Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 13 Jangan Bertanya Yang Bukan Urusanmu

Bab 13 Jangan Bertanya Yang Bukan Urusanmu

Samantha segera mencari apotek setelah meninggalkan SAG, membeli sedikit es batu dan obat memar, lalu pulang ke rumah.

Untungnya Sean sedang bersama Linny di TK, kalau tidak, ia tak tahu bagaimana menjelaskan kejadian yang menimpa dirinya barusan.

Terkadang Samantha sungguh bersyukur pada Tuhan, di saat ia paling putus asa, ia diberikan Sean yang seperti malaikat baginya. Meskipun masih kecil, ia sangat pengertian terhadap dirinya.

Mengingat anaknya, wajah Samantha menghangat.

Ia pulang ke rumah, lalu mengompres mukanya dengan es batu, dingin es yang menusuk itu membuat matanya menyipit.

Messie sampai sekarang belum menjadi istri Nelson, kenapa?

Kalau mengingat ia telah melahirkan seorang anak laki-laki bagi Nelson, ini adalah sebuah keberhasilan, dan lagi Nelson punya perasaan terhadap dirinya, bahkan sampai tega membunuh istrinya sendiri? Tapi mengapa ia tidak menikah dengannya?

Samantha tidak mengerti bagian ini, ia merasa perlu mencaritahu lebih lanjut mengenai hal ini. Namun ia tidak berencana membiarkan begitu saja kejadian Messie yang menampar mukanya.

Dilihat dari sikap Nelson yang begitu ingin bekerjasama dengan HJ Group, dia pasti akan menyuruh Messie untuk datang minta maaf. Saat itulah meskipun Nelson berdiri di hadapannya, ia tetap akan membalaskan satu tamparan pada Messie, ditambah lagi ia sekarang bukan Samantha si istrinya dulu.

Samantha lima tahun lalu sudah mati, mati dalam kobaran api.

Samantha masih tetap bisa merasakan panasnya api yang membakar kulitnya itu hingga sakit, sakit yang tak terlupakan, dan kala itu hatinya juga terkoyak oleh putus asa yang tak terkira. Perasaan itu tak akan pernah ia lupakan sekalipun ia masuk neraka.

Dan tentang orang yang memberinya kepahitan seperti itu, ia tidak akan pernah melepaskannya!

Sambil memegang sebelah mukanya, Samantha hanya berbaring dalam diam di atas ranjang sampai terlelap, tanpa memberitahu kejadian ini pada perusahaan.

Santo dengan segera mendapatkan alamat tempat Samantha tinggal, ketika Nelson menerima alamat itu darinya, matanya menyipit.

Ini alamat rumah Linny!

Ia masih ingat sahabat karib Samantha adalah Linny.

Kelselyn, bukan hanya nama samarannya yang sama, bahkan ia tinggal di rumah sahabat baik Samantha, tidak janggalkah ini?

Atau jangan-jangan dialah Samantha?

Memikirkan hal ini, tanpa sadar tangan Nelson mengepal.

"Segera selidiki untukku, entah dengan cara apapun, aku ingin tahu seluruh informasi tentang Kelselyn. Terutama informasi tentangnya lima tahun lalu."

Perkataan Nelson membuat Santo terdiam.

"Tuan Nelson, informasi Kelselyn dirahasiakan dengan sangat ketat oleh Amerika, kita tidak bisa menyelidikinya, dan lagi sudah ada yang menyelidikinya sebelumnya, tidak ada hasilnya."

"Kalau begitu cari dengan jalur gelap."

Kata-kata Nelson sekali lagi membuat Santo terdiam.

Jalur gelap seperti apa yang dimaksudkannya, Santo sangat tahu, tapi Nelson sudah lama tidak menggunakannya lagi. Tidak sangka kali ini mereka akan menggunakannya untuk masalah Kelselyn, dia benar-benar penasaran.

"Tuan Nelson, sebenarnya ada masalah apa dengan Kelselyn?"

"Jangan tanya yang bukan urusanmu."

Kata-kata Nelson yang memperingatinya membuat leher Santo terasa tercekat.

"Baik, aku akan menyelidikinya."

Setelah Santo meninggalkannya, Nelson menyalakan rokok dengan gusar.

Sudah lama ia tidak merokok, tapi hari ini mau tak mau ia kembali lagi untuk menenangkan perasaannya.

Wajah yang tidak sama, tapi memiliki bentuk tubuh yang sama, bahkan temannya pun sama, apakah ini sungguh hanya kebetulan?

Tapi kalau dia benar-benar Samantha, kenapa ia tak mengenalinya? Dia masih ingat seberapa besar cinta Samantha padanya lima tahun lalu.

Sebenarnya apa yang terjadi lima tahun lalu?

Internet memberitakan bahwa Samantha mati terbakar karena bertemu kekasih gelapnya secara diam-diam, ketika dilaporkan bahwa jasadnya tidak tersisa lagi, ia tidak percaya. Seorang wanita yang begitu mencintainya, bagaimana mungkin diam-diam memiliki kekasih gelap? Namun dua penjaga itu juga menghilang tanpa jejak, jasad Samantha juga tidak bersisa, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi saat itu.

Ia masih ingat lima tahun yang lalu Samantha sedang mengandung. Itu adalah anak mereka, harusnya ia juga turut mati karena api itu bukan?

Nelson berpikir keras, rokoknya menyala redup, tak lama kemudian membakar jarinya.

Ia sedikit mengoceh, buru-buru mematikan rokoknya, tiba-tiba ia termenung melihat jarinya yang sedikit menghitam.

Ia masih ingat Samantha adalah wanita yang begitu takut sakit, api yang berkobar begitu hebat itu, yang membakar habis sekelilingnya, saat itu sakit seperti apa yang ia rasakan?

Nelson tidak lagi semangat melanjutkan pekerjaannya, ia pun mengambil jasnya, lalu segera keluar dari ruangan.

"Tuan Nelson, Anda ingin kemana?"

"Aku pergi dulu, seluruh rapat hari ini ditunda."

Selesai mengatakannya, ia segera menghilang dari kantor, meninggalkan sekretarisnya yang terbengong-bengong keheranan.

Ini kali pertama Tuan Nelson keluar lebih awal.

Nelson tak peduli lagi apa yang orang lain pikirkan tentangnya, ia secepat kilat membuka pintu mobil, dan langsung melaju ke rumah Linny.

Bel pintu tidak berhenti berbunyi.

Samantha terbangun dari tidurnya dengan setengah sadar.

Ia tahu pasti bukan Linny yang pulang, Linny membawa kunci, dan dia tidak memesan apapun, jadi siapakah orang yang berada di balik pintu itu?

Messie?

Kalau benar dia, Samantha tidak akan semudah itu membukakan pintu untuknya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel