2) Suara desahan
‘’Mmm..tante...?’’ ucap Anang.
‘’Apa Nang?’’ tanya Tante Lina.
‘’Aku minta maaf ya Tan..’’ ucap Anang sedikit ragu.
‘’Maaf buat apa?’’ tante Lina bertanya.
‘’Masalah tadi, aku benar-benar tidak di sengaja’’ Anang berbicara dan sebentar menunduk.
‘’Nang, nang...aku kira kamu mau ngomong apa, tante sudah lupa kok kejadian tadi, hehehe..’’ sahut Tante Lina sambil membatin ( sebenarnya tante ga bisa melupakan itu, nang. ).
‘’Makasih ya Tan’’ ucap Anang merasa lega.
‘’Ya udah cepet habisin sarapannya, nanti kita telat’’ujar Tante Lina sambil melirik.
‘’Telat? Emang kita mau kemana tan?’’ tanya Anang bingung.
‘’Kamu lupa ya..?’’ sahut Tante Lina sedikit mengerutkan kening.
‘’Kita mau jemput suami Tante’’ sambung Tante Lina.
Jaka adalah suaminya Lina yang pulang hari ini dan minta di jemput di bandara oleh istrinya.
‘’Maaf aku lupa Tan’’ balas Anang.
Selesai sarapan, mereka bergegas pergi ke bandara dengan mengendarai mobil dengan cepat supaya tepat waktu karena jarak rumah mereka lumayan jauh dari bandara dan menghindari kemacetan.
Setelah menjemput Jaka, tante Lina mengajak mampir ke mall yang deket dengan bandara tersebut. Anang yang mengemudikan mobil sedangkan Tante Lina dan Jaka duduk di kursi belakang.
Sepanjang jalan Jaka dan tante Lina sangat mesra karena mereka jarang sekali bertemu. Dalam perjalanan tiba-tiba Jaka menyuruh Anang untuk putar balik, ‘’Nang, di depan putar balik ya, kita gak jadi ke mall langsung pulang saja’’ ucap Jaka.
‘’Baik om’’ jawab Anang tanpa banyak tanya dan mengikuti arahan Jaka.
‘’Kok gak jadi ke mall, pah?’’ tanya Lina.
‘’Kepala papaih pusing, pengin cepat pulang dan istirahat’’ jawab Jaka.
Anang yang melihat itu hanya tersenyum dalam hatinya, ( yang pusing bukan kepalanya tapi burungnya, hehehe) gumamnya dalam hati.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit akhirnya mereka sampai di rumah. Jaka langsung menarik tangan istrinya agar cepat turun.
‘’Sabar dong pah..’’ ucap Lina.
‘’Ayo mah, cepetan..’’ balas Jaka yang sudah tak sabar ingin masuk ke kamar.
‘’Malu sama Anang pah’’ bisik Lina pada suaminya.
‘’Biarin aja mah, dia udah besar mungkin udah ngarti gituan’’ balas Jaka.
Setelah kedua orang itu masuk ke rumah lalu Anang memarkirkan mobil di garasi. Ia pun turun dari mobil dan berjalan masuk ke rumah, saat menaiki tangga ia mendengar suara Tante Lina yang sedang kenikmatan.
‘’Yes yes, ah..’’
Anang terus naik ke atas lalu membuat secangkir kopi dari pada memikirkan orang yang sedang asyik bercinta di dalam kamar tersebut. Ia duduk santai sambil menikmati kopi yang sudah dibuatnya.
Tak berselang lama Anang berjalan menuju ke taman belakang, ia di kejutkan dengan suara kenikmatan lagi, ‘’suara siapa lagi ini..?’’ ucapnya pelan sambil melangkah mencari asal suara desahan tersebut.
Anang berhenti di depan pintu kamarnya Dewi, wanita itu adalah pembantu di rumah itu. ternyata Dewi sedang nonton film yes no di dalam kamarnya.
Dewi adalah janda yang sudah mempunyai anak satu, mempunyai tubuh yang seksi putih mulus dan dadanya lumayan besar tapi masih lebih besar kepunyaan Tante Lina.
Anang mengintip dari lobang pintu dan terlihat jelas apa yang di lakukan oleh Dewi, wanita itu sudah tidak memakai baju sambil tangan kanan sedang meremas dada miliknya dan tangan satunya masuk ke dalam rok yang di pakai.
BERSAMBUNG..