Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 - Kasar.

*" H A P P Y  R E A D I N G "*

Farrel mengisap rokoknya, dengan santuy kaki dinaikkan ke atas meja. Ia berada dibelakang sekolah, sebagai markas  mereka untuk merokok. Meski berkali-kali kepergok Guru, mereka tetap saja tidak peduli. Setiap kali masuk ruang Bk, malah Guru yang bosan melihat Farrel lagi, dan Farrel lagi. Kalau bukan anak dari pemilik saham sekolah ini, Farrel sudah dikeluarkan dari 2 tahun lalu.

"Kamu tadi, fokus liatin anak baru itu rel." Gavin berucap, sejak tadi Gavin mengawasi teman karibnya fokus kepada Rachel. Biasanya, Farrel sangat tidak peduli dengan para gadis. Dia akan bersenang-senang dengan para gadis pilihannya, habis itu dicampakkan.

"Dia yang nabrak aku ntadi pagi."

"Serius? Gimana rasanya," kepo Zulki,

"Dan dia nggak tau kamu siapa kan?"

"Sudah jelas, nggak taulah." timpal Derry.

"Aku, pengen usik dia." ucap Farrel tersenyum smirk, membuang kuntum rokok. Kemudian beranjak pergi dari markas tersebut, diikuti juga oleh teman-temannya. Markas mereka sebenarnya ada sendiri, tempatnya tidak jauh dari sekolah.

Ketika ia masuk kelas sembari memandangi Rachel duduk di bangku sedang bercanda tawa dengan teman-temannya, Farrel melirik begitu juga tanpa diduga Rachel juga menatap kearahnya, dengan cepat cowok itu memalingkan wajahnya. Saat duduk di atas meja, Derry memberikan suatu video yang dikirim oleh seseorang. Farrel belum selesai menonton rekaman itu, pemuda itu mengepalkan tangannya kuat. Amarahnya tiba-tiba tidak bisa ditahan lagi.

"Kurang ajar, asw, aku habisi dia sekarang."  Farrel geram,wajahnya sudah tidak setenang tadi, Gavin dan lainnya menatap kearah Derry dan Farrel mereka tidak tahu apa isi rekaman tersebut "Kenapa?" tanya Gavin.

Dengan rasa emosi dan kesal, Farrel langsung keluar ruangan. Padahal sebentar mereka akan masuk pelajaran ke-3. Tatapannya menjadi tajam, beginilah jiwa asli Farrel yang tak kuasa menahan amarah. Ia akan menghabisi siapapun yang mengusik hidupnya. Ketika sampai ditempat yang ia tuju. Terlihat seorang Cowok, yang memakai seragam sekolah, tapi tidak sama dengan yang Farrel pakai. Yang artinya Cowok ini anak dari SMA lain.

Tanpa babibu, Farrel menarik kerah cowok itu dengan kasar. Tangannya sudah memberi bogeman kuat, sampai cowok itu tersungkur. Cowok itu bernama Reyhan, musuh Farrel yang suka sekali mengusik kehidupan Farrel. Kenapa? Karna Reyhan ingin Farrel itu hancur, sehancur-hancurnya. Dengan memberikan pancingan yang tidak masuk akal, Reyhan berhasil membuat Farrel datang kepadanya seorang diri.

"Bajingan! ternyata kamu nyari mati!" Farrel semakin buas memukul wajah Reyhan, dan Cowok itu hanya tertawa remeh. Kemudian, muncul beberapa orang dari belakang gedung. Ya! Reyhan menjebak dan akan menghajar Farrel habis-habissan.

"Dasar, manusia licik." Farrel berdecak, melihat dirinya seorang diri. Tak mungkin akan melawan orang-orang itu sendiri. Sebelum beranjak, Farrel memberi satu pukulan kearah hidung Reyhan sampai Cowok itu pingsan.

Farrel langsung menghadapi orang-orang itu, meski tidak mungkin akan menang. Babakbelur mah iya, karna Farrel sedikit jago bela diri. Itu bisa membantunya sekarang, ketika 2 orang tersungkur masih ada 6 orang lagi yang harus ia hadapi. Demi apa, Farrel seperti anak di film Karate Kids, jago! Farrel tersungkur karena terkena pukulan di bagian pipi sampai sudut bibirnya berdarah. Saat akan bangkit lagi, munculah Gavin dan 2 temannya. Mereka langsung menghajar ke 6 orang itu.

"Bajingan, beraninya kroyokan kalian!"

"Bacot, bacot!" Anak SMA 69 dan SMA 52 sedang berkelahi, ada seseorang yang merekam  kejadian ini. Ia diam-diam, dan sangat hati-hati melakukannya. Jika ketahuan, nyawanya terancam.

Rombongan anak SMA 52 tidak ada apa-apanya dari Genk SMA 69. Mereka semua tersungkur, meski saling babak belur kemenangan tetap di genk SMA 69. Merekapun pergi, memilih menuju ke markas mereka saja. Dimana tempat biasa mereka berkumpul.

****

Mendengar kalau Farrel dan 3 temannya pergi, Rachel bingung. Kenapa mereka pergi tiba-tiba, bukannya sekolah lebih penting dari bolos? Rachel belum paham, kalau Farrel ketua genk dan bukan murid biasa seperti yang lainnya. Selain, badboy, Farrel sering bergonta-ganti pasangan sesuka-nya. Lalu, bagaimana kata murid di sini, Farrel menolak para gadis secara mentah-mentah?

"Kalau misalkan Farrel deketin kamu, mending jangan respon deh." Stella was-was, bukan cemburu atau iri kepada Rachel. Hanya tidak mau jika Rachel akan menjadi bahan taruhan saja. Tentu, Farrel bukan cowok baik-baik. Dia fucekboy, selalu menyakiti perasaan cewek secara mentah-mentah. Nah ini yang dimaksud dari [menolak secara mentah-mentah].

"Ya, kalau aku pikir sih, Farrel tadi cuma iseng aja liatin aku."

"Gini hel, Farrel tuh nggak biasanya kayak tadi. Sampe liatin kamu begitu, aduh coba kalau aku jadi kamu. Udah berantakan usus ku tuh." heboh iren,

"Yee, kamu ngayal. Ini masalahnya temen baru kita. Aku takut, beneran. Apalagi sekarang Meyra lagi mengklaim Farrel. Anak genit nggak tau diri itu, kalau tau Farrel suka ngelirik lo, Meyra bakal marah."

"Banyak yang hujat dia, tapi tetep aja PeDe gitu mukanya."

"Em, kalian nggak perlu khawatir. Semoga aja nggak akan terjadi apa-apa. Hehe." Rachel meredakan kekhawatiran teman-temannya. Mereka melihat sendiri bagaimana tadi Farrel hanya fokus kepada Rachel. Mungkin saja, Farrel akan berbuat buruk pada Rachel.

****

Sepulang sekolah, Rachel menuju loker sendirian karna ke-4 temannya sudah pulang duluan. Di sana Rachel menyimpan sebagian alat tulisnya, karna ia mudah lupa. Se-rajin-rajinnya Rachel ia sangat pelupa. Ketika Rachel menutup pintu lokernya, ia terkejut di sana ada Farrel yang berdiri dihadapannya. Dengan wajah dingin, ketus, dan senyum smirk. Terlihat ada luka dibagian bibir Farrel, dia hanya melirik tapi Farrel langsung mencengkram tangan Rachel.

"Kamu ngapain disini?" tanya Rachel.

"Kamu, ikut aku!" Farrel mengabaikan pertanyaan Rachel lalu menarik tangan gadis itu ke koridor sekolah yang sudah sepi, tidak ada siapapun disana.

"Loh, aku mau balik. Oh iya, apa karna tadi pagi?" ucap Rachel hatinya mulai gundah, takut. Karena Farrel bukan cowok baik-baik.

"Diem, kamu harus nurut sama aku!" ketus Farrel, tak peduli dengan wajah Rachel yang tak berani memandanganya. Gadis itu benar-benar gelisah, ia takut kalau Farrel melakukan sesuatu padanya.

Farrel mengangkat dagu gadis itu hingga Rachel mendongakkan kepalanya. Tatapan Farrel meluluhkannya, membuat jantung gadis itu berdegub kencang, sembari was-was dengan cowok itu. Namun, Farrel mengikis jarak wajah mereka semakin dekat, dekat dan Cup-----.

Bibir mereka bertemu, menyatu, Rachel terkejut dan berusaha memberontak. Tapi, tanpa disadari Farrel sudah menahan tangannya kedinding, Farrel mulai melumat, sangat lihay, lembut. Kemudian menggigit bibir Rachel agar gadis itu membuka mulutnya. Rachel membalas lumatan itu, tidak mengerti bagaimana caranya ia mengimbangi Farrel.

Ini firstkiss Rachel.

Setelah beberapa menit, Farrel melepaskannya, mata mereka saling bertemu, tak kuat Rachel menahan malu. Apa Farrel sengaja melakukan ini dengannya. Hanya melecehkan dirinya saja, atau karna kejadian tadi pagi. Lalu Farrel membalasnya dengan cara seperti ini? Farrel benar-benar bingung sendiri. Ditambah, sangat malu sekali.

"Kamu bener-bener bikin aku hilang akal."ucap Farrel membisikkan kata-kata itu ke telinga Rachel sembari memeluk erat dengan satu tangan. Rachel terkejut, benar kan. Cowok ini hanya melecehkannnya saja. Dasar fucekboy!

"Lepasin, aku! Farrrrrel." ucap Rachel menekan giginya dan tangan mencoba memberontak.

"No, kamu nggak akan bisa lepas dari aku!" pelukan erat dari Farrel membuat Rachel tersiksa di dada bidang cowok itu.

"Aku salah apa sih? Atau aku akan teriak!"

"Haha teriak aja, yang ada kamu akan malu."

Drt...drt...

Ponsel Farrel berdering, mengganggu nya yang tengah mengusik Rachel. Pelukkannya ia lepas, dengan wajah tidak semangat, Farrel menjawab telfon itu. "Sayang kamu dimana sih?? " suara gadis disebrang sana.

"Aku lagi dikelas, ada yang ketinggalan." ucap Farrel, membuat Rachel terkejut. Ternyata cowok ini punya pacar, bangsat! Rachel sangat malu pada dirinya sendiri. Saat Rachel akan pergi, lengannya kembali ditahan oleh Farrel dan memberi kecupan sekilas dari bibir cowok itu.

Menyebalkan!

Rachel menghempaskan tangan Farrel dengan kuat. Dia harus cepat-cepat pergi dari sini. Wajahnya sudah tak ada senyuman lagi, yang ada hanyalah cerutan pada bibirnya. Akhirnya ada pak sopir yang menunggu Rachel di sana, sebisa mungkin Rachel kembali tersenyum seperti biasa. Kemudian pulang kerumah.

Di rumah sangat sepi, tak ada siapapun kecuali dirinya dan Bi imah. Kedua orang tuanya bekerja, kebiasaan Rachel menonton drakor dan Belajar. Mengingat kejadian tadi, Rachel masih merasakan denyutan bibir yang dipagut. Tangannya memegang bibir, dan kenapa Farrel melakukan ini?.

Perasaan takut mendatangi Rachel, ia takut jika hal yang lebih akan terjadi. Huft, sembari berdengkus kesal. Rachel meraih ponselnya yang bergetar, seperti ada pesan yang masuk. Ada nomor asing, yang mengirim pesan. Rachel bingung, padahal ia belum memberikan nomer Hpnya ke siapapun. Kecuali keluarga terdekatnya yang tahu.

"Siapa nih? Kok aneh sih?" gumamnya,

"Biarin aja lah, mungkin kak vindra ngerjain aku." Positif thingking saja pikirnya. Toh, tak ada guna juga bagi Rachel, itu akan membuatnya pusing.

Setelah makan malam ponsel Rachel kembali berdering, bukan SMS lagi. Melainkan teflon dari nomor yang sama. Rachel mengangkatnya, tidak ada suara, dan tak ada yang berbicara sama-sama diam. "Hallo, sampai jumpa besok. Tidur yang nyenyak Rachel." ucap seseorang, membuat Rachel menghempaskan ponselnya ke lantai. Ia terkejut, ia tahu suara itu. Bagaimana bisa? Dapat dari mana? tidak habis fikir Rachel dengan nya:v.

To be continued..

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel