Pustaka
Bahasa Indonesia

Menikahi Musuh Mantan

4.0K · Tamat
Gita Pitaloka
9
Bab
91
View
9.0
Rating

Ringkasan

Owen demi membuat marah cinta lamanya Anna yang baru saja kembali dari luar negeri, melamarku di depan semua orang. Dia berbisik di telingaku, "Stella, karena kamu sudah mengejarku selama bertahun-tahun, aku setuju untuk menikahimu, tapi kamu juga harus menyadari statusmu." Aku langsung menampar dan mengusirnya. Lalu aku berbalik dan berkata kepada musuh bebuyutan Owen, Wilson Gusnadi, "Menikahlah denganku? Aku sangat penyayang!"

RomansaFlash MarriageLove after MarriagePengembara WaktuPernikahanMemanjakan

Bab 1

"Stella, menikahlah denganku."

Di pesta bisnis di Kota A, Owen Lukmanto yang mengenakan jas hitam sambil memegang seikat bunga mawar, berlutut melamarku dengan wajah yang serius.

Orang-orang di sekitarku pun ikut bersorak sambil bertepuk tangan.

Aku melihat sekelilingku, di tengah kerumunan orang ini, aku menemukan wanita idaman Owen, yaitu Anna Liswara.

Anna sedang sesenggukan, kedua matanya berkaca-kaca.

Akhirnya aku sudah memastikan kalau aku ini sedang masuk ke dalam novel romansa yang baru selesai kubaca kemarin malam.

Melihatku tidak menjawabnya, Owen berbisik di samping telingaku, "Stella, karena kamu sudah mengejarku selama bertahun-tahun, aku bersedia menikahimu, tapi kamu juga harus menyadari statusmu sendiri."

Semua orang mengira dia sedang mencium pipiku.

Suara orang-orang di sekitarku pun semakin keras, "Nikahi dia!"

Di cerita aslinya, aku memang menerima lamarannya.

Tapi setelah menikah, dia malah mengabaikanku, membawa Anna ke rumah, bahkan memaksaku mendengar suara mereka berdua yang sedang bermesraan di kamar.

Di hadapanku, dia menghamili Anna.

Juga membiarkan Anna menindasku dan bersikap angkuh padaku.

Yang lebih keterlaluan adalah, dia sengaja membuat perusahaan ayahku bangkrut, alasannya karena ayahku menampar pipi Anna untuk membelaku.

Setelah perusahaan keluargaku bangkrut, aku pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi, selain meminta maaf pada Anna, memintanya mengampuni keluargaku.

Sekarang, pria yang dipenuhi dengan kepalsuan ini sungguh membuatku mau muntah.

Aku langsung menampar pipinya.

"Pergi kamu."

Lalu, di hadapan semua orang yang syok, aku berjalan ke arah pemuda di pojok ruangan yang seluruh tubuhnya mengeluarkan aura yang dingin.

Di cerita aslinya, dia adalah Wilson Gusnadi, musuh bebuyutan Owen, yang pada akhirnya dijebak oleh Owen dan Anna sampai mati.

Karena memiliki kesempatan, aku tidak akan mengulangi apa yang terjadi di cerita asli!

Aku tidak mau melihat percintaan-percintaan yang menyiksa itu!

Di sini, aku mau hidup untuk diriku sendiri!

Sesampainya di samping Wilson, aku langsung memeluknya.

"Apakah kamu mau menikah denganku? Aku sangat penyayang!" ucapku sambil tersenyum lebar, kedua mataku juga bersinar-sinar.

Wilson sangat syok melihat perilakuku yang tidak senonoh ini, dia pun mematung di tempatnya, telinganya sampai memerah.

Sambil melihat reaksi Wilson, aku berpikir di dalam hati, "Sampai mati pun pria ini tidak pernah berpacaran, sungguh karakter yang malang."

Kabarnya, Wilson ini tidak suka ada wanita yang mendekatinya, tidak pernah ada satu pun wanita yang muncul di sampingnya.

Orang-orang di sekelilingku melamun, suasana menjadi hening.

Tiba-tiba ada orang yang berkata, "Stella sudah gila? Bukankah dia sangat menyukai Owen? Selama ini dia juga sangat tergila-gila dengan Owen, kenapa dia berani menamparnya?"

Tatapan Owen yang tajam sedang tertuju ke arahku, wajahnya sangat gelap, seperti bisa mengeluarkan tinta.

"Kenapa dia berani melakukan itu?! Wilson adalah pria yang dingin dan tidak berperasaan, sebentar lagi dia pasti akan dilempar ke luar dari sini."

Setelah mendengar itu, aku jadi sedikit takut, tapi tanganku yang sudah diulurkan ini seperti air yang sudah disiramkan, sama sekali tidak bisa ditarik kembali.

Wilson terdiam selama beberapa saat, ini adalah pertama kalinya dia menemui wanita seberani ini, apalagi barusan wanita ini baru menolak lamaran Owen, musuh bebuyutannya!

Wanita yang sangat menarik, kalau begitu, dia bersedia untuk berakting dengannya.

Suara Wilson yang jelas masuk ke telingaku, "Baik."

Jawaban Wilson ini sangat mengejutkanku.

Tatapan Owen menjadi semakin tajam, seakan-akan dia mau menusuk-nusuk tubuhku.

Aku sedikit takut, juga sedikit menyesal, kenapa aku berani mencari masalah dengan pria sekejam ini!

Aku hanya memikirkan emosiku sesaat, tanpa memikirkan konsekuensinya.

Setelah memikirkan ini, aku pun bersembunyi di belakang Wilson.

Bagaimanapun juga, Wilson yang sekarang masih bisa melawan Owen.

"Kenapa kamu melihat istriku seperti itu? Kamu sudah menakutinya, kalau kamu berani melihatnya lagi, akan kucongkel kedua matamu itu," ucap Wilson lagi dengan dingin.

Setelah menyadari ada yang tidak beres di sini, ada orang yang cepat-cepat menenangkan suasana dan meminta semua orang untuk bubar.