Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Epsd 6 Menjemput Kak Vina

"Ih dasar kak kira genit banget sih.. ohiya to, disuruh jemput kak vina tuh di stasiun"

Ucap lala.

"Oh iyaiya"

Jawabku sambil berdiri, kak kira terpaksa melepaskan genggaman tangannya.

"Kamu cemburu kan dek? Ya kan?"

Kak kira malah menjahili lala, jari tangan kak kira bergerak menyentuh pinggiran pinggang lala.

"Ihihi..kak kiraa udah ah..kaburrr"

Jawab lala, tertawa menahan gelitikan jari kak kira lalu memilih untuk berlari ke dalam rumah.

Aku masuk ke rumah untuk mengambil kunci motor lalu kembali ke teras rumah.

"Aku pergi dulu ya kak"

Ucapku pada kak kira yang masih duduk di kursi teras.

"Iya..hati - hati"

Jawab kak kira saat aku mulai berjalan menuju gerbang, aku membuka pagar lalu berjalan ke motorku.

"Biar kakak aja yang tutup gerbangnya to"

Kak kira setengah berteriak sambil berdiri dari kursinya lalu mulai berjalan ke gerbang.

"Oke kak"

Jawabku sambil menyalakan motor lalu menarik gas motorku melaju pelan keluar dari area parkiran.

___

Sekarang sudah sekitar jam 8 malam. Aku sejenak menunggu di depan stasiun. Ga berapa lama kak vina muncul menggunakan celana jeans ketatnya dengan atasan kardingan hitam tak dikancing sehingga menujukan kaos putih oblong sebagai dalamannya.

"Nunggu lama yah to?"

Tanya kak vina saat sudah berada beberapa meter di depanku.

"Engga kok kak, paling 10 menit"

Jawabku sambil memberikan helm yang biasa lala gunakan bila pulang bersamaku.

"Oh bagus deh."

Ucap kak vina saat menggunakan helm lalu menaiki motor.

"Siap kak?"

Tanyaku, aku sebentar melihat kebelakang melihat kesiapan kak vina.

"Yuk"

Jawab kak vina.

Aku pelan - pelan mulai menarik gas motorku. Jalanan terasa cukup ramai, wajar karena saat ini adalah jam pulang kerja.

"To."

Panggil kak vina saat kami sedang berhenti karena terjebak macet.

"Ya kak?"

Jawabku melepaskan stang motorku untuk sekedar meluruskan tangan.

"Hmmm..waktu itu kamu denger kakak lagi masturb yah?"

Pertanyaan kak vina ngebuat aku kaget. Aku bahkan sempat seperti kehilangan kendali kakiku yang sedang menahan motor untuk tetap seimbang.

"Maksudnya kak?"

Tanyaku balik pura - pura tidak mengerti dengan pertanyaan kak vina.

"Pas waktu itu kamu manggil kakak buat makan..kamu denger kan?"

Tanya kak vina sekali lagi. Tanganku kembali memegang stang untuk pelan menjalankan motor seimbang dengan kendaraan didepanku.

"Ehmm...ituu....mm....iya kak"

Jawabku ragu - ragu merasa tak enak untuk mengaku.

"Kamu ga ngerasa jijik kan to sama kakak?"

Tanya kak vina saat kendaraan lain mulai berjalan.

"Ah? Engga kok kak, kenapa jijik?"

Balasku sambil menarik gas motorku, mengimbangi laju kendaraan lain.

"Ya takutnya kamu jijik sama cewek yang suka ngelakuin gitu"

Jawab kak vina malah secara ga langsung mengakui kalau ia sering melakukan masturbasi.

"Engga kak, gapapa kok"

Balasku santai.

Aku bisa merasakan kak vina menggeser posisi duduknya mendekatkan badannya dengan punggungku. Bulu kudukku merinding saat menyadari mulut kak vina berada percis dibelakang kupingku.

"Kamu pernah masturb juga to?"

Tanya kak, hembusan nafas dari mulutnya membuat kupingku terasa geli.

"Ehmmm...iyaa..pernah kak"

Jawabku kembali menarik gas motorku dan akhirnya kami terbebas dari kemacetan.

"Sering?"

Tanya kak vina masih terus berbicara dibelakang telingaku.

"Engga"

Jawaku pendek menahan rasa geli di telingaku.

"Biasanya ngebayangin siapa?"

Tanya kak vina lagi lagi membuat bulu kudukku merinding.

"Gatau kak, lupa"

Jawabku se kenanya berusaha terus konsentrasi memperhatikan jalan, walau pikiranku sudah melayang jauh dan rasa nafsuku sudah berhasil membuat senjata masa depanku tegang.

Kak vina malah tiba - tiba memeluku dari belakang, dagunya di sandarkan pada pundak sebelah kananku.

"Kalo bayangin kakak, pernah?"

Tanya kak vina sambil mengeratkan pelukannya. Aku terpaksa memelankan laju motorku, untungnya kami sudah berada di area dekat komplek rumah.

"Ehmm..mmm"

Aku bingung harus menjawab apa. Jujur aku memang pernah membayangkan kak vina sebagai objek imajinasi masturbasiku, tapi mana mungkin aku mengaku kalo aku pernah melakukannya.

"Pernah yah to?"

Tanya kak vina lagi, seakan memaksaku untuk menjawab dan tangannya terus memeluku.

"Ya"

Aku terpaksa menjawab pertanyaan kak vina. Kak vina diam sejenak lalu kembali mengeratkan pelukannya.

"Bayangin gimana sih to?"

Tanya kak vina, aku udah bener - bener ga kuat sama tingkahnya kak vina, mungkin kalo ia bukan majikanku aku pasti sudah menghentikan motorku di daerah sepi dan langsung menerkam kak vina.

"Kak, ada satpam"

Ucapku mengingatkan kak vina saat kami sudah tiba di pintu masuk komplek.

Kak vina langsung melepaskan pelukannya lalu menggeserkan posisi duduknya sedikit mundur.

Selama perjalanan di dalam komplek kak vina ga lagi melakukan aksinya. Sesampainya didepan rumah, kak vina langsung turun dari motor dan membukakan gerbang, aku menarik gas motorku untuk masuk kedalam parkiran sementara kak vina kembali menutup gerbang.

"Makasih ya to"

Ucap kak vina sambil melepaskan helm lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

Aku yang masih terpengaruh ulah kak vina di jalan tadi cuman bisa diem diatas motor. Setelah beberapa saat menenangkan diri juga menenangkan senjataku, akhirnya aku turun dari motor dan mulai melangkah masuk ke dalam rumah.

"Lama banget sih to?"

Tanya lala saat aku melewati ruang tamu tempat dimana lala sedang duduk sedang menonton tv.

"Iya, macet banget tadi"

Jawabku sambil melihat layar hpku, ternyata udah jam setengah sepuluh malam.

"Kamu ga tidur la?"

Tanyaku sedikit berbasa - basi.

"Blum ngantuk"

Jawab lala sibuk memencet mencet remot tv.

"Yaudah, aku tidur duluan ya la"

Balasku lalu mulai melangkah meninggalkan lala

"Toooo"

Teriak lala membuatku menghentikan langkahku. Aku melihat ke arah lala yang masih duduk memegang remot.

"Sleep well yah"

Ucap lala sambil tersenyum. Aku reflek membalas senyumannya lalu mulai kembali berjalan ke kamarku.

Setibanya di kamar aku langsung menjatuhkan tubuh ku di atas kasur. aku masih memikirkan sikap kak vina selama di perjalanan tadi, secara insting aku malah mulai memegang alat kelamin ku sendiri. Ya, aku melakukan masturbasi membayangkan kak vina, lalu tertidur.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel