Ringkasan
Aku dan adik perempuanku, Janila, dipilih secara bersamaan ke Istana Kemara untuk dinikahkan. Kaisar sudah menurunkan perintahnya bahwa siapa pun di antara kami yang bisa melahirkan Naga Langit, dia akan menyerahkan takhta kepadanya. Dalam kehidupan terakhirku, ayah pilih kasih dan menjadikan Janila permaisuri untuk Putra Mahkota Istana Kemara. Sementara itu, aku harus menikah dengan rubah abu-abu berkasta rendah dan hanya menjadi seorang selir. Namun, tidak disangka bahwa suami Janila terinfeksi penyakit serius. Anak yang dilahirkannya adalah anak tikus, menjadikannya bahan ejekan semua orang. Sementara aku, sebagai pihak yang tidak disukai melahirkan sepuluh telur naga dalam dua tahun, masing-masing dengan garis keturunan murni. Salah satunya bahkan tumbuh menjadi Naga Langit yang akan mewarisi takhta kaisar. Karena cemburu, Janila menjadi gila dan akhirnya menikamku hingga tewas. Ketika membuka mata lagi, aku kembali ke hari pernikahan yang akan aku dan Janila lakukan. Janila memilih rubah abu-abu, berpikir bahwa dia bisa melahirkan Naga Langit jika menikah dengannya. Namun, dia bahkan tidak tahu bahwa aku bisa melahirkan Naga Langit tidak ada hubungannya dengan rubah abu-abu. Kali ini, dia bahkan tidak bisa melahirkan seekor tikus.
Bab 1
Pada hari kelahiranku dan Janila, Enam Dunia dikejutkan oleh cahaya keemasan yang melesat di langit.
Para dewa meramalkan bahwa kami berdua ditakdirkan menjadi dewi yang akan melahirkan Naga Langit.
Kaisar sangat gembira. Pada hari kedewasaan kami, Kaisar mengirimkan seseorang untuk melamarku dan Janila.
Pangeran Alares adalah orang yang pendiam dan tampan. Dia mengenakan baju perang perak yang mempesona, seperti seorang jenderal muda yang tak terkalahkan.
Di sisi lain, Hugase adalah seorang rubah abu-abu yang kehilangan warna, tidak sebanding dengan Putra Mahkota.
Ayah dan ibu sambung menyukai Alares, bersiap untuk mengangkat Janila sebagai permaisurinya, seperti yang telah mereka lakukan di kehidupan sebelumnya.
Namun, Janila berbicara lebih dulu.
"Ayah, aku ingin menikah dengan Hugase, rubah abu-abu."
Ayah sedikit enggan dan menolak, " Tidak! Siapa di Enam Dunia yang tidak tahu bahwa Hugase adalah hasil dari kesalahan yang dibuat oleh Kaisar saat dia mabuk? Ibunya bahkan seekor rubah abu-abu rendahan, sementara Pangeran Alares berasal dari keluarga bangsawan dan akan menjadi penguasa Enam Dunia di masa depan. Jika kamu menikah dengan Alares, kamu akan menjadi Ratu suatu hari nanti!"
Ibu sambung juga menasihati dengan sepenuh hati, "Ya, Janila, apa yang dikatakan Ayah memang benar. Kamu tidak boleh salah dalam memilih pasangan hidup."
Hugase tidak pernah disukai oleh Kaisar karena dia lahir dari ibu yang memiliki status rendahan. Dia selalu dirundung oleh semua orang di Istana Kemara.
Bagaimana mungkin Hugase dibandingkan dengan Pangeran Alares? Alares tidak hanya memiliki keturunan bangsawan, tetapi juga telah menjadi putra mahkota. Di usia muda, Pangeran Alares sudah menjadi dewa perang Enam Dunia yang menakutkan!
Dalam situasi ini, siapa pun tahu siapa yang harus dipilih.
Aku hanya terdiam, merasa bahwa situasi ini sangat ironis dan konyol.
Ibu Janila awalnya hanyalah seorang gadis rumah bordil rendahan, kemudian ayah yang tengah melakukan perjalanan pun tergoda olehnya. Dia menikah dengan ayah dan menjadi selir kesayangan di istana. Ibuku sampai jatuh sakit dan meninggal karena kemunculannya.
Kurang dari setengah tahun setelah kematian ibu, ayah tidak mau menunggu lebih lama lagi dan mengangkat ibu Janila sebagai permaisurinya yang baru. Dia juga sangat memanjakan Janila. Akulah putri sulung ayah, tetapi Janila selalu mendapat yang terbaik, baik itu makanan maupun pakaian.
Sekarang sikap pilih kasih ayah pun lebih kentara.
Namun, sesuai dengan status dan latar belakang keluarga, Alares memang pantasnya menjadi suamiku.