna biru dan rambut yang merah kecoklatan. Riezka bahkan tidak terkejut saat salah satu wanita yang tinggal bersamanya mengatakan ada kemungkinan ayah Riezka adalah pria asing yang kesepian dan mencari kepuasan saat bertemu dengan ibunya. Siapa ibunya pun dia tidak tahu dan sekarang berada dimana.

Sepanjang ingatan Riesza, sejak sekolah mami selalu menyekolahkan dirinya di sekolah yang berkelas dan berada jauh dari tempat tinggalnya hingga dia selalu diantar jemput sopir pribadi Mami. Riezka tidak mengerti mengapa mami memberikan fasilitas istimewa padanya. Sampai malam saat dia berusia 15 tahun dan baru lulus SMP.

Malam itu tepat saat peralihan dari usia 14 menuju 15 terjadi malapetaka yang tidak pernah dibayangkan. Malam itu atas ijin mami. Riezka ikut menghadiri pesta perpisahan yang dilakukan di salah satu rumah temannya. Riezka tidak tahu dari mana berita tentang dirinya yang tinggal di rumah seorang wanita penghibur diketahui oleh salah satu temannya.

“Jadi kamu salah seorang wanita penghibur Riezka? Kenapa hari ini tidak menghibur kami?”

Pertanyaan dari salah satu teman sekelasnya membuat Riezka tidak mampu berbicara.

“Kenapa malu. Kau tahu kalau kami sudah menyiapkan bayaran yang cukup banyak untuk mendapatkan pelayanan dari seorang Meyriezka Dayu. Katakan pada kami berapa tarif mu semalam?”

Pertanyaan itu begitu merendahkan membuat wajah Riezka memerah karena marah, “Bajingan kalian. Apa yang kalian ucapkan. Aku tidak serendah itu.”

“Kenapa harus marah? Kami semua sudah tahu siapa Mammi Darel. Kau tahu aku pernah datang dan bertemu dengannya. Anak-anak Mammi Darel sangat cantik. Tapi aku tidak pernah bertemu denganmu.”

“Jadi kau sudah bertemu dengan anak-anak Mammi? Tapi aku bukan wanita yang bekerja dengannya.”

Riezka tidak tahan dengan semua ucapan bernada menghina yang diberikan oleh orang yang pernah menjadi teman sekelasnya.

“Kenapa harus malu dan mengelak dari kenyataan. Aku adalah salah satu penggemarmu. Tapi kau selalu menghindar bahkan membuatku kecewa. Sekarang aku ingin tahu seberapa ahli dirimu memberikan pelayanan pada kami semua.”

“Kalian gila semua. Aku tidak terima dengan penghinaan dan sikap kalian yang melecehkan aku.” Suara Riezka mulai dipenuhi ketakutan saat dia melihat beberapa dari mereka sudah mendekati dan mengurungnya di dalam lingkaran, Sementara yang perempuan…Riezka tidak tahu mereka sudah pergi kemana.

Mereka semua berjalan mendekat. Di tangan mereka masing-masing memegang botol minuman beralkohol yang menimbulan bau yang sangat menyengat.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel