Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Minta Maaf Kepada Wanita Itu

Wajah Royce yang awalnya menunjukkan rasa bersalah, saat itu pula langsung berubah muram.

Dia langsung mengadang di depan Cecilia, sorot matanya begitu dingin dan menakutkan. "Nicole, apa yang kamu lakukan!"

Aku menatap Cecilia dengan marah. "Perhatikan ucapanmu!"

Cecilia bersikap layaknya korban. "Apa yang aku katakan salah? Kalau ibumu tidak pura-pura sakit, mana mungkin Royce bersedia menikah denganmu?"

Aku beralih menatap Royce. "Kamu juga berpikir begitu?"

Royce tidak menjawab, tetapi sikap diamnya ini sudah memberiku jawaban.

Lima bulan yang lalu, ibuku didiagnosis menderita kanker hati stadium lanjut. Dia tahu bahwa hari-harinya tinggal menghitung hari. Keinginan terbesarnya adalah melihat aku menikah dengan pria yang aku cintai dan memiliki rumah tangga yang bahagia. Untuk memenuhi keinginan ibu, aku memohon kepada Royce untuk waktu yang lama demi bisa melangsungkan pernikahan.

Namun, dia malah berpikir bahwa ibuku bersandiwara agar bisa memaksanya menikah denganku.

Mungkin dia sudah memandang rendah diriku sejak awal.

Dia adalah anak kesayangan Keluarga Tanamal dan merupakan pewaris bisnis keluarga. Ketika masih kuliah, aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama dan mengejarnya selama tiga tahun tanpa memedulikan apa pun. Royce menyukai wanita yang patuh, jadi aku selalu mematuhinya dan memenuhi semua permintaannya.

Baru setelah bertemu Cecilia, aku menyadari bahwa Royce ternyata memiliki sisi lembut, Cecilia juga bisa bersikap manja di depan Royce. Dia bisa bergandengan tangan dengannya, bahkan memeluknya. Semua hal yang ingin aku lakukan tetapi tidak berani aku lakukan, Cecilia bisa melakukannya.

Suatu ketika, aku mencoba bersikap manja seperti yang Cecilia lakukan kepada Royce. Namun, Royce mendorongku dengan kejam. "Nicole, ini tidak cocok untukmu." Aku menatap kepergiannya dengan memendam rasa malu.

Setelah itu, aku tidak pernah lagi bersikap manja di depannya.

Dia bahkan tidak pernah menggenggam tanganku. Ketika bersamanya, aku selalu berada di belakangnya, sementara Cecilia ada di sampingnya.

Bersamanya, aku tidak punya apa-apa selain status sebagai pacar. Di mata orang lain, dia dan Cecilia adalah pasangan. Dia membawa Cecilia ke berbagai acara dan memperkenalkannya kepada semua orang.

Jika bukan karena ibu sakit parah dan aku yang memohon dengan susah payah, tidak mungkin akan ada yang namanya pernikahan konyol itu.

Aku menatap Royce dengan penuh kekecewaan. Inilah pria yang aku cintai selama sembilan tahun. Aku mulai meragukan seleraku dalam menyukai dan memilih pasangan.

Namun, Cecilia tidak mau mengalah. "Royce, lihat wajahku, bengkak tidak? Kenapa dia menamparku, wajahku sakit."

Perhatian Royce segera kembali padanya. Tamparan yang aku layangkan memang tidak ringan, terlihat ada bekas jari di wajah Cecilia.

Wajah Royce berubah marah. "Nicole, minta maaf!"

"Bagaimana kalau aku tidak mau?" Aku mengangkat kepalaku dan menatapnya keras kepala.

Royce meredam amarahnya. "Nicole, jangan buat aku marah."

Selama ini, aku takut pada Royce. Setiap kali dia menunjukkan kemarahan atau kekesalan, tanpa sadar aku akan mengakui kalau akulah yang bersalah. Aku melakukan itu karena aku mencintainya.

Namun sekarang, aku tidak peduli lagi.

Namun, Cecilia tidak puas dengan hal ini. "Royce, aku tidak butuh permintaan maafnya. Aku mau menamparnya balik."

Royce menatapku dan mencoba membuatku mengalah.

Namun, aku masih terlihat menantang.

Sikapku membuatnya marah. Royce memutuskan untuk memberiku pelajaran. Dia mengedipkan mata, tiba-tiba dua orang pengawal muncul dan menahanku.

Aku ditekan dengan paksa ke lantai, tidak berdaya untuk melawan.

Cecilia dengan bangga menghampiriku dan menamparku dengan keras beberapa kali.

"Plak! Plak!"

Darah menetes dari sudut mulutku. Aku terjatuh ke lantai dalam keadaan menyedihkan, tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Royce menatapku dengan merendahkan. "Kamu yang memukul Cecilia dulu. Minta maaf kepadanya dan aku akan menganggap hal ini tidak pernah terjadi.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel