Pustaka
Bahasa Indonesia

Pembalasan Setelah Terlahir Kembali

5.0K · Tamat
Mayang Pemuda
11
Bab
47
View
9.0
Rating

Ringkasan

Aku berbaik hati menyelamatkan seorang selebgram wanita yang hampir mati kedinginan. Namun, begitu sadar dia mengatakan kalau aku melecehkannya. Dia menyalahkanku karena melakukan CPR dengan menyentuh tubuhnya, lalu meminta kompensasi sebesar empat ratus juta. "Kalaupun kamu tidak menyelamatkanku, ada banyak orang yang ingin menyelamatkanku. Kamu sudah menyentuh tubuhku, jadi harus bayar!" Selama pertengkaran itu, aku mengalami serangan jantung. Pacarku yang datang bersamaku mengambil obatku, menggunakannya untuk mengancamku. "Kamu tidak kekurangan uang, jadi tidak usah pelit. Ini harga yang pantas untuk membayar nyawamu." Akhirnya aku meninggal karena serangan jantung. Saat membuka mata lagi, aku kembali ke hari di mana aku menyelamatkan selebgram itu.

TeenfictionModernNovel MemuaskanPsikopatPembullyBalas DendamTravel

Bab 1

"Tolong! Tolong selamatkan aku!"

Suara wanita yang lemah bergema melalui sungai yang berada di tengah pegunungan.

Semua orang berhenti, mencoba mendengarkan suara minta tolong itu dengan hati-hati.

Akhirnya, seorang gadis yang sekarat ditemukan di mulut gua tidak jauh dari sana.

Wajahnya pucat karena suhu yang cukup dingin, matanya terpejam rapat dan bulu matanya yang tertutup sedikit bergetar.

Namun, rasa ingin bertahan hidup yang kuat masih mendorongnya untuk menggerakkan bibirnya, mencoba meminta bantuan.

Di kehidupan terakhirku, aku tidak ragu-ragu untuk melepaskan pakaianku dan membawanya kembali ke kamp yang hangat.

Untuk menyelamatkannya dan membuatnya kembali sadar, aku memberinya pertolongan pertama yang sederhana.

Namun, ketika dia terbangun, dia menyentuh dadanya sambil berteriak kalau aku melecehkannya.

Dia juga memintaku untuk membayar dua ratus juta untuk ganti rugi kerusakan mentalnya.

Aku dengan sabar mengatakan kepadanya bahwa situasinya sangat mendesak, apalagi aku seorang perempuan, mana mungkin punya pemikiran semacam itu kepadanya.

Namun, selebgram itu berkata dengan sangat percaya diri, "Aku sangat cantik, apalagi seorang selebgram terkenal. Wajar saja kalau ada yang punya pemikiran seperti itu kepadaku."

"Kenapa memangnya kalau kamu seorang perempuan? Kamu pasti tertarik kepadaku, jadi menyentuh tubuhku."

"Kamu harus bayar, tidak kurang satu sen pun!"

Aku baru menyadari bahwa dia ternyata adalah Lucia Candhini, selebgram yang paling cantik di antara para selebgram yang lainnya.

Lucia mengangkat ponselnya dan mengarahkannya kepadaku. Dia membesar-besarkan bagaimana aku telah melecehkannya.

Dia juga mengatakan berulang kali bahwa dia harus mempertahankan hak-haknya dan aku harus membayar kompensasi.

Aku langsung menolak tuntutannya yang tidak masuk akal.

Namun, pacarku yang datang bersamaku malah ikut menyudutkanku.

"Aku merasa aneh karena kamu selalu potong rambut pendek. Tidak disangka ternyata kamu melakukan hal seperti itu pada perempuan lain. Berikan saja uangnya, jangan buat malu."

Aku melihat pacar yang sudah aku kencani selama lima tahun ternyata mengatakan hal seperti ini.

Aku sangat marah sampai terkena serangan jantung saat itu juga.

Pacarku bahkan merebut obat jantungku, menatapku dengan kepala tertunduk karena aku lebih rendah darinya.

"Cepat kasihkan uangnya."

"Kamu kasih uangnya, baru aku kembalikan obatnya."

"Kamu tidak kekurangan uang, jadi tidak usah pelit. Ini harga yang pantas untuk membayar nyawamu."

Mereka berdua menatapku, sementara aku terus menekan dadaku.

Saat itu, aku berada di ambang kematian. Aku bahkan tidak memiliki kekuatan untuk mengeluarkan ponselku untuk mengirimkan uang kepadanya.

Pada akhirnya, aku mati di depan mereka yang serakah dan tidak kenal belas kasihan.

Kembali ke hari ini lagi, melihat Lucia yang hampir mati kedinginan, aku tertawa dingin di dalam hati.

Kali ini, aku ingin melihat siapa yang akan menyelamatkan selebgram cantik ini.