Pustaka
Bahasa Indonesia

Putri Yang Melalui 6 Kehidupan

101.0K · Ongoing
Viellaris Morgen
82
Bab
3.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Rosie dikejar-kejar oleh seorang nenek aneh tidak dikenal saat pulang dari gereja. Siapa sangka bahwa sang nenek memintanya untuk memelihara buku bersampul usang tanpa judul. Karena terpaksa Rosie pun mengambilnya. Namun, seminggu setelah menyimpan buku tersebut, tanpa sebab tiba-tiba saja Rosie melihat dirinya berada dalam mimpi, diacungi pedang oleh seorang pria tampan berpenampilan norak. Rosie hanya tidak mengira bahwa pria itu adalah Cyan Scal De Orion. Satu-satunya Grand Duke dalam Kekaisaran Shicallophie. Bukan hanya itu saja. Dia juga satu-satunya keponakan kaisar dan pahlawan perang yang dijuluki 'Singa Hitam Kekaisaran'. Rosie terjebak sebagai jaminan utang sang kakak pada Grand Duke Orion dan menjadi tawanan. Akan tetapi, semakin lama Rosie menjalani hidup sebagai Rosenante Catallena Lowen, makin banyak terkuak rahasia kelahirannya. Termasuk takdir yang membuatnya terjebak dengan Cyan. Kehidupan macam apa yang Rosie alami selama ini?

Pengembara WaktuSupernaturalactionbadboyFantasiKawin KontrakTuan MudaRomansaDewasaZaman Kuno

1. Aku Sudah Gila

Chapter 1

Aku Sudah Gila!

Rosie menghela napas, setiap hari duduk di meja bulat ini sambil hidungnya tertusuk aroma lembut teh panas. Setiap waktu hanya menghela napas karena bosan setengah mati. Menatap langit cerah dari teras kamar tanpa bisa ke taman menikmati udara.

Gaahh! Rosie rasa hidupnya takkan bisa membaik lebih dari ini. Bahkan mungkin bisa jauh lebih buruk kalau si gila yang dijuluki Singa Hitam kekaisaran itu datang.

Mungkin sebagian orang akan berpikir kalau Rosie beruntung. Ia bisa tinggal di kastel mewah yang ukurannya jauh lebih besar dari rumah sebelumnya. Ia dilayani dengan baik oleh para pelayan andal. Setiap 2 kali dalam semusim, desaigner pakaian mendatanginya untuk mengganti isi kamar pakaian dengan edisi terbaru dan membuang yang lama. Bahkan pandai aksesoris datang setidaknya sebulan sekali untuk membawakan perhiasan model baru.

Tetapi mereka semua tidak tahu saja. Rosie sebenarnya adalah tahanan. Suatu hari ia bisa mati jika tidak hati-hati.

Arggh!

Ditambah lagi semua kemewahan ini malah membuat utangnya jadi tambah besar tanpa sadar. Bukan utangnya, sih, tetapi utang si Pirang Sialan yang menyebut dirinya Marquess Lowen.

Andai saja saat itu sempat, Rosie akan mencekiknya dulu sebelum pergi. Dasar pria sialan!

Rosie menghela napas lagi. Kalau begini ia bisa cepat tua.

Kira-kira dari mana mulainya masalah ini, ya?

Oh, mungkin dimulai dari kehidupan Rosie sebelum ini. Benar-benar kehidupan Rosie dan bukan Rosenante Catallena Lowen yang saat ini diperankannya dengan sangat membosankan hingga membuat marah.

Kalau tidak salah, itu sekitar 3 bulan yang lalu.

***

Sebelum reinkarnasi.

Rosie menatap buku bersampul abu-abu aneh yang tergeletak di atas tempat tidur dalam kamar kosan yang hanya sepetak. Rosie hidup sebatang kara setelah keluar dari panti asuhan ketika berusia 17 tahun. Sejak awal ia memang anak yatim piatu.

Kisahnya selalu sama. Rosie bayi yang polos tak tahu apa pun menangis karena kedinginan di depan pintu panti asuhan. Yah, setidaknya Rosie berharap orang tua bedebah yang membuangnya itu mengenakkannya pakaian dan bukan hanya selembar selimut.

Rosie dibesarkan dipanti asuhan. Lalu saat berusia 17 tahun, karena tidak menemukan keluarga angkat, ia memutuskan untuk keluar dan hidup mandiri. Sekolah dan kuliah sambil bekerja. Beruntungnya Rosie lulus dari universitas dengan nilai paling tinggi. Rosie bisa menguasai akutansi dan bahkan politik.

Tidak sehebat orang yang serba bisa. Tetapi demi mengubur kesedihan, Rosie membaca semua jenis buku tentang pengetahuan di perpustakaan nasional. Hidup Rosie damai-damai saja. Ia hidup dan bekerja di sebuah perusahaan sebagai kepala divisi bertempramen buruk. Beberapa orang bilang kalau kepribadian Rosie sudah rusak. Meski begitu ia sering memberikan uang untuk panti asuhan tempatnya dibesarkan dulu.

Ya, setidaknya hidup Rosie sangat aman dan damai sampai ia berusia 27 tahun.

2 minggu yang lalu. Saat Rosie keluar dari gereja, ia bertemu dengan wanita tua pengemis yang dengan gigih mengejarnya. Rosie ingin memberikan uang saja agar urusan cepat selesai dan wanita itu pergi. Sayangnya, wanita tua itu tidak mau menerima uangnya. Dia hanya memberikan Rosie sebuah buku.

“Aku tidak butuh uang. Kau mau menyimpankan buku ini untukku saja, aku sudah merasa senang.”

Saat itu Rosie menolak dan kabur begitu saja dengan naik bus sembarangan. Setidaknya ia bisa lolos dari nenek aneh itu. Padahal permintaannya tidak sulit. Hanya menyimpankan sebuah buku. Mungkin wasiat terakhir.

Daripada Rosie, bukankah lebih baik berikan pada anaknya saja?

Lalu minggu berikutnya wanita tua itu datang lagi. Benar-benar sama persis seperti minggu sebelumnya. Wanita itu menunggu Rosie di depan gereja karena tahu ia sering datang.

Nenek itu juga mengucapkan hal yang sama sambil menangis dan memohon agar Rosie mengambil bukunya. Karena orang-orang sudah melihat padanya dan berprasangka aneh, akhirnya mau tidak mau Rosie mengambil buku itu.

Tetapi kenapa harus Rosie? Padahal banyak orang yang keluar masuk dari gereja.

Alasan utama Rosie tidak mengambil buku itu salah satunya karena ia bukan penggemar fiksi. Apalagi fiksi romansa. Alasan lainnya karena semua buku yang Rosie punya disimpan di panti asuhan.

Karena sudah telanjur, Rosie membawa pulang saja buku itu.

Namun, Rosie penasaran dengan buku tak berjudul itu, ia memutuskan untuk membacanya.

Buku itu bercerita tentang seorang wanita berambut biru bernama Etylere Spade, putri bungsu Baron Spade yang dipaksa untuk menikahi kaisar tua. Tetapi karena keponakan kaisar, Grand Duke Orion saling mencintai dengan Etylere, pria itu melakukan pemberontakan. Dia membunuh pamannya dan seluruh keluarga kekaisaran, lalu menduduki takhta demi menyelamatkan kekasihnya. Kemudian mereka berdua memimpin negara dengan damai.

Itulah kenapa Rosie tidak suka cerita seperti ini.

Mereka gila!

Itulah yang Rosie pikirkan setelah membaca sampai habis buku itu. Namun, di beberapa poin ia mengutuk Grand Duke Orion. Pria itu dingin, semenah-menah, ucapannya tajam, dan dia pembunuh. Bukan. Maksudnya dia pahlawan perang yang dijuluki Singa Hitam Kekaisaran.

Satu lagi karakter yang menarik perhatian Rosie saat itu.

Rosenante Catallena Lowen. Orang-orang di buku menjulukinya Si Mayat Hidup Pergaulan Atas. Wanita itu berambut pirang dengan mata biru. Dia dikenal sebagai wanita tanpa tanpa ekpresi dan semangat hidup. Namun, dia menjadi pusat pergaulan kelas atas di kekaisaran Shicallophie.

Pembawaan Rosienante yang dingin dan anggun itu menyita perhatian Rosie. Memangnya benaran ada wanita yang bertahan dari godaan gosip saat sedang nongkrong?

Adik tunggal dari Marquess Lowen itu seperti orang tak tersentuh.

Tetapi lagi-lagi Rosie menyayangkan wanita itu karena tidak bisa hidup lama. Rosenante mati saat usianya 21 tahun. Sayang sekali dia mati di tangan orang seperti Grand Duke Orion.

Rosenante mati karena Grand Duke Orion melakukan pembersihan terhadap sampah-sampah bangsawan atas perintah putra mahkota—orang yang akhirnya mati dibunuh Grand Duke Orion. Keluarga Lowen menjadi sampah kekaisaran karena Marquess Lowen yang tidak punya keahlian apa pun sibuk menghabiskan uang untuk berjudi, termasuk uang yang dipinjamnya dari Grand Duke Orion.

Yah, itulah bagaimana Rosenante bisa mati.

***

 

“Bahkan kali ini pun aku akan mati lagi!” Rosie berteriak dari balkon kamarnya sambil mencengkeram kepala. Dalam hati ia mengutuk Grand Duke Orion.

Hebat ‘kan? Rosie menghabiskan 27 tahun hidupnya, karena buku aneh itu ia jadi mengalami kemalangan. Harusnya ia membuang saja buku itu ketika diberikan!

1 minggu setelah menamatkan buku aneh di kehidupan yang sebelumnya. Rosie tiba-tiba terbangun. Betapa terkejutnya ia saat mengangkat kepala, ada seorang pria dengan ekspresi seram sedang menghunus pedang tepat ke arah lehernya. Saat itu jika Rosie bergoyang sedikit saja, pedang itu akan menancap di lehernya.

Lalu Rosie akan mati. Tetapi ia tidak tahu, apakah sebenarnya ia sudah mati?

Saat diancam dengan pedang, Rosie tidak sempat mencerna situasi. Tempatnya berada itu sangat kacau. Darah berceceran di atas karpet biru.

“B-bawa saja dia! Anda boleh melakukan apa pun padanya, asal jangan bunuh saya.”

Rosie mengepalkan tangan saat mengingat ucapan pria pirang gila yang bersimpu babak belur sambil dipegangi seseorang, tak jauh di sampingnya. Setelah paham orang yang pria itu maksud adalah dirinya, Rosie ingin berlari pada pria itu dan membuatnya lebih babak belur lagi.

Orang yang mengacungkan pedang pada Rosie hanya bilang: “Aku akan membawanya sebagai jaminan. Jika kau tidak kembali dengan membawa uangku, adikmu ini akan mati.”

Yah, itulah cerita bagaimana Rosie bisa sampai di kastel besar ini.

Setelah itu Rosie berusaha mencerna situasi saat keadaan sudah tenang. Berapa kali pun ia becermin, Rosie tidak bisa membiasakan diri dengan wajah cantik ini. Rambut pirang dan mata biru. Awalnya ia tidak yakin. Tetapi begitu seorang pelayan masuk untuk melayaninya, barulah Rosie yakin. Karena pelayan itu memanggilnya dengan lugas.

“Nona Lowen.”

Rosie akhirnya menyadari bahwa mungkin saja hari itu ia tertidur usai membaca buku, lalu bermimpi jadi Rosenante Catallena Lowen. Untuk bangun dari tidur, ia mencoba berbagai cara. Menenggelamkan diri dalam bak mandi. Melompat dari lantai 2, dan bahkan berguling dari tangga.

Rosie menyadari bahwa ia tidak bermimpi.

Entah bagaimana caranya, sekarang ia berada di dalam tubuh Rosenante Catallena Lowen. Adik dari Marquess Lowen. Orang yang mengacungkan pedang padanya 3 bulan lalu tak lain dan tak bukan adalah Grand Duke Cyan Scal De Orion. Orang itu jugalah yang menyekapnya dalam kastel mewah ini.

“Sebenarnya, buku apa yang diberikan oleh nenek di gereja itu!” teriak Rosie makin frustrasi. “Kyahhh!! Aku benar-benar jadi gila!!”

.

.

Original story by Viellaris Morgen

Rabu (13 Maret 2024)