Bab 9 Kamu Berani Menikah Denganku?
Bab 9 Kamu Berani Menikah Denganku?
Hati Yin Xiaoxiao langsung lemas, ketika melihat sepasang sepatu itu Yin Xiaoxiao sudah tau, latar belakang pria itu kurang mampu, bukankah membawa orang seperti ini pulang sama dengan harus menerima penghinaan Li Meng dan Yin Ruoyun kepada dirinya?
Pandangannya kebawah, pikiran Yin Xiaoxiao masih melayang.
Semalam dia tidak terlalu banyak pikir, seperti yang di katakan Yin Ruoyun, meminta tolong teman sekelas dulu, setidaknya untuk melewati 1 rintangan ini, tapi mendengar pembicaraan mereka kemarin, Yin Xiaoxiao sudah tau masalah ini tidak semudah itu……
Jika dia memang orang miskin, asalkan dia jujur dan rendah hati, Yin Xiaoxiao tetap akan bersedia menikah dengannya, tapi mungkin keluarganya tidak akan segampang itu menerimanya, tapi dia bukan wanita yang takut menghadapi keputusan yang dia buat.
"Hmm, aku tidak tau, jika dia ingin pergi maka pergilah, aku tidak peduli."
Suaranya terdengar familiar, rendah dan memesona, Yin Xiaoxiao mendongak, menyadari tidak ada satu orang pun di jalan ini, kecuali dirinya dengan punggung pria di seberang sana, tidak ada orang lain lagi.
Melihat ke sisi sudut, Yin Xiaoxiao berpikir tidak akan ada pria yang muncul lagi, tidak tau kenapa, dia hanya merasa begitu saja, namun Yin Xiaoxiao tau, orang ke 23nya, adalah pria yang sedang bertelepon berada di seberang sana……
Yin Xiaoxiao seorang wanita, dan harus pergi sana agar ada yang menikahinya, dia merasa sedikit gugup, tiba-tiba, ponselnya bordering, Yin Xiaoxiao mengambilnya, telepon dari Li Meng.
"Xiaoxiao, aku dan ayahmu menunggumu di rumah, kamu segera bawa pacarmu pulang." terbesit nada ejekan dari suaranya, kemudian mengatakan satu kalimat lagi, yang dia tau akan membuat Yin Xiaoxiao kesal, mungkin juga marah: "Jika tidak ada, paman Zhang masih menunggumu di rumah."
Menutup teleponnya, Yin Xiaoxiao menarik napas dalam-dalam seolah masih bisa mendengar tawa wanita itu di telepon.
Mengepalkan tangan kecilnya, Yin Xiaoxiao memegang tasnya, lalu berlari ke arah pria ke 23, meraih sudut pakaian orang itu, orang di depan perlahan membalikkan badannya sambil menutup teleponnya, sebelumnya Yin Xiaoxiao masih mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan pria itu, dia berkata: "Sudahlah, aku tidak menyukai orang seperti itu."
Yin Xiaoxiao gugup tidak tau harus berbuat apa, dia bahkan tidak berani mengangkat wajahnya, tapi menginggat Li Meng dan Yin Ruoyun sedang menunggunya di rumah, jika dia mundur sekarang dia pasti akan menyesal seumur hidupnya, dia menutup matanya, berkata dengan keras
"Apakah kamu berani menikah denganku?"
Matanya melihat ke kepala yang sedikit familiar, Jing Liyuan menyipitkan matanya, bibir tipisnya berkata: "Tepat sekali, hari ini aku membawa kartu keluarga, mari kita daftar."
Suara itu terdengar familiar, Yin Xiaoxiao mendongak, ketika dia melihat wajah akrab Jing Liyuan, dia tertegun.
Mengapa dia lagi?
Apakah dia telah menyinggungnya?
Dua hal yang paling memalukan dalam hidupnya kenapa selalu di lihat pria ini!
Ketika itu Yin Xiaoxiao berencana berbalik pergi dan menganggap tidak ada yang terjadi, dan ingin memulai dari awal lagi!
Sayangnya, Jing Liyuan tidak memberinya kesempatan itu!
Yin Xiaoxiao tidak terlalu tinggi, baru 168cm, tapi orang yang berdiri di depannya Jing Liyuan memiliki tinggi 188cm, membuat wanita di depannya seperti gadis kecil yang pendek, belum sadar, Yin Xiaoxiao sudah di seret oleh Jing Liyuan ke pinggir jalan dimana mobil berhenti.
Mobil Range Rover hitam, sangat mendominasi, sesaat Yin Xiaoxiao merasa dirinya sama dengan Jing Liyuan?
Sampai keduanya keluar dari biro administrasi sipil, Yin Xiaoxiao masih bingung, ini pertama kalinya dia ‘melamar orang’, pertama kalinya menikah dengan begitu mudah? Hanya membayar beberapa dollar, mengambil satu lembar foto, tanda tangan, lalu dirinya sudah menikah dengan orang?
Dia menoleh melihat pria di sampingnya, Yin Xiaoxiao baru saja mengetahui nama pria itu ketika menerima buku pernikahan.
Jing Liyuan.
Matanya sedikit terkejut, Jing Liyuan menoleh melihat wanita di sebelahnya, mengerutkan alis, dia tidak pernah melakukan sesuatu dengan begitu gegabah, tapi mengapa saat itu dia begitu gegabah? Hal ini, sungguh harus di pikirkannya……
Tapi sekarang, dia lebih tertarik dengan istri barunya.