Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Pengacara Perceraian

Sandra tidak menyangka jika kasus yang dia tangani kali ini membawa wanita itu duduk berhadapan dengan pria yangs sudah memupus masa depannya hingga ke akar-akar.

Kailash, pria dengan sorot mata bak bilah dewa itu kini duduk tepat di depan Sandra. Siapa sangka jika Kailash adalah kuasa hukum kakak iparnya. Kasus rencana perceraian kakak sepupu Sandra kini masuk ke tahap mediasi, di mana kedua belah pihak dengan kuasa hukum masing-masing akan memikirkan ulang untuk tetap lanjut ataukah berhenti.

"Aku tidak tahu jika ba jing an ini adalah kuasa hukum kakak ipar yang baru. Jika tahu dia, aku tidak akan mengambil kasus ini." Sandra membatin dengan kesal karena melihat kehadiran Kailash.

Selama ini, setahu Sandra, pria itu merupakan seorang jaksa. Namun, secara tidak sengaja, Sandra berhadapan langsung dengan pria yang pernah menyakiti hatinya.

Tibalah, masing-masing kuasa hukum mengajukan pertanyaan kepada suami istri yang tengah berseru itu. Baik kakak sepupu Sandra maupun istrinya saling melempar tatapan sinis satu sama lain.

"Mari kita kulik dan kupas satu persatu sehingga kita bisa menentukan langkah selanjutnya," Sandra berusaha membuka percakapan dari suasana hening di ruang mediasi.

Kailash mengajukan pertanyaan pertama kepada kakak sepupu Sandra yang sejak tadi hanya membisu, "Apa alasan terbesar yang membuat Anda berkeinginan bercerai?"

"Kami tidak cocok," jawabnya singkat.

Lagi-lagi Kailash langsung menyela, "Benarkah? Sudah berapa lama kalian mengenal satu sama lain? Kenapa baru sekarang mengatakan tidak cocok?"

Namun, sebelum kakak sepupu Sandra menjawab satu persatu pertanyaan dari Kailash, lebih dulu Sandra menyela, "Maaf, Anda bukan lagi jaksa, jadi tolong jaga sikap Anda, Pak."

"Pak? Ah begitu rupanya, kau masih memedulikan aku, Sandra."

Sebenarnya permasalahan pelik di antara mereka berempat adalah permasalahan keluarga. Baik kakak sepupu maupun kakak ipar Sandra tahu betul jika Kailash adalah mantan kekasih adik mereka.

Bahkan ketika kakak ipar Sandra mendapatkan tawaran bantuan pengacara secara gratis dari firma hukum Kailash, wanita yang memiliki dua orang putra itu tidak bisa menolak iming-iming itu.

"Santai saja, ini kasus kami. Bukan duel di antara kalian."Baru lah kakak ipar Sandra membuka suara. Bagaimanapun, dia tidak akan tinggal diam karena Kailash sudah membantunya.

"Dia, maksudku wanita ini sulit diatur. Dia tidak pernah melibatkan aku dalam beberapa hal. Kamu sudah mengenal lebih dari 10 tahun, tetapi dia sama sekali tidak berubah." Sepupu Sandra mulai meyakinkan kedua kuasa hukum di depan mereka.

"Kau bilang apa? Apa kau pikir aku tidak sakit hati, ha? Kau setiap hari menghabiskan waktu dengan teman kantormu hingga larut malam."

Percekcokan serta perkelahian antara suami istri adalah sarapan sehari-hari bagi Sandra. Kasus kakaknya ini termasuk ringan dalam sejarah karier advokatnya.

"Apa Kakak yakin jika dia, maksudku suamimu mengabaikan Kakak dan anak-anaknya? Jika, iya bisa Kakak buktikan!"

Mendengar Sandra mulai menyudutkan kliennya, Kailash tidak tinggal diam. Pria itu langsung berkoar jika pihaknya sudah mengantongi bukti. "Kami siap membawa perpisahan ini ke pengadilan. Dan jika itu terbukti, maka klien kami berhak mendapatkan semua aset selama menikah sesuai isi perjanjian."

Memang benar, Sepupu Sandra mengaku jika sebelum menikah, mereka sempat membuat beberapa poin kesepakatan. Dan salah satu klausa dalam perjanjian pra nikah itu menyebutkan semua aset akan jatuh ke tangan pihak yang ditelantarkan.

"Jika Anda masih kekeuh ingin membawa kasus ini ke pengadilan, maka pihak kami akan membuka dengan kedua tangan. Karena pihak kami siap." ucap Sandra tak gentar dengan cara intimidasi Kailash.

"Pria itu pikir ini di persidangan, dia bukan lagi jaksa."

"Right, itu yang kami inginkan." Dan Kailash pun membuka lebar kesempatan duel di antara mereka berdua.

"Oke, mari kita adu skill mekanik!'

Sepupu Sandra menyenggol kaki saudaranya itu dengan kakinya juga. Serta berbisik pada Sandra, "Kau yakin, Dek? Kalian akan berkelahi karena kami?"

Sambil berbisik juga, Sandra menjawab sepupunya, "Istrimu yang menginginkan, aku bisa apa? Lagipula aku akan mempertahankan rekor karier pengacara kasus perceraian."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel