Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 17 Taruhan

Xue Cheng tersenyum merendah, dia menuturkan, "Kalian terlalu memuji, ayahku punya hubungan dengan manajer Imperial Restaurant, jadi tidaklah susah untuk memesan tempat ini."

Perkembangan Keluarga Xue selama beberapa tahun ini pelan tapi pasti dan mulai terpancang kuat di Kota Jianghai walaupun reputasinya tidak seterkenal beberapa keluarga lainnya. Hanya saja, perhatian warga Kota Jianghai semuanya terfokus kepada beberapa keluarga terkemuka dan Keluarga Xue pun terabaikan oleh mereka, tapi di dalam aspek kemampuan, Keluarga Xue jauh berada di atas keluarga kelas dua seperti Keluarga Yao dan Keluarga Sun.

Kalimat Xue Cheng yang merendah itu semakin membuat anggota Keluarga Liu mengagungkan tuan muda ini.

Hanya Yao Cen sekeluarga yang duduk di sebelah tanpa bersuara.

Sanak saudara mereka ini tidak sesemangat ini saat bertemu dengan Yao Cen sekeluarga, bahkan terkesan sedikit dingin, perbedaan yang sangat jauh itu membuat Keluarga Yao bertiga merasa sedikit malu.

"Kak Yao Cen, lama tidak berjumpa, kebetulan aku lagi di luar negeri saat kamu menikah, jadi tidak bisa menghadiri acara pernikahanmu, hari ini suamimu tidak datang, ya?"

Liu Manqing menggandeng Xue Cheng ke sisi Yao Cen dan duduk di sana, Liu Manqing mengabaikan Xiao Shun yang sedang duduk di sisi lain Yao Cen itu, dia melihat ke sekelilingnya dan pura-pura berbicara dengan akrab.

Yao Cen tersenyum kaku, baru saja mau buka mulut, orang lain pun menyalipnya.

Ada orang yang melanjutkan topik pembicaraan dengan menyindir, "Manqing, kamu sengaja menyindir kakak sepupumu, ya? Apakah kamu tidak tahu kalau kakak sepupumu menikah dengan seorang suami yang tidak berguna? Orang di sampingnya itulah suaminya."

Kalau Xiao Shun dibandingkan dengan Xue Cheng, tentu saja bagaikan langit dan bumi.

Yao Cen langsung merasa sangat malu, dia sangat ingin membenamkan wajahnya ke dalam sebuah celah.

Apalagi Liu Yunxiang? Wajahnya tampak lesu, dia sangat ingin menyembunyikan kepalanya di kolong meja.

Liu Manqing mengamati Xiao Shun, dia berpura-pura terkejut dengan raut wajah yang dilebih-lebihkan sambil berkata, "Hah? Aku benar-benar tidak tahu, ternyata orang ini, ya? Aku mengira dia adalah pengawal pribadi kakak sepupu, tidak disangka ternyata dia adalah suamimu, oh my God!"

Penampilan Xiao Shun begitu santai, sekujur tubuhnya memancarkan aura seorang pecundang.

"Sayangku, bukankah sudah kubilang kalau jangan menilai orang dari penampilannya? Kemungkinan Kak Xiao ini hanya berpenampilan sederhana saja, Kak Xiao kerja di mana?" kata Xue Cheng sambil tersenyum penuh arti.

"Menantunya Yunhai memang adalah seorang pria yang tulus, tapi kali ini kamu salah, orang itu memang orang tidak berguna yang hanya bisa makan dan tidur, bahkan tidak punya pekerjaan dan hidup bergantung kepada keluarga kakak sepupumu," kata seseorang yang banyak ikut campur di sebelah.

Saat ini makanan masih belum disajikan, Xiao Shun meminum seteguk air sambil berbicara kepada Xue Cheng, "Jam tanganmu lumayan juga."

"Ini hanya jam tangan biasa, hanya beberapa juta saja, kalau Kak Xiao cari kerja dan bekerja dengan giat, mungkin dalam beberapa tahun saja kamu sudah bisa membelinya," kata Xue Cheng dengan kesan yang sangat menyindir.

"Benar-benar orang kaya."

Xiao Shun menghela napas, dia menoleh kepada Liu Manqing dan berkata, "Karena kamu adalah adik sepupu dari istriku, maka aku sarankan, tidak usah bertunangan lagi, langsung menikah saja, semakin cepat semakin bagus, suami yang begitu baik, takutnya kenapa-kenapa kalau kelamaan."

Liu Manqing tersenyum bangga sambil berkata, "Tidak perlu terburu-buru, asalkan kami saling mencintai, pernikahan hanya masalah waktu saja."

"Maksudku, kamu bisa mendapatkan sejumlah harta warisan kalau kamu menikah secepatnya," kata Xiao Shun sambil tersenyum datar.

Raut wajah Liu Manqing dan Xue Cheng langsung berubah.

"Tidakkah kamu terlalu kurang ajar? Bagaimana boleh kamu menyumpahi ayahku?" kata Xue Cheng dengan wajah yang masam.

Liu Manqing berkata, "Kakak sepupu, kenapa suamimu berbicara seperti itu ....?"

Yao Cen juga memelototi Xiao Shun dengan wajah yang tercengang.

Sebenarnya omong kosong apa yang dibicarakan oleh bedebah ini?! Apakah ternyata dia tidak tahu acara apa ini? Bisa-bisanya dia menyumpahi orang agar mati seperti itu.

Tian Mengyun berkata kepada Liu Yunxiang dengan wajah yang muram, "Inikah menantu baik dari keluarga kalian? Ini adalah pertama kalinya Xue Cheng berjumpa dengan kita, tapi menantumu sudah menyumpahinya, benar-benar keterlaluan!"

"Xiao Shun, siapa yang mengizinkan orang tidak berguna sepertimu ini untuk bicara? Kamu tidak pantas berbicara di sini, tutup mulut busukmu itu! Benar-benar memalukan!" Walaupun Liu Yunxiang tidak akur dengan Tian Mengyun, tapi mereka sama-sama orang Keluarga Liu, di samping itu, bagaimana mungkin dia akan membiarkan Xiao Shun beromong kosong di hadapan orang yang begitu banyak?

Xiao Shun mengangkat-angkat pundaknya, lalu berkata dengan datar, "Bu, yang aku katakan itu benar adanya, tapi aku tidak menyumpahi ayahnya, orang yang aku maksud adalah dirinya. Dia punya penyakit, berdasarkan perkiraanku, hidupnya tidak akan lebih dari sebulan lagi, jadi aku baru menyarankan agar adik Manqing segera menikah, dengan begitu, dia bisa mendapatkan sejumlah harta warisan."

Liu Yunxiang sangat ingin melepaskan wajahnya sendiri dan memasukkannya ke dalam saku begitu ucapan tersebut dilontarkan, bukankah jelas-jelas Xiao Shun sedang menyumpahi orang?

Semua orang di dalam ruangan bisa mendengarnya dengan jelas, suasana langsung gempar.

Terutama Liu Yunhai, dia berkata dengan geram, "Xiao Shun, kakakku sekeluarga memperlakukanmu dengan baik, apakah hari ini kamu sengaja ke sini untuk membuat kekacauan? Segeralah enyah!"

"Menantu Keluarga Yao benar-benar keterlaluan, bagaimana bisa kamu melontarkan kalimat yang kurang ajar seperti itu?"

"Dia pasti merasa iri dengan Xue Cheng, Xue Cheng jauh lebih unggul di dalam setiap aspek daripada dirinya yang hidup bergantung kepada istri, jadi kalimatnya baru begitu jahat."

Orang lain juga mengkritik dengan jengkel.

Xiao Shun tertawa pelan, dia berkata dengan datar, "Aku juga tidak bisa apa-apa karena kalian tidak percaya, anggap saja aku berbual."

Sekujur tubuh Liu Yunhai bergemetaran saking gusarnya, dia menunjuk Xiao Shun dengan tangan yang bergetar, "Da ... dasar kamu binatang!"

"Yunhai, tenangkan dirimu, biarkan aku usir orang yang tidak berguna ini."

Kata Liu Yunxiang dengan wajah yang sangat menyesal, adiknya sudah berbaik hati dengan menjamu mereka sekeluarga, walaupun ada niat untuk pamer, tapi sebagai seorang kakak, Liu Yunxiang juga bersedia memberikan sanjungan, tapi tidak disangka, menantunya yang tidak berguna ini malah membuat situasi menjadi seperti ini, Liu Yunxiang juga merasa sangat bersalah.

"Xiao Shun, enyahlah kamu!" bentak Liu Yunxiang sambil menunjuk ke arah pintu.

Saat ini, Liu Manqing bangkit berdiri dan berkata, "Bibi, dia sudah melukai orang dengan kata-katanya, tidakkah terlalu enak baginya kalau menyuruhnya pergi begitu saja?"

"Suruh dia minta maaf kepada Xue Cheng."

"Betul, suruh orang tidak berguna ini minta maaf!"

"Tidak boleh membiarkannya seenak itu!"

Xiao Shun pun tertawa, dia bangkit berdiri secara perlahan-lahan, dia menyapukan tatapan matanya kepada semua orang dengan cepat.

"Maaf? Tidak ada yang salah dengan kata-kataku, untuk apa minta maaf? Kalau satu bulan kemudian dia masih hidup, maka aku sendiri yang akan ke rumahnya dan meminta maaf kepadanya sambil bersujud, tapi, bagaimana kalau perkiraanku benar?"

"Xiao Shun, tutup mulutmu!"

Akhirnya Yao Cen tidak sanggup menahan diri lagi.

Orang yang tidak berguna ini semakin keterlaluan, walaupun Yao Cen pernah dua kali menyaksikan Xiao Shun menyelamatkan nona kecil itu, tapi siapa yang bisa memastikan apa yang akan terjadi satu bulan kemudian?

Di samping itu, pada dasarnya melontarkan kalimat seperti itu di hadapan orang banyak adalah perbuatan yang tidak pantas.

"Sembarangan kamu, aku punya dokter pribadi waktu aku masih di luar negeri, aku juga menjalani pemeriksaan tubuh secara teratur sepulangnya dari luar negeri, tubuhku sama sekali tidak bermasalah!" kata Xue Cheng.

"Oh? Begitukah? Kalau begitu, bagaimana kalau kita gunakan batas waktu selama satu bulan untuk bertaruh?" kata Xiao Shun sambil tertawa pelan.

"Taruhan apa?" ujar Xue Cheng dengan mata yang membara-bara.

"Kalau kamu mendapatkan penyakit yang tidak dapat diobati dalam waktu satu bulan, itu artinya aku menang, aku menginginkan setengah bagian dari aset keluarga kalian, bagaimana?"

Bagaimanapun juga Xue Cheng masih muda, mana sempat dia pikir panjang lagi, dia menggertakkan giginya dan berkata, "Bagaimana kalau kamu kalah?"

Xiao Shun berkata dengan santai, "Aku tidak mungkin kalah."

Berengsek, angkuh sekali!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel