Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

#01. Awal di dunia nyata

Kisah ini di mulai dari belahan dunia di sebuah negara China dengan kota yang indah di zaman yang canggih dan modern. Menceritakan ada seorang anak kecil yang tumbuh besar menjadi gadis cantik nan lucu. Ia mempunyai impian dan hayalan yang aneh, juga terbilang unik.

Banyak yang menertawakan semua candaan dan leluconnya yang lucu. Sejak kecil hayalannya memang terdengar sangat aneh. Mereka hanya beranggapan bahwa impian gadis itu merupakan efek karena terlalu banyak menyendiri di rumah, sehingga tak bisa mengetahui mana dunia mimpi dan mana dunia nyata. Tak seorangpun yang mau mendengarkan leluconnya itu, bahkan orang tuanya saja hanya menganggap keinginan anaknya itu akibat karena terlalu suka membaca hal konyol.

Namun, beberapa tahun kemudian..

Suara burung terbang berkicauan, matahari terasa sangat hangat menyelimuti bumi dengan suasana yang cerah. Gadis itu sudah memasuki usia remaja yaitu 17 tahun. Tak ada yang berubah darinya, justru usia yang membawanya menuju rupa yang begitu cantik, namun sifat halusinasi masih melekat pada dirinya. Dia di kenal oleh teman sekolahnya sebagai anak yang rajin belajar dan termasuk salah-satu murid kutu buku, istilah itu sangat tepat untuk menggambarkan karakternya di mata teman-temannya.

Penampilannya yang terlihat polos dan sederhana membuatnya terkadang sering di buli, walau memiliki paras yang cantik, namun ia tak pernah menonjolkan rupa cantiknya itu. Namanya adalah Stevy, ia adalah anak dari keluarga yang cukup kaya dan Stevy merupakan anak kedua di keluarganya. Dia memiliki kakak laki-laki dan 1 adik perempuan.

Kakaknya bernama JunBi, Stevy sering memanggilnya dengan sebutan kak Bi. Sedangkan adik perempuan Stevy bernama Clara. Di antara saudaranya, Stevy termasuk anak yang paling unik, ia memiliki kakek seorang professor atau peneliti ternama di negaranya, penelitian ilmiah dan seorang penemuan.

Kakeknya bernama Wang dan sangat di hargai di Negaranya, tak heran keluarganya cukup terpandang. Namun, berbeda dengan Stevy yang memiliki impian aneh dari dalam diri dan pikirannya. Ia berharap bisa hidup di jaman kerajaan dinasti kuno atau masa lalu. Stevy sering mengungkapkan harapannya itu kepada ayah dan ibunya.

"Ayah aku ingin hidup di jaman kerajaan dinasti ribuan tahun yang lalu. Jika boleh, aku ingin bisa bertemu dengan seorang Kaisar, Pangeran dan juga Panglima Perang yang tampan" ucap Stevy sembari tersenyum manja. Namun kedua orang tuanya hanya bisa tertawa menatapnya.

"Hahaha! apa yang kau katakan nak? omong kosong apa yang kau ucapkan?" ujar Ayahnya. Namun Stevy terus merasa yakin bisa pergi dan hidup di zaman itu.

Memang terdengar aneh dan mustahil namun cukup membingungkan.

Kemudian Stevy berlari ke ruangan kakeknya untuk memberitaukan harapannya. Alih-alih berharap kakeknya mau menjadi pendengar setianya.

"Kakek? aku ingin hidup di dunia masa lalu kek, apakah bisa??" ucapnya dengan tingkah seperti anak kecil.

Kakeknya tak mengubris perkataan Stevy dan hanya sibuk dengan penemuan barunya.

Stevy mendekat dan mengintip penemuan baru kakeknya tersebut. Rupanya Kakek Stevy sedang membuat alat aneh yang belum pernah ia lihat, yaitu berupa mesin tabung terbuat dari kaca yang berdiri dengan banyaknya kabel yang melilit baik di dalam maupun di luar tabung itu. Ada begitu banyak tombol yang Stevy lihat di samping tabung tersebut. Ia memperhatikan dengan teliti dan penuh tanda tanya di pikirannya.

"Kakek? alat apa yang kau buat ini kek? terlihat sangat unik??" tanya Stevy sambil menarik baju kakeknya.

"Ini adalah alat terhebat dan merupakan penelitian kakek yang terbaru, apa kau tau? alat ini bisa membawa kita kembali ke masa lalu" jawab kakeknya.

