Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 7 Putus Hubungan

"Felix dengarkan aku baik baik, mau sampai kapan kita menjalani hubungan jarak jauh seperti ini. " ujar Sandra penuh penekanan.

Saat ini mereka berkomunikasi melalui video call, Felix mengerutkan kening mendengar ucapan kekasihnya itu. Sandra menjelaskan ketidak nyamanan dirinya pada kekasihnya, gadis itu memberikan alasan yang logis dan terpaksa berkata kasar pada Felix.

"Aku ingin mengakhiri hubungan kita Felix, di sini aku telah menemukan penggantimu!

"Bagaimana bisa kamu berbicara seperti itu sayang, apa salahku? " desak Felix dengan raut tak bisa di artikan.

"Maafkan aku Lix, mulai sekarang kita tidak memiliki hubungan apapun. " setelah berbicara seperti itu Sandra memutuskan langsung sambungannya. Diapun menjatuhkan ponselnya, tubuhnya luruh ke lantai dan tangisnya pecah. Sandra menekan dadanya yang terasa sesak., keputusannya ini benar benar menyakiti dirinya dan juga sang kekasih hati. Gadis itu menutupi wajahnya, menggunakan telapak tangannya, terdengar isakan tangis.

tok

tok

Sandra segera menghapus air matanya segera, bukankah ini memang keputusannya dan harusnya dirinya tak menyesal. Gadis itu bangkit, membuka pintu kamarnya dari dalam. Diego telah berdiri du sepan pintu kamarnya, pria itu mengamati ekspresi Sandra dalam diam. Dia menghela nafas panjang, berusaha menenangkan dirinya yang saat ini begitu kacau.

"Poin dalam kontrak kita bisa di tambah, jangan mengunakan perasaan saat kita memainkan peran masing masing dan satu hal lagi di antara kita di larang jatuh cinta. " tegas Sandra dengan tatapan datar nya, terlihat jelas jika dia begitu serius dengan ucapannya.

"Oke, lagipula siapa juga yang akan jatuh cinta pada wanita miskin sepertimu. " ejek Diego dengan senyuman menyebalkan. Sandra hanya diam tak menanggapinya, pria itu memberitahu beberapa hal pada Sandra setelah itu melenggang pergi.

Setelah kepergian Diego dari kamarnya, Sandra memilih ke luar setelah menutup pintu. Dia turun ke bawah dan pergi ke dapur, para pelayan hendak melarangnya namun Sandra tak merasa keberatan.

"Aku cuma mau buat mie kok bik. " ucap Sandra sambil tersenyum. Selesai meneduh mienya, dia langsung menuangkan ke dalam mangkuk lalu membawanya ke ruang tengah. Dia juga menyalakan televisi, mencari acara yang menghibur untukmu. Dengan santai gadis itu melahap mie sambil menonton televisi. Setelah menghabiskan mienya, Sandra meraih ponselnya yang berdering.

Sandra mengambil ponselnya, raut berubah sendu membaca pesan dari Felix. Gadis itu sekuat tenaga menahan tangisannya, jujur dia terluka dengan keputusannya ini namun dirinya tak punya pilihan lain.

Dan sore harinya, Diego baru pulang ke mansion. Pria itu mengerutkan kening dan berjalan ke arah ruang tamu. Pria itu langsung mematikan televisi, lalu menoleh kearah Sandra yang terlelap sambil menggenggam ponselnya. Diego langsung mengambilnya, raut wajahnya berubah datar membaca pesan dari ponsel gadis itu. Dia menaruh benda itu ke dalam saku celananya, mengendong Sandra menuju ke kamar gadis itu.

Setelah membaringkan Sandra di atas ranjang, Diego menaruh ponsel gadis itu di atas meja. Pria itu tak mengatakan apapun, dia hanya fokus memperhatikan Sandra yang terlelap.

Diego POV

Ada apa dengan diriku, kenapa aku sangat tidak suka jika Sandra masih memikirkan mantan kekasihnya. Antara dirinya dengan Sandra hanya sekedar partner, tapi kenapa melihatnya murung seperti ini membuat dadaku sesak. Tidak, mana mungkin aku menyukai Sandra bukan dan lagian dia bukan tipe wanitaku. Aku harus membuang pemikiran konyolku saat ini.

