Bab 7 Rencana Ayah dan Anak
Dan Hari ini Tuan Alex diam diam menikahi Nyonya Celia tanpa sepengetahuan Nyonya Imelda. Pernikahan sederhana itu di lakukan secara privat, Queen dan Nafisha beserta keluarga mereka hadir di sana.
"Nah sekarang kita resmi menjadi kakak adik, Naf. " pekik Queen dengan heboh. Nafisha hanya mengiyakan, dia mendengus geli melihat tingkah Queen barusan.
Kini mereka semua duduk, Daddy Alex dan istrinya itu menyapa Morgan yang tidur hadir di pestanya. Morgan memberikan selamat pada calon mertuanya itu. Tak luput keduanya menjadikan Queen sebagai obyek obrolan mereka.
"Aku 'kan putri daddy yang paling cantik, makanya di perbincangkan dua pria tampan, yang satu pria kesayanganku dan satunya lagi.. " Queen menatap lekat wajah penasaran Morgan lalu tersenyum penuh makna.
"Hanya orang asing lewat. " cetusnya sambil tersenyum lebar. Morgan menggeram rendah, pria itu menatap tajam kearah gadisnya itu. Queen langsung nyengir, dia segera menghindari singa jantan yang tampak hendak menerkamnya saat ini.
Pria tampan itu meminta izin pada calon mertuanya,lalu menarik Queen pergi dari Villa. Keduanya masuk ke dalam mobil, Morgan melajukan roda empatnya dengan kencang.
Queen sendiri masih terkikik geli, menertawakan wajah merah padam sang kekasih cadangan. Jika Morgan tahu julukan yang di berikan Queen padanya, pria itu pasti akan marah besar pada Queen.
Ternyata Morgan membawa Queen ke mansion megah milik pria tampan itu. Keduanya turun dari mobil, dan bergegas masuk ke dalam.
"Setelah menikah kita akan tinggal di sini Queen, bagaimana menurut kamu? " tanya Morgan.
"Sangat bagus, apalagi tempatnya sangat cocok untuk bercinta baby, bukankah begitu wahai lelaki cadanganku? " ledek Queen pada Morgan.
Grep
Cup
Morgan memagut bibir gadisnya dengan liar dan brutal, pria itu tak bisa menerima jika dia lelaki cadangan Queen. Mengingat kenyataan jika Queen kekasih dari Reynald, pria sialan itu.
"Ouh. " Queen meringis kesakitan kala Morgan mengigit bibir bagian bawahnya. Pria itu mengakhiri ciumannya, mengajak sang kekasih duduk di ruang tengah dan mengobrol di sana.
Sementara di Villa setelah para sahabat pulang, kini pasangan pengantin baru itu berada di dalam kamar. Nyonya Celia sendiri masih tak menyangka akan kejutan yang di berikan pria yang menjadi suaminya ini.
"Bagaimana bisa sih mas? " tanya Nyonya Celia pada sang suami.
"Ini rencana rahasia aku dan Queen, rencana Ayah dan Anak bukankah sangat bagus sayang? " Daddy Alex menyeringai licik, nyonya Celia hanya mendengus pelan setelah mendengar pengakuan suaminya.
Wanita paruh baya itu segera melepaskan gaunnya di bantu sang suami. Tuan Alex segera menariknya ke atas ranjang dan memulai pertempuran di sana.
Ugh
Suara desahan dan erangan terus bersahutan di dalam kamar. Hingga dua jam lamanya kegiatan panas itu baru terhenti, nyonya Celia tampak terkapar di sebelahnya. Meski suaminya tak lagi muda namun stamina nya masih sangatlah kuat di atas ranjang. Pria itu memiringkan tubuhnya, mendekap tubuh sang istri sambil tersenyum lebar.
"Nanti kita lanjut lagi sampai aku puas sayang. " ujar Tuan Alex membuat nyonya Celia membulatkan mata. Wanita itu langsung memukuli dada sang suami tercinta. Daddy Alex terkekeh pelan, pria tampan itu memagut mesra bibir istrinya dengan liar.
Sementara Nafisha yang bosan memilih ke luar dari villa. Gadis itu sengaja membiarkan orang tuanya bersenang senang di dalam kamar. Dia berjalan kaki menuju ke air terjun yang letaknya tak jauh dari villa.
"Err ternyata ada yang berenang di sini. " gumam Nafisha memperhatikan seorang pria yang asyik berenang. Pria itu muncul kepermukaan lalu menghampiri Nafisha yang tampak tertegun melihatnya.
"Sepertinya kamu terganggu ya, aku akan pergi dari sini. " Nafisha langsung berbalik, pria tampan itu menariknya hingga jatuh ke dalam air.
Diapun tertegun, merasakan tangan kekar melingkari pinggang rampingnya. Gadis itu melepaskan dress-nya menyisakan pakaian dalam lalu mendorong pria di depannya ini.
"Rasakan ini wlee. " Nafisha langsung berenang ke tengah yang di ikuti pria tampan itu.
"Aakh. " si tampan itu berhasil menangkapnya, memeluk Nafisha dengan posesif. Keduanya saling memperkenalkan diri satu sama lain, pria dengan penuh tatoo itu bernama Abraham Esmond.
Jakun Abraham naik turun melihat penampilan Nafisha saat ini, gadis itu tampak sangat seksi. Melihat tatapan yang berbeda dari Abraham, membuat Nafisha tersenyum usil.
"Kenapa baby, kau ingin menyusu hm? " tanya Nafisha dengan tatapan sensualnya membuat bukit gairah Abraham kian memberontak. Dia mengangguk, benda kenyal itu saling memagut dan melihat satu sama lain. Nafisha sendiri mengalungkan kedua tangannya ke leher Abraham.
Keduanya tak rela mengakhiri ciuman panas mereka, Abraham membawa gadis nakalnya naik ke atas lalu membawanya ke gubuknya yang ada di belakang air terjun. Mereka masuk ke dalam, kini tubuh mereka sama sama polos satu sama lain.
"Aku masih tersegel, apa setelah ini kau akan kabur? " tanya Nafisha memastikan.
"Aku akan bertanggung jawab padamu sweety. " jawab Abraham dengan serius. Keduanya saling berciuman kembali, Abraham menyentuh lekuk tubuh sang kekasih tanpa ada terlewat.
Hingga pada puncaknya, keduanya telah berhasil saling menyatu. Abraham terus menghujam Nafisha dengan liar dan juga dalam.
Dua jam berlalu kegiatan panas itu baru berakhir. Tangan besar Abraham menyentuh perut Nafisha dan menanyakan perihal operasi.
"Dulu aku sempat mengalami kecelakaan dan hampir merenggut rahimku. Namun sayangnya aku menolak operasi dan memilih pengobatan tradisional, aku harap kelak masih bisa hamil nantinya. " gumam Nafisha lirih. Abraham membenamkan wajah sang kekasih ke dada bidangnya.
"Kita cukup menikah bukankah sudah sangat bahagia sweetie? "
"Enggak honey, aku ingin menikah dan memberi kamu keturunan. Aku sangat yakin kamu menginginkan seorang anak saat kita menikah nanti. " ujar Nafisha. Abraham melabuhkan kecupan mesra di kening dan bibir calon istrinya. Wanita itu kembali mengajaknya bercinta lagi, setelah itu ke luar dari gubuk setelah mengenakan pakaian dalam.
Keduanya kembali berenang, Nafisha begitu menikmati moment intimnya bersama sang kekasih. Setelah puas berenang, keduanya naik ke atas dan kembali berpakaian dengan benar. Lalu duduk di tepian, Abraham memperhatikan wanitanya yang asyik memakan buah.
Abraham POV
Kau begitu menggairahkan Nafisha, ingin sekali aku selalu menghujammu setiap waktu. Tubuhmu begitu candu untukku, aku tak akan membiarkan kamu lari ke pelukan pria lain nantinya. Dan sekarang kau tampak sangat seksi dan aku begitu memujamu sweetie.
Sialan, ularku kembali mengeliat setiap kali memperhatikanmu dan selama ini dia hanya diam saat para wanita menunjukkan kemolekan tubuh mereka.
Pria tampan itu membawa Nafisha ke pangkuannya, mereka kembali bercumbu mesra di sana. Wanita cantik itu tersenyum manis setelah ciuman mereka berakhir.
"I am yours, aku tak akan ke mana mana sayang! "
"Kau yakin, jika ada pria lain yang mendekati dan tertarik padamu
bagaimana? "
"Aku akan menolaknya demi kamu. " jawabnya sambil tersenyum manis membuat Abraham begitu terpesona dengannya.