Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3

Mendengar itu, semua orang mendukung pengurus kompleks,

"Pengurus kompleks memang hebat, selalu adil dalam segala hal."

"Benar, ini adalah kompleks kelas atas, orang miskin tidak boleh membuat kegaduhan di sini."

"Apakah putra wanita miskin itu masih perlu bermain? Dia semiskin itu, lebih baik dia mengajari putranya bagaimana cara berpura-pura menjadi orang kaya sejak kecil. Lagipula, dia hidup dengan cara seperti ini, siapa tahu putranya bisa lebih hebat darinya dan bisa berpura-pura menjadi orang terkaya di dunia!"

Dengan angkuh, Luna berkata lagi, "Kamu sudah lihat belum? Inilah konsekuensi yang harus ditanggung oleh orang-orang yang tidak memiliki latar belakang sama sekali. Orang miskin sepertimu memang sudah ditakdirkan untuk hidup di golongan bawah dan diremehkan oleh semua orang!"

Orang-orang di sekelilingku mulai menghina dan mempermalukanku. Semakin kejam hinaan mereka, senyuman di wajah Luna semakin lebar. Pengurus kompleks memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta uang, "Nyonya Luna, akhir-akhir ini keuanganku sedang menipis, apakah aku boleh meminjam beberapa puluh juta...."

"Tenang saja, yang kamu lakukan hari ini sudah memuaskanku, aku akan memberitahu suamiku, nanti dia akan meminjamkanmu uang," jawab Luna dengan angkuh.

Dengan senang, pengurus kompleks berkata, "Terima kasih, Nyonya Luna."

"Nyonya Luna, suamiku juga memiliki hubungan bisnis dengan keluargamu, apakah mulai sekarang kalian bisa menjaga kami?"

"Kebetulan perusahaanku memiliki proyek baru, kuharap kita berkesempatan untuk bekerja sama."

"Nyonya Luna, ini adalah hadiah yang sudah kusiapkan untukmu, mohon diterima, kuharap kita bisa menjadi teman mulai sekarang...."

Para tetangga mengerumuni Luna dan berusaha menjilatnya. Bahkan ada orang yang langsung meletakkan selembar cek ke dalam tangan Luna. Luna sangat menikmati perhatian seperti ini. Dia berjalan ke arahku, "Kamu sudah lihat belum? Inilah rasa hormat yang hanya bisa diberikan oleh orang kaya kelas atas. Wanita miskin sepertimu hanya bisa mendapatkan hinaan selamanya. Dan orang kaya sepertiku hanya bisa mendapatkan rasa hormat yang selamanya tidak akan kamu dapatkan."

"Kuberi kamu waktu satu hari, cepat bawa putramu tinggalkan kota ini. Kalau aku melihatmu berpura-pura menjadi diriku lagi, aku tidak akan segan-segan padamu!"

Mendengar itu, putraku menggenggam tanganku erat-erat. "Ibu, aku takut, kepalaku sakit sekali...."

Aku melihatnya dari dekat dan baru menyadari bahwa ada lebam di kepalanya! Hatiku sangat sakit, dan air mataku mengalir begitu saja. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana putraku bisa menahan rasa sakit dan bertahan sampai sekarang.

Aku menatap Luna dengan marah, "Ini semua ulah putramu!"

Dia melirikku sekilas dan berkata dengan datar, "Memangnya kenapa? Sudah bagus aku tidak menyuruh putraku membunuh putramu."

Ketika dia baru selesai berbicara, aku langsung menampar pipinya dengan keras, membuatnya terpukul mundur beberapa langkah.

Ketika aku mau menamparnya lagi, salah satu tetangga tiba-tiba menggenggam pergelangan tanganku.

Tetangga-tetangga lainnya juga ikut mengeroyokku.

"Dasar wanita gila, berani-beraninya kamu menampar Nyonya Luna, kamu benar-benar sudah bosan hidup!"

"Benar, putramu masih hidup, apakah kamu perlu terburu-buru mencari mati seperti itu?"

"Bisa diberi pelajaran oleh Tuan Muda Aaron adalah kehormatan putramu. Memangnya orang miskin sepertimu bisa melahirkan anak yang hebat? Walaupun dia dipukuli sampai mati, dia juga pantas menerimanya!"

Pengurus kompleks juga menendangku dengan kesal.

"Jangan pukul ibuku!" teriak putraku sambil menangis.

Tapi dia lagi-lagi ditendang oleh Aaron sampai terjatuh. Melihat itu, pengurus kompleks menepuk-nepuk bahu Aaron dan sambil tersenyum memujinya, "Tuan Muda Aaron dari kecil sudah bisa membela kebenaran. Hebat, besok aku akan memujimu di depan orang lain!"

Mendengar itu, Aaron tertawa bangga, "Hmph, sudah seharusnya kulakukan. Lukas ini akan kupukul setiap kali kutemui!"

Aku sudah dikeroyok sampai tergeletak di atas tanah, api amarah di dalam hatiku membara, dengan kesal aku berkata, "Kalian pasti akan menyesal!"

Mereka semua tertawa terbahak-bahak, seolah mendengar lelucon yang lucu.

"Aku tidak salah dengar? Wanita miskin seperti itu masih berani berbicara seangkuh itu?"

"Lucu sekali, wanita ini menganggap dirinya sebagai orang yang hebat? Keluarga James adalah keluarga yang kaya."

Luna menginjak wajahku dengan sepatunya yang kotor dan dengan bangga berkata, "Haha, menyesal? Dari dulu sampai sekarang aku bahkan belum pernah menyesal. Aku akan menunggunya, apa yang akan kamu lakukan sampai membuatku menyesal!"

Setelah dia selesai berbicara, sebuah mobil mewah berhenti di gerbang kompleks. Lalu, seorang pria misterius turun dari mobil....

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel