01
Seorang pemuda tengah disiksa oleh sekelompok orang yang terlihat berpakaian mewah. Pemuda itu dipukul dan ditendang tanpa ampun, bahkan saat tangannya telah patah karena diinjak dengan brutal oleh salah satu penjagalnya. Mereka memang sering menyiksa si pemuda, namun malam itu kekejaman mereka mencapai puncaknya - seolah-olah kelelahan mereka akan kebengisan yang biasa mengalahkan keinginan untuk menghancurkan korban mereka sepenuhnya.
Kretek... terdengar suara patah yang mengiris hati ketika salah satu dari mereka menginjak kaki pemuda malang itu. Mereka semua tertawa terbahak-bahak, nyaris histeris, seperti para iblis yang menggila. Sepertinya mereka sudah tidak memiliki rasa kemanusiaan lagi.
Namun pemuda itu, meski mengalami rasa sakit yang tak terkira, tidak mengeluarkan jerit tangis sama sekali. Wajahnya bengkak seperti kepala babi karena pukulan berulang, namun ia hanya menahan amarahnya, meneguk air mata getir, dan bersumpah dalam hati. Jika suatu hari nanti ia mendapatkan kesempatan, ia akan membalas setiap luka yang pernah ia alami, dan akan menghukum penyiksanya dua kali lebih pedih.
Dengan penuh kesakitan, pemuda itu kembali ke rumah kecilnya di tepi sungai dalam permukiman kumuh dengan cara mengesot. Tubuhnya kaku karena lengan dan kaki yang patah.
Dia menatap langit malam yang tenang, tangannya mengepal erat hingga menghancurkan batu kecil yang dipukul, kemudian dengan penuh emosi, ia berteriak melampiaskan rasa frustrasi dan putus asa di dalam kegelapan.
"Aaaaaaaah!" serunya hingga suaranya serak, kemudian terjatuh pingsan ke tanah.
Sadar kembali, dia terbangun di tengah malam dan melihat sejauh mata memandang: kelap-kelip lampu yang memantul di permukaan sungai, cahaya kota yang indah bak perhiasan di malam hari. Namun baginya, keindahan itu hanya permainan mata; kehidupannya seperti sampah yang terbuang, orang-orang di sekelilingnya menghinanya dan menyiksa hatinya dengan sebutan 'pecundang jalanan'.
“Saya tak pernah meminta untuk dilahirkan di dunia ini, bukan pilihanku lahir di negara yang diliputi kemiskinan. Namun, inilah kehendak orang tuaku, dan ini adalah takdir yang harus kujalani." ucapnya tegas, matanya membara. "Namun, semua itu tak akan membatasi harapan dan impianku. Aku akan membuktikan pada mereka semua bahwa aku bisa sukses, dan ku bungkam mulut-mulut yang mencibir ini. Mereka itulah pecundang yang sebenarnya! Seperti langit yang kokoh, aku akan menghancurkan kesombongan mereka dan bangkit melebihi apa yang pernah mereka bayangkan!”
Dengan keberanian yang menyala-nyala di dalam dadanya, ia berdiri dan berseru dengan lantang. Dan kali ini, ia percaya pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba, angin seolah berhenti bertiup.
Ding…
[Apakah tuan rumah akan menerima Sistem, Ya/Tidak]
"Sistem..?" Pemuda itu merasa bingung sekaligus penasaran. Meski tidak bodoh, ia belum pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya. Pemandangannya menyapu sekeliling, dan mata tertuju pada layar hologram yang muncul di hadapannya. "Apakah ini nyata? Haruskah aku mencobanya?" gumamnya, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk mengklik,
"Ya..."
[Instalasi akan dimulai, Harap tuan rumah tetap sadar].
5% 25% 50% 75% 100%
Pemuda lusuh itu merasakan sakit kepala yang luar biasa setiap kali angka tersebut meningkat. Dunia seolah-olah berputar kacau, dan rasa sakit semakin intens. "Nyut.. Nyut..!!" keluhnya, merasakan denyutan di kepala yang semakin keras. Beberapa menit berlalu, dan ia merasakan rasa sakit yang begitu menyiksa hingga harus menggigit bibirnya hingga berdarah.
Setelah penyiksaan itu usai, tiba-tiba ia mendengar sebuah suara.
[Selamat kepada Host. Instalasi Sistem telah berhasil dilakukan, sekarang Anda adalah penerus pengguna sistem yang ke-1001.]
Pemuda itu kini menemukan harapan di ambang petualangan yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya, dimana hidupnya akan berubah drastis. Tak ada yang tahu apa yang akan dihadapi kedepannya, namun satu hal pasti: ia tidak akan pernah menjadi pemuda lusuh yang sama lagi.
Pemuda lusuh itu terkejut mendengar suara yang begitu meyakinkan, "Jika kamu benar-benar seorang Sistem, seperti yang kubaca dalam novel usang itu, tunjukkan padaku keajaiban yang bisa kamu berikan untukku!" ucapnya pada dirinya sendiri sambil dilihat oleh beberapa orang yang lewat di daerah kumuh.
"Sepertinya dia gila setelah dipukuli oleh anak orang kaya," bisik seseorang.
"Ya, tadi dia bahkan berteriak sambil berguling-guling di tanah," timpal yang lain. "Kasihan sekali," ujar mereka sambil berjalan pergi.
Tapi apa sebenarnya yang membuat tempat ini disebut daerah kumuh? Di sinilah rakyat jelata hidup dalam belenggu kemiskinan, mencari kehidupan dari setitik peluh mereka. Mereka adalah wajah-wajah penuh harapan, yang terlupakan oleh zaman dan kehidupan.
Beberapa di antara mereka hanya miskin biasa, masih bisa merasakan kebahagiaan walau dalam keadaan sederhana, namun ada pula mereka yang terpuruk dalam kemiskinan ekstrem, sulit bahkan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dan pemuda lusuh ini, yang nasibnya telah menempatkannya dalam kategori miskin parah, adalah salah satu contoh nyata dari penderitaan yang tersembunyi di balik kehidupan di daerah kumuh ini. Hidupnya kini bergantung pada belas kasihan Sistem, yang mungkin saja merupakan jalan keluarnya dari lingkaran setan kemiskinan yang menghantui hidupnya.
Pemuda itu bernama David Lewis, hanya menyelesaikan pendidikannya hingga sekolah dasar. Namun, kecerdasan yang dimilikinya tak bisa dipandang sebelah mata. Kini, dengan kehadiran Sistem di dalam dirinya, apakah perubahan besar akan terjadi dan mengguncang dunia?
[Aku bisa menjadikanmu konglomerat yang mengguncang dunia, sesuai dengan impianmu sebelumnya,] ujar Sistem itu tegas.
"Apakah kamu tidak berlebihan, Sistem?" tanya David ragu-ragu.
[Tidak, Tuan. Cobalah membaca novel tentang sistem. Niscaya Anda akan menemukan hal-hal luar biasa, seperti yang ada dalam cerita-cerita itu,] sahut Sistem dengan penuh keyakinan.
"Kamu benar, Sistem," ucap David, tertawa bahagia. Ia merasa mendapat peluang sukses yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Namun, orang-orang disekitarnya tidak memahami apa yang tengah terjadi dalam kehidupan David.
"Orang itu benar-benar gila," celetuk salah seorang yang melihat David tertawa sendirian.
"Biarkan saja dia. Jangan diperhatikan," ujar yang lain, mengajak rekannya pergi.
Sementara itu, David bertekad mencoba kekuatan Sistem yang ada padanya.
"Sistem, tunjukkan statusku," perintahnya.
"Nama Lengkap: David Lewis.
Usia: Sembilan Belas Tahun
Kekuatan: 10.
Kecepatan: 10.
Semangat: 10
Keterampilan: Kosong.
Toko: Kosong Inventaris: Kosong.
"Astaga, apa ini? Semua statusku terlihat menyedihkan. Lalu, bagaimana cara meningkatkan status ini, Sistem?"
[Host dapat melaksanakan misi yang diberikan sistem. Misi tersebut bervariasi antara tingkat rendah, menengah, tinggi, hingga tersembunyi]
"Apakah ada hadiah untukku?"
[Ada, Pak. Apakah ingin dibuka sekarang?]
"Ya, bukalah Hadiahnya," pinta David dengan penasaran.
Ding.... Kotak emas terbuka.
[Selamat, Pak! Anda telah mendapatkan peningkatan pesona!]
[Selamat, Tuan! Anda berhasil memperoleh keterampilan bela diri kuno]
[Selamat, Pak! Anda kini memiliki uang senilai satu juta Dollar]
[Selamat, Pak! Anda mendapatkan kotak misterius]
"Tampilkan Statusku sekarang, Sistem!"
Ding... Status terpampang di hadapan David
Nama lengkap: David Lewis.
Pesona: 13.
Kekuatan: 10.
Kecepatan: 10.
Semangat: 10.
Keahlian: Bela Diri Kuno [Belum Aktif]
Dana: Satu juta Dollar
Inventory: Kotak Misteri
"Sistem, bukalah kotak misteri ini untukku."
Ding... Kotak Misteri pun terbuka.
[Selamat, Tuan Rumah berhasil mendapatkan Paviliun Gedung Langit! File informasi telah ada di inventaris Anda.]
David tersenyum, "Terima kasih sistem, kamu sangat membantu."
Kemudian terdengar lagi, [Selamat, Anda telah memperoleh Ramuan Kebangkitan karena memuji sistem.]
Tiba-tiba David merasa jengkel melihat keadaan kakinya yang patah, "Apakah ramuan itu bisa menyembuhkan tangan dan kaki yang patah ini? Karena percuma kalau tidak bisa. Apa gunanya punya sistem kalau aku masih cacat?"
Sistem segera menjawab, [Tentu saja, Tuan Rumah. Ramuan tersebut mampu menyembuhkan serta memperbaiki tubuh Anda. Namun, harap dicatat bahwa ramuan ini memiliki masa berlaku lima menit sejak diperoleh. Hitungan mundur telah dimulai, sisa waktu adalah 3 menit 57 detik.]
Dengan sedikit ragu, David segera mengambil ramuan dari inventaris sistem dan membuka tutupnya. Dia lalu meneguknya sekaligus, berharap kesembuhan segera menyertai tubuhnya.
Namun, setelah beberapa menit, tidak ada perubahan yang terjadi pada tubuh David. "Apakah kamu menipuku, sistem?" Tanyanya dengan suara gemetar, penuh harapan dan ketakutan.