Dia memutuskan naik ke atas ranjang, berbaring dan memeluk Sandra dari belakang. Aroma strawberry yang menguar dari tubuh gadis itu membuat Diego tenang.

"Eungh. " Sandra hendak bergerak namun tubuhnya terasa berat, gadis itu membuka matanya dan melihat sepasang lengan memeluknya dari belakang. Diapun langsung menoleh, terkejut melihat sosok Diego di dekatnya.

"Tu.. " Diego membungkam bibir Sandra dengan bibirnya, gadis itu melotot melihat Diego menciumnya untuk kesekian kali. Gadis itu berusaha mendorong dadanya namun Diego justru merapatkan tubuh mereka.

Hah Sandra meraup udara sebanyaknya setelah ciuman itu terlepas. Dia hendak berbalik memunggunginya namun Diego menahan pinggangnya. "Kamu tuh modus cium aku terus tuan Diego. " ujar Sandra manyun.

"Dih kenapa tuh bibir manyun, mau di cium lagi. " goda Diego yang di balas dengusan oleh Sandra.

"Ingat poin terakhir yang aku katakan tadi pagi plus mulai sekarang di larang berciuman, jika melanggar kamu harus membayar 100 juta padaku. " ketus Sandra. Diego hanya tertawa mendengar pernyataan Sandra barusan, pria itu menariknya hingga bersandar di dada bidangnya. Gadis itu terkejut, dia menikmati dekapan hangat Diego padanya.

Diego sendiri merasakan ada hasrat dalam dirimu untuk memiliki Sandra sepenuhnya namun pria itu mencoba menepis pemikiran itu. Dia menghela nafas panjang, tanpa sengaja mata mereka bertemu dan Sandra berusaha memalingkan wajahnya. Dia benar benar tak ingin terjebak dalam pesona yang di miliki seorang Diego El Mayer.

"Mulai besok kamu menjalankan peranmu sebagai kekasihku baby!

Sandra merasa geli mendengar panggilan dari Diego untuknya, Diego sendiri terkekeh memperhatikan ekspresi kekasih kontraknya itu. Gadis itu menghela nafas panjang, teringat snagat mantan membuatnya kembali bersedih. Diego menawarinya untuk berteman, dia ternyata sangat lelah jika setiap hari harus bertengkar. Sandra mengangguk setuju, mereka memutuskan berteman sekaligus partner in crime. Melihat Sabra yang tak lagi memberontak,sepertinya rencana dirinya akan berjalan lancar untuk menaklukkan wanita galak ini begitu pikirnya.

"Kau tahu, aku begitu mencintai Felix. Hanya dia, pria satu satunya yang aku cintai meski hubungan kami kandas karena ulahku. " gumam Sandra yang membalik tubuhnya menjadi terlentang. Diego sendiri hanya diam, sebenarnya dia sangat malas dan tak suka jika Sandra membahas mantan gadis itu.

"Bukankah ini sudah pilihanmu, dan kau harus tahu konsekuensinya Sandra dan kau harus tetap pada pilihanmu sekarang!

Sandra hanya bergumam, dia telah berjanji dan mana mungkin dirinya akan ingkar janji. Lagipula dia merasa tak pantas untuk pria sebaik Felix yang selama ini banyak membantu nya, bukan karena pria itu tampan dan kaya karena pria itu menerimanya apa adanya.

"Lalu bagaimana dengan kamu Tuan Diego, siapa wanita yang tengah dekat denganmu? " tanya Sandra penasaran. Dirinya yakin banyak wanita yang mengejar ngejar pria tampan seperti Diego ini.

"Ada satu, dia bernama Angelica dan aku tidak suka karena dia begitu ambisius. " ujar Diego sambil menatap kearah Sandra. Sandra tak kuasa menyemburkan tawanya, dia merasa kasihan pada Diego yang di kejar wanita gila. Diego mendengus sebal,dia mengancam Sandra untuk berhenti tertawa dengan ancaman ciuman.

"Ish nyebelin, beraninya ngancam!

Diego tertawa penuh kemenangan, entah kenapa dia sangat suka membuat Sandra kesal dan uring uringan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel