Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Raja Yang Dikutuk

Bab 4 Raja Yang Dikutuk

"Terima kasih Tuan! Terima kasih banyak!" Dikarenakan terharu jadi Mingyue berpikir ingin menjabat tangan pria paruh baya ini.

Pria paruh baya itu mengangkat tangannya, mencegah Mingyue menyentuhnya: "Jangan menyentuhku..."

"Maaf, maaf."

Pria paruh baya itu sedikit mengangguk, "Siapa namamu?"

"... Zhao Mingyue."

"Dimana kamu tinggal?"

"Uh..." Di mana Mingyue harus mengatakannya, lagipula dia hanya tahu Kota Jinling ini saja, "Aku sudah mengemis dan meminta makan sejak kecik, aku tidak tahu dari mana aku berasal."

Lihatlah sekujur tubuh anak ini yang terluka, pria paruh baya itu tidak mempermasalahkan pertanyaan itu: "Berapa umurmu?"

"...14." Kata Mingyue dengan asal, jika mengatakan lebih tua tapi tampilannya tidak terlihat seperti itu, jika mengatakan lebih kecil, apa orang ini akan menerimanya?

"Anak laki-laki berusia 14 tahun masih begitu kurus dan kecil?" Pria paruh baya itu sedikit tidak puas, terlalu kurus tidka bisa bekerja, tapi pengemis kecil yang tidak makan dengan cukup, bisa hidup sampai sekarang bisa dianggap dia ini sangat beruntung.

Zhao Mingyue takut pria paruh baya ini menyesal jadi dirinya bergegas menjamin: "Ketika aku sudah makan dengan layak maka aku bisa bekerja keras, Tuan tenang saja."

"... Sudahlah, ingat bahwa setelah memasuki kediaman maka sedikitlah berbicara dan bekerja lebih keras."

"Baik."

"Jawab 'ya’."

"Ya!"

"Jangan pukul lagi, jika dilanjutkan maka dia akan mati." Pria paruh baya itu kemudian berkata pada anak buahnya, "Bawa dia."

Setelah selesai berbicara, dia kemudian berjalan keluar lebih dulu dari gang.

Zhao Mingyue mengikuti pria paruh baya itu ke daerah hunian paling makmur di Kota Jinling, memasuki arah ke barat laut kemudian memasuki sebuah jalan yang sangat panjang, sebuah kediaman yang dikelilingi oleh dinding bata biru mulai terlihat di depan mata. Di depan gerbang berwarna merah yang menghadap ke arah selatan, terdapat dua patung singa batu di kedua sisi gerbang, di atas pintu itu tertulis kata "Kediaman Pangeran Yan".

Mata Zhao Mingyue berbinar, dirinya menebak status pria paruh baya ini tidak rendah, tapi dirinya tidak menyangka ternyata pria ini berasal dari kediaman Pangeran yang merupakan keluarga kerajaan, seorang pengemis kecil tidak sengaja dipekerjakan di sebuah keluarga besar!

Jadi Mingyue ditempatkan di Kediaman Wang, bekerja membantu di dapur, dirinya sangat beruntung bertemu dengan seorang rekan bernama Zhao Liu yang sangat peduli padanya.

Liuzi berusia 15 atau 16 tahun, lumayan kurus dan juga tidak tinggi, wajahnya cukup tampan, matanya kecil dan bibirnya tebal. Dia terlihat cukup jujur tapi sangat banyak bicara, tidak butuh waktu lama mereka sudah sangat dekat.

Liuzi berkata: "Mingyue, pekerjaan kita biasanya menimba air, membelah kayu, mencuci sayuran dan juga semua jenis pekerjaan dapur lainnya."

"Baik, kamu bisa memberitahuku jika ada yang bisa kukerjakan."

"Baik, aku akan memperkenalkanmu kediaman keluarga Wang ini..."

Liuzi memperkenalkan sepanjang jalan.

Kamar bagian kanan dan kamar bagian belakang adalah tempat tinggal para pelayan. Di bagian depan kamar belakang adalah Aula RongQing yang merupakan tempat kediaman Pangeran Yan. Di depan setelah Aula RongQing adalah Istana JingAn yang merupakan kamar tidur milik Pangeran Yan. Dari tempat mereka berdiri sekarang, mereka hanya bisa melihat dinding Istana JingAn.

Zhao Mingyue melirik ke kejauhan dan bertanya, "Liuzi, apa Pangeran Yan sang tetua itu mudah diajak bicara?"

"Pangeran Yan sang tetua?" Zhao Liu tertawa, "Majikan kita itu tidak tua, bahkan belum berumur 20 tahun."

Kurang dari 20 tahun? Mingyue tanpa sadar mengira bahwa majikannya ini adalah Kakak atau Adik sang Kaisar, setidaknya merupakan seorang Paman.

"Kalau begitu ceritakan mengenai majikan kita, setidaknya jangan sampai aku salah berucap di kemudian hari."

"Itu tidak boleh... maksudku kamu tidak boleh salah berucap, setelah aku datang ke kediaman ini selama 6 bulan, aku belum pernah melihat Pangeran Yan."

"Dia tidak bisa tinggal di sini?"

"Tinggal di sini, tapi Pangeran Yan jarang keluar sejak kecil karena tubuhnya lemah dan sakit-sakitan, bahkan ketika keluar pun kita yang merupakan para pelayan di dapur ini tidak akan bisa melihatnya, dan lagi..." Zhao Liu melirik sekilas ke arah Istana JingAn dan berkata, "Ada yang berkata, Pangeran Yan dikutuk, siapa pun yang lama mengikutinya akan mati ... "

"Apa? Kutukan?"

"Ya! Kudengar pelayan pribadi Pangeran Yan sudah meninggal beberapa orang, baik pria maupun wanita, kutukan itu benar-benar jahat!"

Rumah ini seharusnya tidak ada masalah bukan? Atau dikarenakan kekuatan dirinya masih belum pulih jadi Mingyue tidak dapat mendeteksi roh-roh jahat, jika tidak mengapa Mingyue merasa bahwa rumah ini cukup bersih?

"Berapa lama Kepala pelayan Zhou mengikuti Pangeran Yan?"

"Uh, itu sudah cukup lama." Zhao Liu mengatur kembali ekspresinya, "Tidak semua orang seperti itu, mungkin ada kaitannya dengan tanggal lahir, yang pasti kutukan itu jahat ... Astaga, membuatku takut!"

"Kenapa?"

"Jangan bicara, ayo pergi." Liuzi menarik Zhao Mingyue dan pergi sambil menundukkan kepalanya, menghindar dengan ketakutan.

Mingyue menoleh ke belakang.

Yang membuat Liuzi terkejut hingga dirinya melompat adalah seorang pemuda yang berada di koridor tinggi.

Pemuda itu baru berusia 12 atau 13 tahun, mengenakan mahkota emas di atas kepalanya, mengenakan pakaian sutra bersulam emas, memakai liontin emas di lehernya, giok cahaya bulan melingkar di pinggangnya, kedua tangannya terlipat di depan dada, memakai gelang emas di pergelangan tangannya yang kurus, di tangan satunya lagi memakai gelang zamrud, lonceng emas juga terikat di pergelangan kakinya.

Orang kaya! Sekujur tubuhnya benar-benar memakai emas dan perak.

Ketika Mingyue menatapnya, orang itu dia juga sedang menatapnya, tatapan mata orang itu begitu gelap, rautnya juga tampak tertekan dan tidak bahagia.

Zhao Liu menarik Mingyue ke halaman belakang dapur, setelah sudah tidak melihat pemuda itu, Mingyue kemudian bertanya: "Siapa orang itu?"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel