Bab 3 Ayah Park
Bab 3 Ayah Park
Keanu sangat mengantuk ketika Boy membangunkannya.
"Ada apa Boy?" tanya Keanu malas.
"Bokap mu dateng." bisik Boy yang langsung membuat Keanu terduduk. Ia berharap ini hanya siasat Boy untuk membangunkannya. Namun saat membuka mata dengan benar. Lelaki dengan setelan jas dan dasinya itu sedang menunggunya dengan sabar. Ia duduk bersila menunggu Keanu bangun dari tidurnya.
Keanu langsung menyalami tangan ayahnya. Lalu pamit untuk cuci muka sebentar. Sekeluarnya dari kamar mandi tak nampak Boy di kamar. Sepertinya sahabatnya itu sengaja membiarkannya berdua dengan ayahnya.
Dilihatnya air gelas telah disuguhkan di hadapan ayahnya yang masih tak berbicara sepatah kata pun. Keanu menarik napas. Pasti ibu menghubungi ayahnya dan mengeluhkan sikapnya. Jika tidak, mana mungkin lelaki tampan dengan kulit putih pucat itu datang ke Indonesia.
"Kapan ayah tiba?" tanya Keanu mencairkan suasana.
"Tadi pagi." ucapnya datar. Sikapnya yang dingin dan tegas sesungguhnya menurun kepada Keanu. Tidak hanya itu, ketampanan dan posturnya juga menurun pada Keanu. Bisa dibilang Keanu adalah gambaran masa muda ayahnya saking terlalu miripnya.
"Bagaimana sholatmu?" tanyanya seraya menusuk air gelas dengan sedotannya.
"Lancar Yah, seperti biasa." Keanu hapal betul. Tiap kali ketemu pasti sholatnya yang ditanyakan pertama kali.
"Sekolah?" tanya ayahnya lagi. Kali ini ia sudah meminum air gelas sampai tersisa setengah.
"Lancar juga. Tetap peringkat satu." ucap Keanu.
Ayahnya bersandar dan melonggarkan dasinya. Mungkin perubahan cuaca yang dirasakannya terlalu mendadak. Membuatnya gerah dan panas. Sehingga Keanu bangkit dan menghidupkan kipas untuk Ayahnya yang asli dari negara Korea itu.
"Ingat tidak pembicaraan kita tempo hari? Lelaki itu harus berkomitmen." Ayahnya mulai mengarahkan pembicaraan lebih serius.
"Iya Yah." Keanu menunduk.
"Ayah sudah menitipkan ibumu kan. Kau sudah janji sama Ayah akan menjaganya." ucap ayahnya lagi.
"Iya." Keanu semakin menunduk dalam.
"Pulang. Minta maaf pada ibumu. Jangan lakukan ini lagi. Ayah tidak bisa berada disisinya. Jadi Ayah harap kau bisa menjaganya." ucapnya lagi.
"Tapi Yah, Ken hanya tidak mau dijodohkan." sahutnya. Kali ini ia mencari pembelaan dari ayahnya. Di Korea Keanu sangat yakin tradisi perjodohan jarang terjadi hingga kemungkinan besar ayahnya bisa mengerti situasi yang terjadi.
"Lalu, apa ini caranya kau melakukan penolakan?"
"Ken tidak memiliki cara lain Yah." ucap Keanu. Sudah berulang kali ia mengungkapkan penolakannya, namun tidak ada yang mendengarkannya.
"Kalau begitu bicarakan dengan baik pada ibumu. Kalau tak berhasil bawalah calon jika kau punya. Ingat, jangan pacaran. Ayah tak mau kau bernasib sama seperti Ayah." ucapnya mengingatkan.
Keanu hanya mengangguk. Tiba-tiba dering telepon ayahnya berbunyi. Lelaki bak bintang Korea itu mengangkatnya dan berbicara dalam bahasa Korea. Keanu yang sejak kecil diasuh ibunya tak pernah diajari bahasa ayahnya. Alasannya simpel. Ibu takut Keanu memilih tinggal bersama Ayahnya.
"Ayah harus pergi. Ada meeting." pamit ayahnya seraya berdiri.
"Kapan Ayah kembali ke Korea?" tanya Januar. Ia masih merindukan kebersamaan bersama Ayahnya.
"Dua hari lagi. Ada apa? " tanyanya seraya mengernyitkan kening.
"Ken hanya ingin... " ucapan Keanu menggantung. Karena Ayahnya langsung memotong ucapannya.
"Jangan cengeng jadilah lelaki yang kuat." ucap Ayahnya lalu pergi.
Keanu tak bisa berkata apa lagi. Ia hanya bisa mengantar ayahnya ke dalam mobil yang sudah menunggunya sampai mobil itu menjauh dari kos tempat ia tinggal sementara. Saat itulah Boy datang menghampiri.
"Apa kau dimarahi?" tanya Boy penasaran.
Keanu menggeleng. Ia melihat jam di pergelangan tangannya. Keanu hampir lupa jika ada janji dengan Maharani.
***
Cafe Cinta siang hari dipenuhi para remaja. Cafe dengan konsep ala korea itu sedang hits di kalangan K-Popers. Termasuk Maharani yang menggilai segala hal tentang Korea. Ia menggemari banyak boyband dan girlband. Meski begitu oppa favoritnya tetaplah Keanu.
Ia tak menyangka sekolah Unggulan memiliki siswa yang tampan dan auranya bak bintang Korea. Melihatnya saja serasa berada di dalam drama. Hayalan jadi kemana-mana. Mungkin itu pula yang dipikirkan siswi lain. Sehingga fans Keanu tidak hanya di sekolah tetapi merambah ke sekolah lain. Akun instagramnya yang tak berisi foto apapun dan tak mengikuti akun siapa pun memiliki banyak penggemar. Bahkan ada siswi yang diam diam membuat akun penggemar untuknya. Tentunya berisi foto-foto curian mengenai aktifitasnya di sekolah.
"Hai, maaf telat." ucap Keanu.
"Tidak apa-apa." sahut Maharani grogi. Awalnya ia sempat kecewa Keanu tidak datang sendiri. Namun ketimbang tidak datang. Jadi tidak masalah.
"Mau pesan sendiri atau aku pesankan? " tanya Maharani.
"Terserah kau saja." sahut Keanu tanpa minat. Di sampingnya Boy sibuk memainkan Hp.
Dengan riang Maharani mulai memesan makanan untuk mereka bertiga. Ia sangat bahagia banyak mata tertuju padanya. Pasti banyak yang iri dengannya. Bisa satu meja dengan Keanu.
"Oppa, boleh minta foto?" tanya seorang cewek yang langsung membuat Maharani kesal.
Awalnya Keanu bingung dengan ucapan gadis asing yang tiba-tiba minta foto dengannya. Tapi karena semua mata memandang ke arahnya mungkin tak sopan jika ia menolak.
"Tapi jangan nyentuh ya, saya punya wudhu." ucap Keanu beralasan.
Gadis itu mengangguk. Ternyata ia tak sendiri. Ketiga temannya juga menunggu giliran juga berfoto dengan Keanu. Sementara itu pesanan makanan sudah datang ke meja. Maharani berharap tidak ada lagi yang meminta foto bareng. Harusnya dia yang pertama kali berfoto dengan Keanu. Memikirkan hal itu Maharani jadi kesal.
"Boy, jika terus terusan ada yang minta foto, kapan kita makan." ucap Maharani kepada Boy.
"Benar juga. Tenang aja ada Boy di sini." sahutnya.
Dengan sikap bak manajer seorang artis, Boy meminta pengertian orang orang untuk membiarkan Keanu menyantap makanannya.
"Haus." keluh Keanu.
"Ini minum. " Maharani menyodorkan jus alpukat kepada Keanu.
"Thanks. " Keanu langsung meminumnya sampai tandas.
"Serius?!? Jangan ngomong gitu tidak sopan. Ah, iya, pesankan aku ttotteoboki untuk dibawa pulang. Aku tunggu di meja itu ya." ucap seseorang yang langsung membuat dunia Keanu berhenti seketika.
Jantung Keanu berdebar. Hatinya terasa tenang dan damai. Keanu segera menoleh. Ia melihat gadis yang selama ini ia cari tengah menunggu temannya di sebuah meja sendirian. Reflek Keanu bangkit menuju gadis itu. Maharani dan Boy yang memanggilnya tak terdengar sama sekali. Fokusnya hanya pada gadis yang telah mencuri perhatiannya itu.
Melihat gadis itu bangkit. Boy merasa akan kehilangan sesuatu yang besar.
"Tu... Tunggu!" teriaknya. Ia menarik tali selempang tasyang dikenakannya. Gadis itu menoleh. Saat mata mereka bertemu. Tidak salah lagi, itu gadisnya. Wonder women Keanu.
"Kau?!? " ucapnya. keanu hanya terpaku sesaat.
"Dipanggil ceweknya tuh." tegurnya pada Keanu yang terpaku. Cewek?
Keanu menoleh dan mendapati Maharani tengah menahan tangannya. Sadar, kesalah pahaman gadis itu, Keanu melepas pegangan Maharani dan hendak mengatakan jika Rani bukanlah ceweknya. Namun gadis itu sudah menghilang.
"Ken, sedang apa kau. Hoyy.. " guncangan Boy menyadarkannya.
"Ayo balik makan. Aku udah laper. " ajak Boy. Sementara Maharani sudah kembali ke mejanya lebih dulu.
Ketiganya pun makan. Hanya Keanu yang napsu makannya telah hilang selepas kehilangan jejak wonder womennya. Jadi tak banyak yang ia makan. Pikirannya melebar kemana-mana.
"Mikirin apa kamu. tidak usah banyak mikir. Entar tua." sahut Boy seraya menepuk pundak Keanu.
"Apaan sih. " Keanu risih.
"Kak, boleh minta foto? " tanya Maharani memberanikan diri. Keanu mengangguk. Dalam hati Maharani langsung berteriak kegirangan.
"Biar aku aja yang potert kalian. " tawar Boy. Setidaknya ada gunanya Boy ditraktir makan oleh Maharani. Beberapa pose pun di ambil di depan meja makan. Meski senyum Keanu tak terbit. Hasil fotonya tetap terlihat bagus. Karena Maharani cantik dan Keanu tak usah ditanya lagi. Aura ketampanannnya menguar kemana-mana. Andai ketampanan bisa tersecer, Boy akan memilihnya dan menaruhnya ke mukanya sendiri.