BAB 2 - MEMBATALKAN PERTUNANGAN (1)
Li Xia adalah pemeran antagonis dalam alur cerita The Legend of Phoenix. Di dalam game, Li Xia digambarkan sebagai karakter yang manja, kekanakan, bodoh, dan egois. Terlalu di manja oleh jendral Li Zuan membuat Li Xia beranggapan bahwa segala sesuatu yang ia inginkan bisa tercapai. Namun semua itu salah.
Pandangan tentang Li Xia begitu buruk di mata para penduduk ibukota kerajaan Zhou. Perilakunya yang kerap kali seenaknya, angkuh dan selalu menginjak harga diri para penduduk ibukota maupun para bangsawan membuat citra dan namanya sangat buruk.
Pertunangannya dengan pangeran Zhou Yan bisa dikatakan hanyalah sebuah keberuntungan, atau boleh dikatakan bahwa pangeran Zhou Yan hanya memanfaatkan keluarga bangsawan Li yang memiliki kedudukan tingga terlebih prestasi-prestasi yang diraih jendral besar Li Zuan untuk memperkuat kedudukannya sebagai pangeran ketiga kerajaan Zhou.
Pangeran Zhou Yan sama sekali tidak memiliki perasaan pada Li Xia. Perasaan pangeran Zhou Yan hanya tertuju pada Hong Mei Ying. Putri pejabat kelas menengah, Hong Shi. Hong Mei Ying tentu saja pemeran protagonis atau pemeran utama dalam game The Legend of Phoenix ini. Ia digambarkan sebagai karakter yang cantik, lemah lembut, cerdas dan masih banyak kelebihan lain yang ia miliki.
Seperti pada novel, game simulasi pacaran atau perjodohan pada umumnya. Ia di gambarkan sebagai karakter yang lemah. Selama dua hari aku memainkan game ini, selama itu pula aku terus menghujat karakter Hong Mei Ying yang sangat menyusahkan dalam game ini. Aku membenci karakter Hong Mei Ying yang menjadi beban dan penghambat dalam alur cerita game The Legend of Phoenix ini.
Mungkin karena aku membenci karakter Hong Mei Ying, aku lantas berada dalam raga Li Xia. Entah ini keberuntungan atau malah sebuah petaka untukku. Ending dari kehidupan Li Xia adalah sebuah kematian. Tidak ada yang menyenangkan dalam hidup Li Xia kecuali saat ia bersenang-senang menganiaya bangsawan rendah.
Kebahagiaannya hanya sesaat sebab keluarga Li pada akhirnya akan jatuh atas tuduhan palsu dari pangeran Zhou Yan yang ingin menjatuhkan keluarganya. Bukan hanya sampai di situ, Li Xia pun harus menerima pembatalan pertunangannya dengan pangeran Zhou Yan karena pangeran Zhou Yan lebih memilih Hong Mei Ying.
Terbakar oleh api amarah dan kecemburuan, Li Xia nekat berusaha mencelakai Hong Mei Ying. Namun perbuatannya digagalkan oleh pangeran Zhou Yan dan pada akhirnya Li Xia di eksekusi mati karena berusaha membuat Hong Mei Ying yang ternyata mengandung pewaris pangeran Zhou Yan.
Dalam alur ceritanya ia berakhir tragis. Namun karena aku telah mengetahui bagaimana ending dari seorang Li Xia, aku pun akan berusaha mengubah takdir Li Xia. Ia tidak perlu harus mati, setidaknya aku akan mencarikan jalan aman di mana Li Xia tidak perlu harus mati dan Hong Mei Ying akan tetap hidup bahagia dengan pangeran Zhou Yan.
Menyadari hal tersebut maka langkah yang harus kulakukan untuk menghindari kematian adalah dengan menjauhi sumber atau dalang dari kematianku. Pangeran Zhou Yan adalah sumber ataupun dalang dari kematian tragis yang ku alami. Maka dari itu, aku akan memutuskan mengakhiri pertunanganku dengannya lebih cepat sebelum pangeran Zhou Yan yang melakukannya.
Jika dalam alur cerita game The Legend of Phoenix Li Xia akan memohon dan mengemis pada pangeran Zhou Yan untuk tidak membuang dan mencampakkannya, maka aku yang saat ini berperan sebagai Li Xia tentu saja tidak akan melakukan hal seperti itu. Akan ku akhiri hubungan keduanya lebih cepat. Bagaimana pun, aku sama sekali tidak memiliki perasaan cinta dan sayang seperti perasaan cinta dan sayang yang di miliki Li Xia asli untuk pangeran Zhou Yan. Meski aku mengisi raga Li Xia, tetapi baik perasaan, emosi dan sebagainya masih dikendalikan oleh aku, Xu Shi.
"Setidaknya aku harus segera membuat catatan tentang bagaimana cara aku menghindari ending kematian yang tragis" gumamku.
"Pertama-tama yang harus kulakukan adalah ...."
Aku mulai menulis apa-apa saja yang akan ku lakukan untuk berusaha bertahan hidup dengan tanpa merusak begitu banyak alur cerita dalam game The Legend of Phoenix. Setidaknya aku tetap ingin alur cerita The Legend of Phoenix tidak melenceng lebih jauh jika aku mengubah takdir Li Xia.
"Nona muda, sudah saatnya anda segera bersiap-siap" kata Qiqi memperingati.
"Bersiap-siap?" Tanyaku bingung.
Qiqi tentu saja menepuk jidatnya keras saat mendapat pertanyaan junjungannya. Ia tahu Li Xia juga sangat bodoh, tapi Qiqi tidak habis pikir jika junjungannya sebodoh ini. Bagaimana bisa ia lupa pesta jamuan makan malam yang di adakan kerajaan untuk merayakan keberhasilan jendral Li Zuan dalam merebut wilayah kerajaan lain.
"Malam ini anda harus menemani tuan Zuan menghadiri jamuan pesta makan malam yang di adakan di istana sebagai bentuk apresiasi dan hadiah yang diberikan kerajaan Zhou atau keberhasilan para prajurit merebut satu wilayah dari kerajaan lain" jawab Qiqi dengan penuh rasa sabar.
Mendengar jawaban Qiqi, aku lantas teringat tentang pesta jamuan makan malam ini. Ini adalah pesta sekaligus debut pertama Hong Mei Ying menghadiri pesta dan merupakan moment pertama ia bertemu dengan pangeran Zhou Yan. Menyadari hal itu, aku lantas merasa bahwa malam ini tampaknya merupakan waktu yang tepat untuk mengakhiri pertunanganku dengan pangeran Zhou Yan.
Malam dengan cepat menyapa. Saat ini aku tengah memandang pantulan wajahku pada sebuah cermin panjang. Melihat pantulan wajah di atas permukaan cermin, aku rasanya ingin menangis saat melihat diriku yang tampak seperti bola besar.
Wajah Li Xia harusnya sangat cantik mengingat jendral Li Zuan, ibundanya dan saudaranya memiliki paras tampan dan cantik. Hanya saja lemak yang ada pada kedua pipiku membuatku tampak begitu jelek. Selain itu body tubuhku. Tubuh Li Xia begitu berisi. Mungkin karena keseringan memakan daging membuat tubuhnya menumpuk banyak lemak. Aku rasa setelah ini, aku harus menjaga pola makan sehat dangan melakukan diet. Setidaknya aku ingin bukan hanya mengubah akhir tragis yang akan Li Xia alami, tapi juga ingin merubah kehidupan Li Xia. Membuatnya menjadi karakter Li Xia yang baik berubah dari segi penampilan maupun segi sikap dan tingkah lakunya.
Entah berapa banyak waktu ku habiskan untuk melamun. Tanpa ku sadari aku telah tiba di istana kerajaan Zhou. Kereta kediaman Li berhenti tepat di bawah anak tangga aula kerajaan Zhou. Pemuda berparas tampan berusia 21 tahun lantas turun dari kuda yang di tungganginya dan membantu ku turun dari kereta. Pemuda itu adalah Li Xian, saudara laki-laki Li Xia yang saat ini menjabat sebagai guru di Shishi High School.
Aku menerima uluran tangan Xian dan turun dari kereta. Kamu berdua pun berjalan menaiki anak tangga menuju pintu masuk aula. Malam ini hanya ada kamu berdua. Jendral Li Zuan sudah lebih dulu datang bersama ibundaku, Lou Yi. Sepanjang aku menaiki anak tangga, aku merasakan Xian sesekali menatapku. Aku sadar bahwa saudara laki-laki keduaku itu merasakan ada yang aneh pada diriku. Meskipun demikian, aku sama sekali tidak peduli. Sebab tujuanku datang malam ini bukan hanya merayakan keberhasilan jendral Li Zuan merebut wilayah kerajaan lain, tetapi juga untuk membatalkan pertunanganku dengan pangeran Zhou Yan.