Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB. 2 Tunggu pembalasanku

"Chesa pacarku.., calon istriku.., calon ibu dari anak-anakku kelak.., apa lagi yang harus kamu ragukan dariku? apa kurang cukup, bukti kita telah saling mengenal selama 7 tahun lamanya? 3 tahun masa kebersamaan kita di bangku SMA, lalu kita lanjut kuliah hubungan kita terus terjaga sampai 4 tahun kita lulus di bangku perkuliahan. Apa itu masih kurang?" tanya Axel kepada Chesa.

"Kalau soal kesetiaan aku tidak pernah meragukanmu Xel, tapi keluargaku ingin melihat keseriusan darimu."

"What? apa aku kurang serius untuk meminangmu sayang? lagian kita sama-sama sudah dewasa, keputusan menikah ada di tangan kita berdua. Keluarga hanya merestui kita saja." Ujarnya mulai gusar karena keluarga Chesa sepertinya kurang menyukainya.

"Tapi Axel.., mom and dad butuh tau apakah kamu sudah siap dalam segi finansial? itu yang mereka takutkan Xel." Chesa jujur kepada kekasihnya apa yang menjadi kekhawatiran kedua orang tuanya.

"Hahahaha, tentu saja kekhawatiran mereka itu tidak beralasan Sa.., apa kurang bukti jika aku adalah pewaris tunggal perusahaan ayahku? seharusnya mereka jujur sajalah jika mereka tidak setuju dengan hubungan kita!" Axel mulai kesal karena begitu banyak permintaan dari kekasihnya.

"Daddy dan mommy setuju kok Xel.., cuma mereka hanya ingin tau saja kesiapan kamu!"

"Aku kurang siap apalagi coba? sudahlah aku jadi pusing banget sekarang! mending kita putus saja!" Axel sudah berada di titik emosinya yang terdalam. Ia mulai menyerah dengan keadaan.

Namun Chesa yang sudah terlanjur cinta kepada Axel langsung menatapnya penuh arti menyiratkan kesedihan. Tanpa ia sadari air matanya mulai mengalir. 

"Jadi kamu menyerah Xel dengan hubungan kita? begitukah maksudmu?" Chesa mengusap air matanya.

"Kamu sih, tidak bisa meyakinkan keluargamu. Keluargaku saja sangat setuju jika kamu menjadi istriku! buktinya papi dan mami menyerahkan keputusan penuh kepadaku tentang pernikahan kita." Axel mulai angkat bicara lagi.

"Jadi kamu tetap ingin kita putus Xel?" air mata Chesa mulai jatuh lagi. Axel menjadi kasihan melihatnya. 

Axel menjadi ingat bagaimana dulu ia sangat susah menaklukkan hati Chesa. Gadis cantik primadona sekolahnya. Sampai saat ini, ia masih penasaran dengan semua yang ada di diri Chesa. Selama mereka pacaran tidak pernah sedikit pun ia menyentuh kulit pacarnya itu. Karena Chesa selalu di kawal oleh para bodyguard suruhan daddynya untuk menjaga putri satu-satunya itu. 

Ia mengajak Chesa menikah muda semata-mata karena rasa penasarannya ingin mencicipi tubuh kekasihnya itu. Untuk itu ia pun berani berbohong jika kedua orang tuanya sudah merestui pernikahan mereka.

Padahal kedua orang tua Axel yang tinggal di Surabaya sama sekali tidak tau menahu rencana licik anak semata wayangnya itu.

Axel menghampiri Chesa dan mencoba mengusap air matanya. Secara spontan Chesa menghindar. Karena ia mengingat nasihat kedua orang tuanya jika sebelum menikah, ia dilarang kontak fisik dengan pria mana pun juga. 

Axel yang diperlakukan seperti itu, langsung bergumam dalam hatinya,

"Tunggu pembalasanku Chesa! jika kamu sudah resmi menjadi istriku. Aku akan mencabik-cabikmu! sampai aku benar-benar puas menikmati tubuhmu!" tiba-tiba terbit senyum misterius dari bibirnya.

Lalu ia berkata lagi, "maaf ya Sa.., tadi aku hanya bercanda kok, aku tidak mungkin melepasmu karena aku sangat mencintaimu."

"Maafkan keluargaku yang banyak maunya ya Xel..," lirih Chesa.

"Ngaku juga lo, jika keluarga lo itu sangat reseh dengan hubungan kita!" gumam Axel dalam hati.

Ewan yang sedang memeriksa kelengkapan berkas sebuah proyek merasa heran dengan sikap bosnya yang terlihat seperti memiliki beban berat.

"Maaf tuan Greg, are you okay? saya melihat sepertinya bapak sedang kurang sehat atau mungkin saja bapak sedang banyak pikiran? bapak bisa pulang lebih awal, biar saya yang mengerjakan sisanya." Ujar Ewan berniat meringankan pekerjaan bossnya.

Ewan yang awalnya hanya sebagai karyawan magang di kantor Greg, saat ini sudah menjabat sebagai asisten pribadi CEO infinity TBK. Hal itu terjadi karena kepintaran dan keuletannya dalam bekerja. Ewanlah orang yang menemukan jika ada kecurangan dan penggelapan uang perusahaan, saat ia di tugaskan untuk membantu tim keuangan untuk mengaudit pemasukan dan pengeluaran uang perusahaan selama ini.

Karena prestasinya itulah Greg tidak segan-segan mengangkatnya sebagai asistennya. Diam-diam Greg telah mendaftarkan Ewan untuk kuliah online dari luar negeri secara jarak jauh dan semua dibiayai oleh perusahaan. 

Awalnya Ewan menolak tetapi Greg terus memaksanya. "Ewan, anggap saja ini sebagai ucapan terima kasih saya karena kamu sudah menyelamatkan perusahaan saya dari kebangkrutan." Ewan pun dengan senang hati menerima tawaran tuan Greg karena ia juga ingin sekali melanjutkan pendidikannya di jenjang S2.  

"Dan sebagai imbalannya, kamu bekerja sebagai asisten pribadi saya tanpa batas waktu yang tidak ditentukan dan saya tidak menerima penolakan!" 

"Baik pak, sebisa mungkin saya akan memberikan yang terbaik untuk perusahaan dan terima kasih atas kepercayaan bapak kepada saya." Ewan meneriwa tawaran itu dengan penuh tanggung jawab.

Kembali kepada Greg yang sedang terlihat punya banyak pikiran,

"Aku sedang memikirkan putri bungsuku, ia memaksa menikah dengan kekasihnya, padahal mereka baru sama-sama tamat kuliah." Ujarnya kepada Ewan dengan hati yang bersedih karena ia masih tidak rela putri bungsunya itu menjadi milik orang lain. Apalagi calon suami anaknya itu adalah pria manja dan masih belum dewasa.

"Ewan, apa kamu sudah memiliki kekasih?" tanya tuan Greg tiba-tiba. Ia ingat dengan perkataan istrinya nyonya Hanny yang menyukai sifat Ewan yang baik dan rendah hati. Menurut Hanny, Ewan adalah calon menantu idamannya. Nyonya Hanny sampai berandai-andai jika Ewan bisa menjadi calon suami Chesa putri bungsu mereka yang sangat manja itu.

"Sejak dulu saya masih belum memiliki kekasih pak, karena saya sangat sibuk kuliah ditambah sekarang, saya disibukkan kerja sambil kuliah " tegas Ewan.

"Jadi kamu sama sekali belum pernah pacaran?" Greg seperti berkaca kepada dirinya sendiri saat masa muda dulu. Ia juga sama sekali belum memiliki kekasih karena sibuk dengan perkuliahan.

Ia bisa menikahi Hanny karena perjodohan dari kedua orang tua mereka.

"Apakah kamu tidak berniat untuk menikah?" tanya Greg lagi.

"Saya sangat ingin menikah pak, mengingat umur saya juga sudah siap untuk menikah. Hanya saja calon istrinya masih belum ada." Ujarnya kepada atasannya. Ia jadi bingung sendiri. Tumben-tumbenan atasannya bertanya tentang kehidupan pribadinya.

Greg ingin melanjutkan pertanyaannya lagi kepada Ewan, tetapi dering ponselnya menghentikannya. Ia segera mengangkat panggilan itu. Yang ternyata berasal dari istrinya tercinta yang mengabarkan jika Axel kekasih Sang Anak akan datang bertamu nanti malam untuk membicarakan acara pernikahan mereka.

"Apa? kok mendadak begitu? Baiklah mommy, daddy usahakan pulang lebih cepat. Ia ini kita masih di kantor. Saya bersama Ewan saat ini." 

Greg semakin pusing mendengar kabar dari istrinya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel