Bab 5. Kompensasi Satu Juta Dollar
Saat itu Fay telah kembali dari kamar. Dia membawa serta tas besar berisi baju dan beberapa barang kecil milik Audrey.
“Aku tidak bisa ikut kalian. Sudah cukup kalian membuatku sakit kepala selama ini. Kupikir ayah kalian harus merasakan sendiri bagaimana merepotkannya mengurus dua bocah yang suka membuat ulah.” Fay berkata tanpa perasaan. Dia mengabaikan tatapan Cade yang terlihat tidak senang.
“Ada apa? Kenapa menatapku seperti itu? Jangan kau pikir aku ingin ikut kalian ke rumahmu!” Fay balas menatap Cade dengan sengit. Dia menumpahkan semua kebenciannya pada seorang lelaki asing yang hanya ada dalam bayangannya selama ini. Lelaki itu kini berwujud nyata di depannya, meskipun tampak sempurna.
Mike dan Mika saling pandang dan menjadi gelisah. Mommy mereka telah menabuh genderang perang. Namun mommy telah memilih musuh yang salah. Lagipula orang itu adalah ayah mereka.
“Nona Willmer, aku juga tidak berpikir akan mengajakmu serta. Jadi kau tidak perlu khawatir. Aku akan segera membawa anak-anakku pergi dari tempat menjijikkan ini dan kau tidak akan melihat kami lagi untuk seterusnya....”
“Kalau bukan karena tempat menjijikkan ini, anak-anakmu akan kelaparan dan kedinginan di luar sana. Barangkali saja seseorang akan menjual mereka dan kau tidak akan pernah tahu bahwa perbuatan bejatmu enam tahun yang lalu telah menyebabkan dua korban lagi.” Fay menyahut cepat.
Ya, kalau bukan karena tempat buruk ini. Kau harus berterima kasih. Jadi, jangan terlalu sombong di depanku!
Cade merasa seseorang telah menamparnya dengan sangat keras. Gadis ini. Kenapa mulutnya tajam sekali? Apa karena merasa telah sangat berjasa menampung anak-anaknya? Tapi yang Cade lihat bukan keinginan mendapat imbalan. Mata gadis ini dipenuhi kebencian padanya.
“Aku tidak tahu kenapa Nona Willmer mengungkit-ungkit masalah yang telah berlalu. Tapi aku tidak keberatan memberikan kompensasi kalau Nona merasa dirugikan. Aku akan membayar semua biaya yang kau keluarkan selama mengurus anak-anakku.” Cade mencoba menahan diri untuk tidak berkata lebih kejam lagi. Bagaimana pun dia telah berhutang kebaikan pada wanita muda ini.
“Simpan uangmu, Tuan Goldwin. Kau pikir bisa membayar semua waktu yang kuhabiskan bersama mereka. Uang yang kukeluarkan untuk mereka tidak seberapa. Tapi kelelahan dan kerepotanku selama mengurus mereka tidak akan bisa kau ganti.”
Sebenarnya itu berlebihan. Mike dan Mika juga tahu bahwa sebagian besar mereka yang melakukannya sendiri jika Fay sedang keluar. Mereka bisa merapikan rumah, memasukkan pakaian ke mesin cuci dan kadang menyiapkan makan siang sendiri. Nyonya William hanya sesekali menjenguk.
Kedua bocah itu hanya meringis mendengar kalimat panjang Fay yang jelas ingin memojokkan ayah mereka. Wajah mereka terlihat khawatir. Dari yang mereka dengar, Cade Goldwin bukan orang yang mudah.
“Kenapa tidak?” Cade tersenyum jahat. “Di dunia ini, tidak ada yang tidak bisa kubeli.”
Fay tertawa mengejek. Dia sudah mengira kalau lelaki ini akan mengatakannya. Seperti di film-film.
“Satu juta dollar.” Cade berujar dingin.
“Eh?!” Mata Fay melebar. “A... apa maksudmu?”
“Aku akan membayar uang kompensasi sebesar satu juta dollar untukmu. Jadi berhentilah mengungkit-ungkit semua yang kau lakukan untuk anak-anakku.”
Fay menelan ludah. Itu jumlah yang sangat besar.
Kedua anak, Mike dan Mika melihat bagaimana Fay yang menjadi linglung.
“Setuju!” ujar Fay tiba-tiba mengagetkan dua bocah.
Mommy payah! Mike dan Mika menggerutu dalam hati. Padahal kalau mommy lebih pintar, mommy akan mendapatkan semua uang daddy dengan menjadi istri daddy.
Ada senyum mengejek di wajah Cade. Uang memang cara paling ampuh untuk menaklukkan orang-orang berhati keras. Tidak terkecuali gadis di depannya ini.
“Aku ingin ceknya sekarang.” Fay melempar tas besar ke dekat kaki Cade dan mengulurkan tangannya yang kosong.
“Langdon, buatkan ceknya.” Cade memberi perintah pada sang asisten.
Lelaki bernama Langdon itu mengeluarkan sebuah buku cek dari balik jasnya dan mulai menulis. Dia merobek selembar dan memberikannya pada Fay.
Gadis itu menerimanya sambil memiringkan wajah, melihat pada tulisan rapi di atas lembaran itu. Benar-benar satu juta dollar!
Tiba-tiba Fay mengangkat cek itu di depan wajah Cade. Sambil tersenyum manis dia merobek lembaran berisi angka satu juta dollar itu.
Cek itu dirobek menjadi beberapa bagian dan dibiarkan jatuh ke lantai begitu saja.
Langdon tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut dari wajahnya. Cade mendadak muram demi melihat bagaimana gadis itu telah menamparnya sekali lagi dengan cara yang begitu dramatis. Sedangkan Mike dan Mika hanya bisa meringis melihat api permusuhan yang mulai menyala di antara keduanya.
Sebenarnya mereka ingin bersorak begitu melihat yang dilakukan Fay pada cek itu. Terlihat keren. Mereka yakin, mommy tidak pernah melihat uang sebanyak itu apalagi memilikinya. Tapi tetap saja menurut mereka payah. Daddy mereka bukan orang yang mudah diprovokasi. Fay tak ubahnya laron yang mencoba memadamkan api
“Kau pikir semua orang sama, bisa kau beli. Jangan mimpi. Kalau perlu aku akan terus mengungkit kejahatanmu dan betapa aku telah ikut kesulitan karenanya. Aku akan terus bicara sampai kau berharap lebih baik mati saja dari pada harus mendengarnya....”
Mungkin hanya Langdon yang merasakan bagaimana hawa di ruangan itu berubah menjadi lebih dingin. Dia melirik tuannya yang membeku di tempatnya berdiri. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan tuannya saat ini. Tidak pernah ada yang berani berdebat dengan Cade Goldwin sebelumnya. Juga tidak ada yang berani menantangnya.
Cade beberapa saat kemudian hanya mengeluarkan suara decakan kesal. Dia tidak boleh dikalahkan oleh gadis yang bahkan jauh lebih muda dari dia. Lelaki itu sudah hendak mengatakan sesuatu ketika Mika menyela.
“Mommy, kalau kau tidak mau ikut kami, kami juga tidak mau pergi. Kami tetap tinggal di sini saja.”
Mike di belakangnya mengangguk setuju.
Hal yang membuat Cade muram seketika. Dia tidak ingin berbeda pendapat dengan anak-anak yang baru ditemuinya. Juga tentang panggilan ‘mommy’ yang menurutnya tidak pantas untuk gadis di depannya ini, dia tidak ingin membahasnya. Setidaknya untuk saat ini.
“Mommy tidak ingin ikut kita. Dia pikir kalian sudah merepotkannya. Kalian tidak ingin mengganggunya lagi, kan? Jadi daddy rasa kalian tidak perlu memaksanya.”
Mika menatap sengit pada Cade. “Daddy tidak tahu apa-apa tentang mommy.”
Cade hanya bisa menghela napas mendengar ucapan Mika. Dia memang tidak tahu apa-apa tentang gadis ini dan tidak pernah ingin tahu.
“Mommy, jangan keras kepala. Ikutlah dengan kami. Anggap saja kau sedang bekerja. Mungkin sebagai pengasuh. Dan daddy akan membayarmu mahal.” Mike bicara pada Fay, tetapi sebenarnya dia tengah membuat penawaran dengan ayahnya. Matanya bertemu dengan Cade Goldwin meminta persetujuan.