Hari Buruk
Pagi ini tak seperti biasanya, pukul enam pagi, sekolah sudah nampak ramai sekali. Bella yang baru datang menggunakan motor maticnya sama sekali tak menaruh curiga. Mungkin saja, semua siswa sudah mulai sadar untuk tidak datang terlambat.
"Woy!! Bella!!" teriak Tasya dari arah halaman sekolah menghampiri Bella.
"Heh ... Tumben dateng pagi. Ada apa sih? Awalnya gue gak curiga, tapi liat lo ikut datang pagi, kok gue ngeri -ngeri sedep nih perasaan kagak enak," ungkap Bella sambil mengunci motornya dan meletakkan helmnya di jok motor matic itu.
"Ada guru baru, namanya Pak Aga. Sumpah ganteng banget, masih muda dan jomblo. Lumayan kan, bisa ngecengin di sisa hidup kita yang tinggal beberapa bulan lagi di Sekolah ini.
"Guru baru? Ngajar apaan?" tanya Bella pada Tasya.
"Katanya sih, ganti Pak War, guru matematika kita yang super killer dan nyinyir itu," ucap Tasya tak suka.
"Lo pikir, ganti guru bakal lebih baik? Kalau ternyata dia makin garang gimana?" ucap Bella terkekeh dan tasya langsung menutup mulut Bella dengan telapak tangannya.
Wajah Tasya terlihat panik sekkali dan menarik tangan Bella menuju koridor.
"Uhhh ... Gue gak bisa napas tahu!! Kenapa sih? Seneng lo gue mati?" ucap Bella kesal.
"So -sorry Bel. Tadi di samping lo ada Pak Aga. Bisa mampus kita kalau ngomongin dia pagi -pagi kan, takutnya nanti tuh guru keselek kopi nanti," ucap Bella tertawa.
Bella berusaha menoleh ke arah belakang untuk melihat wajah guru barunya itu tapi Tasya tetap meluruskan pandangan Bella agar tak menatap guru baru yang tampan itu..
Baru beberapa hari saja, guru baru itu sudah menjadi idola siswi satu sekolah. Pesonanya begitu membuat hati para siswi berdebar dan meleleh. Senyum berlesung dan tubuhnya yang tegap serta atletis. Satu kata untuk Pak Aga, sempurna.
"Lepas dong Sya. Gue kan mau lihat tu wajah guru baru yang kata lo keren abis. Keren mana sama Dao Ming Tse," ucap Bella ketus.
"Udah mending lo pilih Dao Ming Tse aja ya. Biar gue gak ada saingan buat deketin Pak Aga," kekeh Tasya sambil mengibaaskan rambut panjangnya yang wangi strawberry.
'"Lo habis cream bath pake makarizo strawberry ya?" tanya Bella tiba -tiba sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Kalau iya, kenapa? Masalah buat lo, Bell?" tanya Tasya pada Bella.
"Enggak sama sekali. Cuma bingung aja sejak kapan lo ganjen," ucap Bella pada Tasya.
"Weeekkk ... Lo kenapa sih Bell, itu tandanya temen lo ada kemajuan karena berubah menjadi lebih baik." ucap Tasya dengan penuh percaya diri.
Bella cuma mengelengkan kepalanya dengan cepat dan masuk ke dalam ruang kelasnya lalu duduk di kursinya. Begitu juga dengan Tasya yang duduk tepat di samping Bella.
"Ke kantin yuk Bell? Masih pagi nih, beli nasi uduk bu Ncum, kek, atau beli apa gitu. Laper gue," ucap Tasya merengek manja sambil memegang tangan Bella.
"Iya bentar. Gue ambil dompet dulu," ucap Bella pada Tasya.
Kedua sahabat itu berjalan menuju kantin yang tidak sepi dan juga tidak ramai.
"Mau makan apa, Bell?" tawar Tasya ada Bella sambil menatap semua makanan yang di pajang di etalase panjang.
Bella sama sekali tidak minat untuk sarapan. Tadi pagi saja, di suruh sarapan di rumah, Bella berkilah mau ngumpulin tugas.
"Heh ... Lo mau apa? Malah bengong mulu," titah Tasya yang mulai mendekati etalase akca dan memesan nasi uduk kuning lengkap dengan telur bulat, kering tempe, bihun, dan kerupuk udang. Tidak lupa teh manis hangat.
"Bella pesen roti bakasr cokelat keju sama susu putih tawar aja," ucap Bella singkat lalu memilih tempat duduk yang tak jauh di sana.
Tasya memainkan ponselnya dan selalu memposting story kesehariannyaa, termasuk saat ini bersama Bella yang terlihat murung.
"Lo kenapa Bell?" tanya Tasya yang merasa Bella agak aneh pagi ini.
"Tahu nih, Sya. Perasaan gue akhir -akhir ini gak enak. Tiap malem gue mimpi buruk mulu," ucap Bella dengan wajah murung.
"Mimpi apa lo, Bell," tanya Tasya penasaran.
"Dikejar ular terus di lilit gitu, gak di gigit sih. Ularnya juga gak serem, malah keliatan ganteng gitu," ucap Bella pelan.
"Di kejar ularterus di lilit ya? Gue cek primbon dulu ya," ucap Tasya yang langsung browsing via mbah google. Bagi Tasya semua ramalan, arti mimpi, zodiak selalu pas kalau di cari artinya melalui primbon jawa.
"Widihhh ... cakep ini arti mimpinya, Bell," teriak asya sedikit histeris sambil membaca arti mimpi itu.
"Apaan? Artinya? Gue penasaran," ucap Bella cepat dan ingin merebut ponsel Tasya.
"Eitssss ... Enak aja main ambil ponsel gue. Dengerin gue aja. Kalau mimpi di kejar ullar dan akhirnya di lilit itu pertanda ada jodoh yang sedang mengejar dan sesegera mungkin melamar," ucap Tasya dengan kedua mata melotot tajam ke arah Bella.
"Kenapa lo melotot ke gue? Salah gue apa?" tanya Bella ketus.
"Lo emang gak salah. Tapi, emang lo punya pacar? Gebetan juga kaykanya gak mungkin bisa di raih. Mana mungkin Dao Ming Tse datang ke Indonesia dan melamar lo. Sesuatu yang sangat mus ta hal sekali. Terus siapa? Roland? Anak IPS yang berandal tajir melintir itu?" ucap Tasya dengan asal.
Bella mengedipkan kedua matanya agar asya tak melanjutkan ucapannya karena orang yang sedang di bicarakannya ada di belakang Tasya.
"Ada apa nih? Kenapa nama gue di sebut -sebut. Kuping gue panas woy!!" ucap Roland yang tiba -tiba duduk di samping Bella sambil menyeruput kopi susunya.
Bella cuma diam dan menatap ke arah lain. rasanya sudah malas melihat wajah Roland yang sok ganteng dan penuh rayuan maut yang sama sekali tak membuat Bella luluh.
"Haii Bella cantik. Diem aja," tanya Roland pada Bella.
"Jangan bikin nafsu makan gue hilang deh. Gue lagi males basa basi. Lo cari cewek lain aja, buat lo bucinin, kalau ke gue gak akan mempan," tegas Bella dengan suara ketus.
"Galak aja!!" ucap Roland pada Bella.
Sontak Bella berdiri dan ingin menghindari Roland. Di saat bersamaan, Bella tak sengaja menabrak seseorang dan menumpahkan kopi hitam panas yang mengenai pakaiana seragamnya dan baju kemeja orang yang ada di depannya.
"Ehhh ... Maaf Kak, ehh Pak. Bella gak sengaja," ucap Bella panik dan mengambil satu bungkus tisu dari kantong kemejanya sambil mengelap sisa ampas di kemeja lelaki tersebut.
"Jalan pakai mata!!" tegas lelaki itu yang nampak kepansan saat air kopi panas itu mengenai tangannya.
"Kok Bapak nyolot sih? Bella kan sudah minta maaf. Kalau cuma kena air panas, rendem aja air dingin. gitu aja lebay!!" ucap Bella ikut ketus dan kesal.
Tasya langsung berlari mengejar Bella.
"Bell!!" teriak Tasya pada Bella.