Bab 4 - Gelandangan Tampan
Dokter kerajaan Zhu Gong baru saja selesai memeriksa putri Fahrani. Ia baru selesai setelah berjam - jam mencari denyut nadi putri Fahrani yang sulit ia temukan. Mungkin karena terlalu banyak lemak yang menghalagi, juga karena denyut nadi putri Fahrani yang sangat lemah sehingga ia kewalahan mencarinya.
Beruntungnya dengan sabar akhirnya ia berhasil menemukan denyut nadi putri Fahrani. Jika tidak ia akan terus terjebak dalam ruangan yang mengumbar aura mencekam.
Kerap kali ia menelan salivanya susah payah karena gugup dan juga takut akan aura mengintimidasi kaisar Zhao dan putri LiangYi yang mereka pancarkan, juga suasana hening dan mencekam menambah kegugupannya dalam memeriksa putri kerajaan TangXing yang memang tidak mudah. Bagi dokter kerajaan Gong memeriksa putri Fahrani butuh kesabaran extra, tenaga yang penuh dan pikiran yang stabil. Ia harus menastikan daya tahan tubuhnya kuat sebelum menghadapi putri Fahrani, sebab jika dokter kerajaan Gong boleh jujur, menghadapi putri Fahrani baginya sama dengan menghadapi perang .
"Bagaimana kondisi putri Fahrani?" Tanya putri LiangYi yang nampak sangat khawatir.
Saudari kaisar Zhao sangat mengkhawatirkan ponakannya sebab, ia adalah wanita yang mengasuh putri Fahrani sedari ia bayi. Sampai saat ini, ia masih mengawasi dan menjaga putri Fahrani walaupun kini putri LiangYi telah tinggal diluar istana bersama dengan suami dan anak - anaknya.
"Yang mulia putri tidak apa - apa, ia hanya butuh istirahat dan asupan makan yang cukup" jawab dokter kerajaan Gong
"Lalu hal apa yang membuat putriku sampai tidak sadarkan diri?" Kali ini kaisar Zhao yang bertanya pada dokter kerajaan Gong yang baru saja meneguk secangkir teh yang diseduhkan seorang dayang untuknya.
Dokter Gong sangat gugup berhadapan dengan dua petinggi kerajaan dihadapannya kini. Hal itulah yang membuatnya mudah haus, sehingga hanya dalam sekali teguk, teh yang berada di cangkirnya tandas.
"Yang mulia putri pingsan dikarenakan selama semalam dan hari ini tidak makan, juga yang mulia putri sedang banyak pikiran. Hal itulah yang membuatnya jatuh sakit dan akhirnya tak sadarkan diri" jawab Dokter kerajaan Gong lagi.
"Tapi anda tidak perlu khawatir yang mulia, hamba sudah memberikan ramuanan penambah nafsu makan dan penambah kekebalan tubuh untuk yang mulia putri" tambah dokter kerajaan Gong yang membuat kaisar Zhao dan putri LiangYi bernafas lega.
"Hanya itu yang ingin Zhen dengar, kau bisa kembali dan beristirahat dibalai pengobatan" kata kaisar Zhao yang membuat dokter kerajaan Gong mengangguk senang.
Kalimat inilah yang sedari tadi ingin di dengar olehnya, dan akhirnya kesabarannya membuahkan hasil. Ia akhirnya terlepas dari suasana mencekam dan aura mengintimidasi dalam kamar putri Fahrani yang membuatnya merasa tercekik dan sesak nafas. Dengan perasaan senang, dokter kerajaan Gong akhirnya beranjak bangun dari duduknya tak lupa memberi hormat sebelum pamit undur diri.
"Fiyuuhh.. akhirnya aku bisa bernafas dengan lega" gumamnya saat berhasil keluar dari kamar putri Fahrani.
Malam semakin larut, putra mahkota Fu di minta menjaga putri Fahrani dengan perasaan kesal yang sedari ia tahan. Jika saja ini bukan permintaan putri LiangYi, ia mana sudi menjaga putri Fahrani yang nampak tertidur dengan lelap.
Kaisar Zhao yang seharusnya menjaga putri Fahrani hingga anak kesayangannya itu sadar. Namun Ayahandanya sedang sibuk menyelesaikan beberapa dokumen penting. Akhirnya ia ditunjuk oleh bibinya untuk menjaga gadis pembuat onar dan selalu menyusahkan semua orang disini.
Putra mahkota Fu mendesah. Ia bisa saja menolak perintah putri LiangYi dengan berbagaimacam alasan. Namun ia tidak pandai berbohong pada saudari Ayahandanya yang mengurus dirinya sejak Ibundanya meninggal dunia diusianya yang ke 5 tahun. Putri LiangYi sungguh sangat mengenalnya dan hal itulah menjadi kelemahan untuk dirinya sehingga ia tak punya pilihan selain pasrah dan berakhir disini.
"Ini sungguh hari paling sial dalam sejarah hidupku!"
"Bagaimana bisa Ben Gong harus terjebak satu ruangan dengan gadis yang sangat Ben Gong benci?"
"Kesalahan apa yang Ben Gong perbuat hingga sesial ini"
*****
Seorang pemuda berparas tampan dengan pakaian yang nampak tak serasi dengan pesona yang ia keluarkan tampak membela kerumunan orang - orang yang tengah beraktivitas di pagi hari di pusat ibukota kerajaan TangXing.
Pakaian yang ia kenakan nampak lusuh, terdapat banyak sobekan dibeberapa bagian serta ada banyak kotoran yang menempel dari pakaian yang ia kenakan. Walaupun demikian, pemuda itu masih saja merebut perhatian para nona muda maupun para nyonya yang berlalu lalang di sepanjang jalan ibukota TangXing yang menawarkan berbagai macam barang dagangan.
Meskipun nampak seperti gelandangan yang dianugerahi wajah tampan, aura mengintimidasi dan keagungan yang ia keluarkan nampak sangat menakutkan. Entah mengapa aura keagunan yang kuat yang ia keluarkan membuat mereka yang memandangnya lantas segera menunduk.
Mereka tak tahu perasaan apa yang mereka rasakan. Ada perasaan takut menapat pemuda itu lama. Terlebih lagi mereka merasakan jika gelandangan tampan itu memiliki kekuasaan dan posisi tinggi diatas mereka.
Hal yang membuat beberapa orang kembali sulit percaya adalah saat pemuda itu memasuki restoran TongYan yang dikenal dengan masakannya yang enak dan harganya yang sangat mahal. Pemuda itu dengan percaya diri memasuki restoran, didepan meja kasir, dua pemuda lain telah menunggu kedatangannya.
"Tks, mengapa kau lama sekali WeiZhe!" Keluh Ji Xue Tao
"Tentu saja aku berjalan - jalan sebentar terlebih dahulu sebelum kemari" jawab pemuda itu
"Astaga mengapa anda sangat betah sekali memakai pakaian gelandangan ini?" Keluh pemuda lainnya yang bernama Lao Sulong
"Apa yang salah? Ini sudah merupakan pakaian yang mahal bagi para rakyat jelata" balas pemuda itu
"Aura yang anda keluarkan berbanding terbalik dengan pakaian yang anda kenakan!" Kata Sulong kesal "anda harus segera menggantinya yang mulia! Jika anda tidak ingin menggantinya, aku akan memaksa" tambahnya
"Astaga mengapa kau sangat cerewet sekali Sulong? Kau seperti Ibundaku saja?" Tanya pemuda itu
"Yang mulia putra mahkota WeiZhe!" Tekan Sulong geram
"Tao, pegang yang mulia jika ia tak ingin mengganti pakaiannya. Aku sendiri yang akan mengantinya!" Kata Sulong memerintah Tao yang kini sudah bersiap menahan kedua tangan putra mahkota WeiZhe
Mengetahui ancaman kedua bawahan sekaligus sahabatnya bukanlah sebuah candaan, ia dengan segera mengankat kedua tangannya tanda menyerah "baiklah, baiklah. kalian menang!" Aku putra mahkota WeiZhe mengalah.
Putra mahkota WeiZhe dari kerajaan TangShi pun mulai mengambil pakaian yang dibawakan Sulong secara khusus untuknya. Ia lantas segera menuju kamar mandi yang ada direstoran seraya menganti pakaiannya.
Hanya dalam waktu 10 menit, putra mahkota WeiZhe pun kembali dengan pakaian yang lebih layak. Sulong yang melihat sahabat sekaligus junjungannya itu telah menganti pakaiannya lantas melempar pujian "ketampanan anda semakin bertambah dengan pakaian sutra terbaik yang anda kenakan"
"Tak usah memuji, bahkan disaat Ben Gong mengenakan pakaian lusuh dan seperti pengemispun, Ben Gong masih tetap tampan. Aura yang Ben Gong keluarkan pun tak akan merubah fakta bahwq Ben Gong memang salah satu keturunan kerajaan tak peduli berpakaian apa Ben Gong pakai. Hal itu tak akan menutupi fakta tersebut" balasnya
"Membahas tentang anda adalah keturunan darah bangsawan dan garis keturunan kerajaan TangShi, Apakah anda sudah mendapat laporan dari prajurit khusus Li Qiang tentang masalah yang terjadi di istana dalam?" Tanya Tao memastikan jika bawahannya telah menyampaikan hal tersebut.
"Tentu saja sudah!" Jawab putra mahkota WeiZhe tenang
"Jika sudah, mengapa anda tidak pulang dan mengambil tindakan mengenai hal ini?" Tanya Tao yang merupakan orang yang berbakat dalam mengatur informasi, dan untuk sementara untuk menyembunyikan identitas aslinya pada publik, ia hanya dikenal sebagai Menejer Tao dari pegadaian Xue Hong
"Belum saatnya untuk kembali!" Jawab putra mahkota WeiZhe acuh.