Stevy hanya diam dengan sorotan mata yang berbinar-binar, seketika timbul ide cemerlang di pikirannya.

"Apa yang kau katakan barusan kek? alat ini bisa membawa kita ke dunia masa lalu??" ujar Stevy.

"Iya benar, kakek akan membawa satu orang untuk menjadi bahan uji coba kakek nanti" ujar kakenya dengan penuh semangat.

Tiba-tiba Stevy memeluk kakeknya dan memohon agar dia yang menjadi bahan uji coba itu, karena impian Stevy yang sangat tinggi membuatnya pantang menyerah, ia berpikir harapannya yang sudah dia pendam bertahun-tahun akan segera terwujud.

Sebenarnya apa harapan dan impian Stevy? ia terkenal dengan anak yang rajin membaca buku, ia gemar menonton film, drama kolosal kerajaan yang unik, juga pengoleksi puluhan komik dan kaset di kamarnya. Semuanya tentang kisah kerajaan dinasti kuno di mana banyak pria tampan mengenakan pakaian sutra yang lebar dan berwarna cerah ataupun putih. Rambut yang terurai panjang ataupun terikat sedikit terhempas ke udara dengan angin yang bertiup kencang. Hal itu membuatnya berharap bisa hidup di zaman itu untuk menemukan kekasih impiannya.

Stevy memang anak yang pintar dan rajin belajar, akan tetapi keinginanya juga sangat luas. Setiap kali liburan sekolah, Stevy selalu menyempatkan hampir seluruh waktunya untuk membaca dan menonton kisah sejarah dinasti kuno.

Ketertarikannya membuat dia tak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Stevy adalah anak yang telah terobsesi dengan dunia fantasi peperangan dan kerajaan. Ia sangat jatuh cinta dengan semua itu, bahkan dinding kamarnya pun penuh dengan poster para aktor tampan yang mengenakan pakaian khas kerajaan dinasti kuno.

"Kakek biar aku saja yang menjadi bahan percobaan, kumohon.." ucap Stevy.

"Tidak, aku tidak akan membahayakan nyawa cucu kakek sendiri, kau boleh melihat tapi tidak boleh mencobanya, kau mengerti!" tolak kakeknya.

"Huff.. kakek menyebalkan sekali!!" gumam Stevy kesal.

Raut wajah Stevy berubah masam lalu ia pergi dari ruangan itu sembari bergumam kesal, namun kata menyerah tak cocok untuknya. Ia akan berusaha agar dirinya yang menjadi bahan percobaan itu.

Esok harinya saat di sekolah, Stevy sedang menuju kelasnya, kemudian ada satu teman yang datang menghampirinya, hanya dia satu-satunya teman perempuan Stevy di sekolah itu yang mau mengajaknya bicara.

"Stevy bagaimana kabarmu?" sapa Yurin.

"Kabarku baik Yurin" jawab Stevy tersenyum.

"Apa kau sungguh baik-baik saja? kau kan selalu di buli oleh semua temanmu?" ujar Yurin.

"Kau selalu saja khawatir, aku sungguh baik-baik saja" ujar Stevy.

"Stevy? cobalah untuk berhenti bersikap seperti ini, jangan bertindak seperti orang bodoh, kau ini sebenarnya sangat cantik dan juga pintar, bersikaplah normal, aku yakin jika kau bertingkah layaknya orang pada umumnya pasti akan banyak yang suka padamu, apa kau tidak capek seperti ini terus? aku saja yang melihatnya lelah" tegas Yurin mulai cerewet di hadapan Stevy.

"Tak apa Yurin, aku sudah terbiasa, sejak dulu sampai sekarang perlakuan mereka sangat tidak mempan untukku, lagi pula impianku yang kupikir akan punah sebentar lagi malah akan menjadi nyata, apa kau tau? aku akan menemui jodoh impianku di dunia masa lalu, aku akan ke sana!" ucap Stevy dengan girangnya lalu pergi ke kelas, Yurin hanya diam dengan ekspresi konyol menatap Stevy.

"Ya tuhan, apakah Stevy benar-benar sudah gila? ataukah dia pernah mengalami depresi sebelumnya? Tuhan kumohon bantu aku untuk sadarkan dia dari dunia hayalannya itu!" ucap Yurin merengek berdoa.

Bersambung...

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel