Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Part 6. Malam Yang Halal

Hari lamaran pun tiba, hanya mengundang keluarga dekat dan teman dekat kami saja. Kami sepakat semuanya dilakukan sederhana.

Ku dandani mama dengan gamis putih dan kerudung putih senada berenda.

Kupoles halus wajah mama yang masih terlihat cantik.

Mama sering kali tertawa saat aku goda, tampak bahagianya mama.

Mama sangatlah menunggu momen ini, dimana aku dilamar dan menikah dengan mas Yanto. Dari sejak mas Yanto datang pertama kali ke rumah kami lima tahun lalu, mama sudah jatuh sayang seperti layaknya anak sendiri.

Mas Yanto yang sopan dan Soleh telah merebut hati kami sekeluarga.

Aku sendiri baru sekali bertemu ibunya mas yanto, itupun saat mas Yanto wisuda, aku hanya bertemu ibu dan tiga adik mas Yanto. Saat itu bapaknya mas Yanto sedang melakukan perjalanan dinas ke luar negri.

Dan saat aku diundang makan malam , aku berhalangan hadir karena mama tiba- tiba terkena serangan jantung.

Namun begitu keluarga mas Yanto tetap merestui pilihan putranya.

"Kamu cepat dandan Ayu?" Mama menyuruhku segera bersiap.

"Tinggal pakai kebaya mam," aku hanya memakai kebaya putih dan rok batik yang dibelikan mas Yanto.

"Kak...Keluarga mas Yanto sudah datang!" Bagas memanggilku.

Bagus segera menggendong mama ke kursi roda dan mendorong keluar kamar.

Kulihat paman sudah beramah tamah dengan keluarga mas Yanto.

Dan saatnya perkenalan keluarga,

Deg

Kok ada pak Ghofar...?

"Izinkan kami memperkenalkan seluruh anggota keluarga kami yang hadir disini,," ujar paman mas Yanto yang mewakili keluarga sebagai juru bicara.

"Ananda Pujo Eko Haryanto, " mas Yanto berdiri dan membungkuk kan badan.

Ayahanda dari mas Yanto , bapak haji Ghofar Ismail Pujo," pak Ghofar pun berdiri menyalami dengan mentangkup tangan di dada sambil tersenyum.

Rasanya lemas lutut ku.. jadi selama ini aku selingkuh dari mas Yanto dengan bapaknya..?

Wajahku langsung pucat, mual dan pening tiba- tiba aku terhuyung. Bagas menahan ku agar tidak tersungkur.

"Kenapa kak?"

Kak,"

Kenapa,?" Sakit,?" Cecar adiku bagas

"Badan Kaka kenapa dingin sekali?"

Bagus meraih ku dalam dekapannya dengan rasa khawatir.

"Ga apa apa de,mungkin Kaka kurang tidur dan belum makan tadi,, "jawabku sekenanya.

Tanteku menghampiri,

"Segitu gugupnya ayu,?" Tanteku menggodaku dan meraih tanganku.

"Keponakan Tante sudah dewasa, selangkah lagi sudah jadi istri orang nih."

Tante tau kamu pasti khawatir kan ibumu kan?" Tanteku memeluk bahuku

"Ibumu akan sangat bahagia dengan pernikahan ini,tuh liat Ibumu terus tersenyum...!"

Aku menguatkan hati, aku lirik pak Ghofar.

Dan..

Pak Ghofar mengangguk tersenyum ke arahku.

Tatapannya tidak berubah,tak ada kebencian disana.

Duh, bagaimana ini.? Aku terus merujuk ,tak ada yang bisa aku pintar pendapat.. ini rahasiaku.

"Alhamdulillah sepakat ya," akad nikah hari Jumat Minggu depan!"

Duer.

Minggu depan?" Aku shock , secepat inikah.?

Rombongan keluarga mas Yanto berpamitan,,

"Nak ayu,, yang sehat ya!" Ibu mas Yanto memeluk ku.

Dan pak Ghofar, menggenggam tanganku,

"Wuah pantesan Eko pengen cepat nikah, wong calon bojone tenan ayu..!"

Pak Ghofar menggoda mas Yanto ,di iringi tawa seluruh keluarga.

"Dirumah kami memanggilnya Eko, karena putra pertama," ujar pak Ghofar seolah menjelaskan padaku kalau Eko yang selalu dia sebut putranya itu Yanto kekasihku.

"Kami pamit,"ucap pak Ghofar sembari menepuk tangaku.

Senyum dan sikap pak Ghofar tak ada yang berubah, tak ada kebencian ataupun kemarahan.

Persiapan pernikahan yang sepenuhnya diurus oleh mas Yanto, aku mengambil cuti satu Minggu dari hari Kamis dan di izinkan Mr Park.

Akad nikah pun berjalan khidmat, mas Yanto memberiku mahar 330 gram emas dan lima puluh juta uang tunai serta seperangkat alat sholat.

Pesta pernikahan kami yang sederhana tapi hangat dan akrab, keluarga mas Yanto sangat suka berkelakar, 

Mama sering tertawa sampai keluar air mata, adik mas Yanto ,dik Yanti sangat suka menggoda mama.

Bahagia rasanya berada diantara keluarga besar kami.

Pak Ghofar memberika ticket bulan madu ke Thailand,, ke hotel dimana kami pernah bercinta dengan panas disana. Entah apa maksud mertuaku itu.

"Pulang bawa cucu ya!"pak Ghofar kembali menggoda kami.

Setelah semua tamu pulang, hanya beberapa keluarga masih ada untuk membereskan sisa pesta.

Mas Yanto mengajakku bersih - bersih dan sholat.

Kami sholat berjamaah, tak kuasa menahan air mata. Betapa aku bersyukur dengan semua ini.

Mas Yanto duduk disisi ranjang, menyentuh lembut tanganku.

"Izinkan mas jadi imammu ayu!" Mas Yanto mengecup lembut keningku. Kecupan pertama sejak perkenalan kami.

Aku menunduk, mas Yanto membimbingku berbaring dan kami bertatapan,

Lalu..

Bismillahirrahmanirrahim ucap mas Yanto mengucap doa..

Malam pertama yang indah, syahdu .. akan lebih indah lagi seandainya ini yang pertama buatku.

Maafkan aku mas.. kesucian ku telah kuserahkan pada ayahmu..

Mas Yanto mulai mencium lembut bibir ku, agak kaku. Aku berusaha mengimbangi ke kekakuan mas Yanto, aku ga mau mas Yanto mencurigai ku.

Aku hanya diam saja saat mas Yanto mulai menciumi leherku dan tangannya bergerak ke dadaku dan meremas payudara ku tanpa membuka bra.

Aku merasakan milik mas Yanto mulai menegang.

Mas Yanto mulai membuka lingerie dan menciumi payudara ku...

Hangat bibirnya membuat ku terangsang,lolos juga desahan ku.

Mas yanto terus menerus bermain dengan payudara ku , aku berusaha memancing nya dengan menggesekkan paha ku ke Pusakanya yang sudah berdiri tegak dibalik piyamanya.

Pusaka mas Yanto yang ukuran nya besar tapi pendek mulai bergesekan dengan kewanitaan ku..

"Mas ... " Aku sudah gemas rasanya ingin segera menancapkan Pusakanya.

"Sayang, mas masukin ya..." Bisik mas Yanto sambil menciumi telinga dan leherku dan meninggalkan tanda kepemilikan disana.

Ukuran kepala Pusakanya yang besar membuat ku sangat terangsang.

Aku angkat bokongku dan menekan keatas dan mas Yanto menekan menusukan Pusakanya..

Sleb

Srtttt

Rasanya ada yang robek perih sekali

Mas Yanto diam sesaat sepertinya merasakan denyutan didalam.

" Ahk Ayu, nikmat sekali" desisnya.

Aku mulai menggoyangkan pantatku dan menekan keatas.

Aku tarik bokong mas Yanto supaya lebih menekan, pusaka nya yang berukuran pendek membuat ku gemas.

Aku membuka kakiku berharap mas Yanto mengangkat kakiku kepundaknya.

Sepertinya mas yanto mengerti , dengan posisi mas Yanto duduk pusaka nya lebih menancap masuk.

" Ayu... Ahk ...hmmm" sepertinya mas Yanto sudah hampir klimaks...

Aku menekan dan menarik bokongnya, lumayan terasa nikmat..

Gerakan ku semakin cepat...sengaja aku aku angkat kakiku ke pundaknya..

Sleb sleb sleb mas yanto menggenjot lebih dalam nikmat sekali dengan pusaka nya yang besar sangat terasa.

"Ayuuuuuu. Aaaaaa....' mas Yanto menekan kuat membuat aku terpekik nikmat.

Kami berpelukan saling menatap..

" Terimakasih sayang" bisik mas Yanto.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel