Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5 Putus Asa

Bab 5 Putus Asa

Keanu menyeruput es teh setengah melamun. Ocehan Boy sama sekali tak didengar. Pikirannya masih diselimuti ucapan kakeknya kemarin. Meski sakit hati, sebelum berangkat sekolah, ia berusaha bersikap baik pada kakek demi ibunya. Padahal Keanu sangat membencinya. Baginya Suryo sangat egois dan kasar sebagai orang tua. Demi hasratnya sendiri ia memaksa ibunya untuk menjodohkan Keanu dengan gadis dari kalangan yang sederajat. Darah biru. Bahkan, Orang tua itu tak mau pulang ke Jawa, sebelum Keanu resmi bertunangan. Sungguh pemaksa.

"Hei, aku sudah jadian dengan Santi demi kamu. Apa misiku? " tanya Boy sambil menyikut lengan Keanu.

Keanu menghela napas. Sebenarnya minatnya pada gadis lain sudah hilang. Untuk apa mencari tahu keberadaan dan nama gadis yang membuat hatinya berdebar itu. Toh, dirinya akan ditunangkan dengan gadis lain. Percuma tetap melanjutkan rencana. Kalau nanti bertemu dan cintanya semakin menjadi bagaimana. Keadaan itu justru akan membuat segalanya jadi rumit. Dan tentu hatinya dan gadis itu akan terluka.

"Gak jadi Boy," sahut Keanu tak semangat.

"Loh, kamu gimana sih?" protes Boy. Namun melihat perubahan dalam diri Keanu ia merasa sahabatnya itu sedang banyak masalah.

"Ada apa? Kalau boleh tahu sebenarnya misi apa yang ingin kau berikan?" tanya Boy.

Keanu terpaksa menceritakan malam dimana handphone nya dicuri. Pertemuan serta perasaannya pada gadis yang telah menyelamatkannya. Dan kedinginan nya untuk mencari tahu, namun batal karena dirinya akan segera ditunangkan.

"Kan masih tunangan Ken. Tunangan kan bisa batal kapan saja. Jadi kamu bisa tetap nyari info gadis itu. Gratis deh untuk urusan cinta, kagak usah dibayar," ucap Boy.

"Gak bisa lah Boy, itu namanya penghianatan. Biar kata aku gak suka sama tunangan ku. Ya, aku tetap harus setia. Di sanalah nilai kita sebagai lelaki dipertaruhkan," sahut Keanu

Boy hanya bisa geleng kepala dengan pemikiran Keanu. "Gak salah deh jika seluruh sekolah ini bahkan dunia mengidolakanmu. Pemikiran kamu tuh, kayak manusia yang sudah pro begitu," ucap Boy.

"Pro apaan sih. Kayak aplikasi aja. Ngawur." Kali ini Keanu menghabiskan minumannya sampai tandas.

"Kak, gawat kak! " teriak seorang siswi yang berlari dan mendekat ke arah Keanu dengan napas satu satu.

"Apanya? " tanya Keanu bingung.

"Itu, si Maharani dikeroyok kak Mita bersama teman-temannyaa."

Keanu dan Boy langsung bangkit dan mengikuti siswi tersebut menuju lapangan basket. Terdengar suara sorakan dari para siswi. Entah apa yang terjadi. Setelah ketiganya menyibak kerumunan. Keanu bisa melihat saat Mita melempar bola basket ke arah Maharani yang terduduk di lantai menyilangkan tangannya di depan. Untuk melindungi dirinya dari hantaman bola.

Bola yang fokus ke arah tertuju, bisa dipastikan mengenai Maharani. Saat mendebarkan itu membuat semua yang menonton menahan napas. Bola yang hampir mengenai sasaran ditangkap oleh Bagas dengan sempurna.

"Apa yang kau lakukan Ta? " tanyanya. Seluruh sekolah tahu Bagas menyukai Maharani.

"Ini semua salah cewekmu. Jadi cewek kok ganjen. Ajari dia untuk setia," teriak Mita.

"Emang salah dia apa Ta?" tanya Bagas lagi seraya menolong Maharani untuk bangkit.

"Lu tau nggak, kemarin dia ngajak Ken makan bareng. Sok kecakepan. Mentang-mentang putri sekolah aku takut. Asal kamu tahu yah, kamu bisa menang karena Ken dukung kamu. Jadi semua siswi sepakat ngikut kak Ken buat milih. Jika kita tahu kayak gini, nyesel tau nggak, dah milih Kamu," teriak Mita didukung hampir semua siswi sekolah.

"Kamu salah paham Ta. Aku gak berdua sama Ken, kita bertiga ada Boy di sana. Dan aku ngajak makan kak Ken cuma buat bilang terima kasih doang," pekik Maharani seraya menahan sakit luka di siku dan lututnya.

"Alasan elu aja! Pakek foto berdua lagi," sahut Mita kembali didukung seluruh siswa yang menontong di tribun.

"Sudah, cukup. Asal kamu pada tahu semua ya, sku dan Maharani sudah jadian. Jadi gak usah pada halu dan curiga cewekku ini bakalan jadian sama Ken. Dengar! Puas! " teriak Bagas.

"Huuuuuu!" teriak seluruh siswi.

Bagas menuntun Maharani meninggalkan lapangan. Sebagian besar siswi dan siswa pun bubar. Di tempatnya Keanu hanya terpaku. Wajahnya yang datar tak mengekspresikan apa pun.

"De, memangnya kenapa kalau saya jalan bareng dengan salah satu siswi di sini?" tanya Ken pada siswi yang tadi ada di sampingnya.

"Itu anu Kak," siswi itu terlihat ragu.

"Kami semua sudah disumpah untuk tidak menembak atau ngajak kakak makan, nge date dan sebagainya. Kalau itu terjadi kita akan dihukum seperti tadi. Kecuali kakak yang mengajak lebih dulu atau menyatakan cintanya lebih dulu. Itu adalah peraturan yang adil bagi semua yang mengharapkan kak Ken jadi pacar kami," terangnya membuat Boy yang mendengar ternganga tak percaya. Ia yang Raja gosip bisa bisanya melewati kabar sumpah seperti itu.

"Terus ada hal lain lagi pa nggak? " tanya Boy.

"Ada kak, kak Ken ini idola kami. Jadi ya siapapun yang menghina kak Ken. Akan berhadapan dengan kami," Terangnya lagi dengan agak malu.

"semacam fans fanatik ya," sahut Boy.

"Tentu lah kak, kita sudah buat Fanspage di instagram buat kak Ken. Namanya Keanu Lovers. Lihat nih kak!" tunjuknya.

Keanu dan Boy penasaran. Ternyata pengikutnya ratusan ribu orang sedang akun tersebut tidak mengikuti siapa pun.

"Astaga, aku follow ya," ucap Boy. Namun tidak jadi karena mendapat pelototan dari Keanu.

"Dari mana mereka mendapat fotoku? " tanya Keanu masih penasaran.

"Gak tahu kak, yang tahu adminnya," ucapnya seraya memamerkan barisan giginya.

"Siapa adminnya? " tanya Keanu penasaran.

"Itu katanya dirahasiakan kak, kalau ketua fansclubnya ya kak Mita tadi," jelasnya.

Keanu mengucapkan terima kasih atas info yang diberikannya. Kemudian ia melangkah pergi ke kelas. Karena tanda masuk kelas telah berbunyi.

"Apa tak sebaiknya kita jenguk Maharani, mungkin Bagas membawanya ke ruang UKS," usul Boy.

"Nanti saja," sahut Keanu datar. Jika pergi sekarang pasti Bagas mengamuk padanya. Karena dia akan berpikir semua persoalan yang terjadi karena Keanu. Lebih baik menghindari persoalan tak penting seperti itu. Keanu hanya akan fokus pada pelajarannya. Sebentar lagi ia akan lulus. Nilainya harus cukup untuk masuk kampus favorit di kotanya. Ia hanya harus fokus pada kebahagiaan ibunya.

Keanu sama sekali tidak peduli. Ia punya fans atau haters, karena untuk apa semuanya jika kebenarannya ternyata Keanu memang anak haram. Hatinya ingin bertanya kepada ayahnya untuk memastikan. Tapi Keanu belum siap menghadapi kenyataan itu saat ini. Biarlah semuanya aman untuk saat ini. Atau kalau perlu, dirinya akan pura pura tak mendengar atau terjadi, jika dirinya pernah dikatakan anak haram oleh kakeknya sendiri.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel