Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 16 Imperial Restaurant

Tapi, pada saat menjelang siang Yao Cen menelepon Xiao Shun lagi dan menyuruhnya pergi ke Imperial Restaurant.

"Bukankah katanya aku tidak perlu ke sana?" Xiao Shun tidak mengerti.

"Cepat ke sini, jangan banyak omong kosong," kata Yao Cen merasa tidak sabar di sana.

Liu Yunxiang tidak berencana untuk menyuruh Xiao Shun ikut ke sana, alasannya sangat jelas, karena Xiao Shun memalukan.

Tapi apa daya, pamannya Yao Cen, Liu Yunhai sekeluarga bilang kalau mau bertemu dengan Xiao Shun, sehingga Yao Cen pun meneleponnya.

Xiao Shun mengiakannya, dia boleh tidak menghargai Liu Yunxiang, tapi dia tidak mau mempersulit Yao Cen.

Yao Cen pun pergi dengan tergesa-gesa usai berbenah sedikit, dia pergi ke Imperial Restaurant menggunakan taksi.

Imperial Restaurant, dari namanya saja dapat digunakan untuk menangkis kalangan orang dengan gaji standar, sebagai restoran termewah di Kota Jianghai, Imperial Restaurant tidak hanya sekadar mahal saja. Mereka yang bisa keluar masuk tempat ini adalah orang-orang kaya dengan status sosial yang tinggi, Imperial Restaurant pun menjadi tempat bagi orang-orang untuk memamerkan status dan posisi.

Pamannya Yao Cen, Liu Yunhai bisa memesan sebuah ruang privat di Imperial Restaurant dengan memanfaatkan koneksinya.

Sangat jelas apa tujuannya mengadakan perjamuan di sini, yakni untuk menyombongkan diri.

Xiao Shun tiba di Imperial Restaurant, dia memberi tahu nomor ruangan kepada staf penyambut tamu, wajah staf tersebut tampak aneh, pakaian Xiao Shun tidak sesuai dengan tempat, dia masih mengenakan kaus oblong putih yang biasa dipakainya sehari-hari dan celana jin yang sudah sedikit memudar, ditambah dengan sepasang sepatu kets, penampilannya benar-benar tidak sesuai dengan tempat ini.

Pelayanan staf penyambut tamu tidaklah buruk, dia tidak terlalu merendahkan Xiao Shun hanya karena baju yang dikenakannya.

Pamannya Yao Cen masih belum hadir ketika Yao Cen masuk ke dalam ruang privat.

Terdapat dua meja bundar yang besar di dalam ruangan privat yang luas itu, sepertinya masih ada tamu lain selain Yao Cen sekeluarga.

Saat Liu Yunxiang melihat penampilan Xiao Shun, dia langsung mengkritiknya, "Xiao Shun, apakah kamu tulus mau ke sini? Kenapa penampilanmu begitu asal-asalan? Seolah-olah kami sekeluarga menindasmu saja, apakah kamu sengaja mau mempermalukan keluarga kami?"

Wajah tua Liu Yunxiang memucat saking kesalnya, kalau bukan karena adiknya yang mau bertemu dengan Xiao Shun yang tidak berguna ini, maka dia sudah mengusir Xiao Shun keluar.

Wajah Yao Cen tampak dingin, tatapannya kepada Xiao Shun dipenuhi dengan kebencian dan kesan merendahkan.

Xiao Shun berkata dengan santai, "Bukan aku yang mau ke sini, aku bisa pergi sekarang juga kalau kamu tidak mau melihatku."

Liu Yunxiang merasa geram, "Da ... dasar orang tidak berguna, sekarang kamu sudah semakin tidak menghargaiku lagi ..."

"Sudahlah, sudahlah, jangan banyak bicara, jangan sampai ditertawakan orang lain." Yao Jianguo memberikan saran, "Duduklah, Xiao Shun, nanti kamu sebisa mungkin jangan banyak bicara."

Xiao Shun tidak keberatan menjadi orang yang terabaikan, dia pun duduk di sebelah Yao Cen seolah-olah tidak ada masalah.

Yao Cen bergeser setengah inci ke samping secara tidak sadar.

Xiao Shun juga tidak peduli, dia hanya menganggap dirinya ke sini untuk makan saja.

Kalangan keluarga adalah sebuah kalangan kecil yang padat, sebuah kalangan kecil yang saling menjelekkan dan membandingkan diri secara terang-terangan, yang biasanya akan memuncak di saat tertentu, seperti saat ini.

Tidak terkecuali Yao Cen, kemungkinan bagi Yao Cen keberadaan Xiao Shun adalah sebuah noda yang tidak bisa dibersihkan selama 20 tahun lebih, bahkan bisa dikatakan sebagai noda yang menempel padanya seumur hidup.

Walaupun sanak saudaranya tahu dengan keberadaan Xiao Shun, Yao Cen tetap merasa canggung dan tidak nyaman kalau dia harus menunjukkan nodanya ke hadapan semua orang lagi.

Seiring berjalannya waktu, tamu-tamu juga mulai duduk, kebanyakan dari mereka adalah sanak saudara Keluarga Liu, bisa dikatakan sebagai keluarga dari pihak Liu Yunxiang, mereka juga saling mengenal satu sama lain, sebagian besar saudara-saudara itu memasang wajah yang meremehkan dan menyindir saat melihat Xiao Shun.

Xiao Shun juga malas mempermasalahkan hal itu, dia sudah terbiasa karena setiap tahun barunya dia harus bertemu dengan situasi semacam ini.

"Kita sudah hadir semuanya, kenapa tuan rumah masih belum datang, pantaskah begitu?"

"Kamu tidak pernah dengar kalau tokoh utama selalu muncul terakhir, ya? Dengan begitu, dia baru bisa terkesan seperti orang penting."

Ada orang yang mengejek, sehingga membuat semua orang tertawa.

"Ada apa? Kenapa begitu bahagia?"

Suara berat seorang pria terdengar dari luar, kemudian, terlihat pamannya Yao Cen, Liu Yunhai dan bibinya Yao Cen, Tian Mengyun berjalan masuk, di belakang mereka adalah tokoh utama pada perjamuan kali ini, yakni putrinya Liu Yunhai, Liu Manqing.

Terdapat seorang pemuda bertubuh tinggi dan kokoh berdiri di samping Liu Manqing.

Pemuda itu mengenakan setelan jas berwarna hitam yang dibuat secara khusus dan mengenakan kacamata berbingkai hitam, semua orang tidak mengenalnya.

"Yunhai, semua orang sudah gelisah menunggu kalian sekeluarga, tadi sedang bercanda saja," kata Liu Yunxiang tersenyum manis.

"Maaf hadirin sekalian, ada sedikit masalah di dalam perjalanan sehingga membuat kalian semua menunggu lama," kata Liu Yunhai sambil tersenyum.

"Ada apa? Baru saja Manqing pulang, tapi dia sudah punya pacar?"

Pria asing itu berpenampilan menarik, begitu dia masuk ke dalam, tatapan semua orang pun tertuju kepadanya secara tidak sadar.

"Perkenalkan, ini adalah pacarku, Xue Cheng, dia satu sekolah denganku, kali ini dia pulang bersamaku."

Dagu Liu Manqing sedikit terangkat, dia terkesan sangat menyombongkan diri.

Pada dasarnya Liu Manqing sangat cantik walaupun penampilannya tidak secentil Yao Cen, dia sekolah di luar negeri dan kini memiliki seorang pacar yang begitu gagah, memang benar dia punya alasan untuk menyombongkan diri.

"Putrinya Yunhai benar-benar membuat Keluarga Liu kita jadi bangga, sudah sekolah di universitas yang begitu bagus, juga punya pacar yang begitu baik."

"Kak Manqing, aku benar-benar kagum kepadamu, kapan aku bisa memiliki pacar yang setampan pacarmu?"

"Aura bocah ini sangat baik, bisa ditebak kalau dia berasal dari keluarga yang berkecukupan."

Semua anggota Keluarga Liu memberikan pujian.

Sedangkan Liu Yunxiang melirik menantunya yang tidak berguna itu dengan masam, dia merasa sangat kesal di dalam hatinya, putrinya tidak kalah sedikit pun dari Liu Manqing, tapi kenapa malah menikah dengan orang yang tidak berguna seperti itu?

Saat ini, perasaan Yao Cen juga campur aduk.

Waktu kecil, Liu Manqing tidak secantik dirinya, juga tidak sepintar dirinya, tapi kenapa kini dia merasa Liu Manqing lebih unggul dirinya?

"Xue Cheng adalah orang satu kota dengan kita, keluarganya punya beberapa perusahaan, seingatku, bisnis kalian akan masuk ke dalam pasar Amerika Serikat tahun ini, 'kan, sayangku?" tanya Liu Manqing.

"Betul, akhir tahun, di NASDAQ," jawab Xue Cheng sambil tersenyum.

Ada orang yang bergurau, "Manqing, kamu harus mempertahankan calon suami idaman seperti dia, hati-hati dia kabur."

"Tenang saja, Paman Mingjun, pacarku sangat mencintaiku, dia tidak akan kabur, di samping itu, kami berencana bertunangan bulan depan, nanti Anda harus hadir, ya," kata Liu Manqing sambil menyandarkan kepalanya ke pundak Xue Cheng dengan manja.

"Baik, baik, nanti aku pasti akan memberimu amplop yang tebal."

"Ruang privat hari ini juga berhasil dipesan dengan mengandalkan koneksi Xue Cheng, kalau tidak, kita tidak akan bisa masuk ke Imperial Restaurant," kata Tian Mengyun dengan senyumannya yang tidak terkontrol, hari ini putri dan calon menantunya sudah memberikan kehormatan yang sangat besar baginya.

"Menantu kalian sangat luar biasa."

"Sudah kukatakan kalau Imperial Restaurant bukanlah tempat yang bisa dipesan dengan gampang, Manqing, kamu benar-benar telah mendapatkan suami yang baik."

"..."

Anggota Keluarga Liu sudah menganggap pacar Liu Manqing sebagai suaminya, begitu menyanjungnya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel