Bab 10 Keromantisan Yang Tidak Terduga
Bab 10 Keromantisan Yang Tidak Terduga
Sebenarnya ini adalah sebuah keberuntungan, kebetulan di sisi lain ada 2 orang yang sedang memanggil taksi, dan barusan masuk ke dalam taksi, taksi pun melaju dengan buru-buru.
Setelah itu, segerombolan preman yang mengejar kami pun kembali ke depan KTV sambil marah-marah, lalu ada yang mengendarai motor dan ada yang mengendarai mobil mengejar dengan buru-buru.
Aku menutup mulut Wu Zhen Dong, melihat mereka pergi aku barusan berani melepaskan tangan.
"Kenapa kamu menarikku, belasan anak kura-kura kecil ini, kalau aku tidak memukul mereka sampai kotoran mereka keluar maka mereka pasti sembelit!"
Aku percaya dengan hal ini, tapi harus pada saat Wu Zhen Dong tidak minum bir, dengan keadaannya sekarang, bagaimana kalau dia dihabisi oleh belasan preman ini, mungkin walaupun dia sembelit juga akan dipukuli sampai kotorannya keluar.
Menarik Wu Zhen Dong dan gadis bodoh itu keluar dari semak-semak, aku buru-buru pergi memanggil taksi.
Kebetulan ada taksi kosong yang berhenti, aku buru-buru pergi memapang Wu Zhen Dong. Akhirnya, barusan memalingkan kepala, orangnya sudah tidak ada!
Mencari ke sekitar, akhirnya barusan menemukannya, orang ini lagi-lagi berkelahi lagi, namun yang sial adalah pria bertato itu, barusan keluar dari KTV, Wu Zhen Dong akhirnya melihatnya, pria mabuk memukul pria mabuk, memukulnya hingga jatuh ke lantai.
Aku dengan paksa menarik Wu Zhen Dong masuk ke taksi, gadis bodoh duduk di depan, barusan membebaskan diri dari depan pintu KTV yang berbahaya.
Di perjalanan, aku melihat belasan preman menghalangi 2 orang yang menaiki taksi, pukulan itu benar-benar sangat menyedihkan!
Setelah mobil berhenti, kami mencari sebuah hotel, lalu aku dan dan gadis bodoh itu pun mengangkat Wu Zhen Dong ke ranjang kamar.
Yang sial tetap adalah gadis bodoh yang baik hati itu, di perjalanan Wu Zhen Dong muntah, dan kebetulan memuntahi ke dalam baju gadis bodoh yang sedang membungkukkan badan memapangnya itu, setengah di luar, setengah di dalam, membuat gadis bodoh yang cantik itu sangat malu.
Aku buru-buru membantu Wu Zhen Dong meminta maaf padanya, "Maaf maaf, dia sedang mabuk, kamu jangan menyalahkannya."
Gadis bodoh membungkukkan badan, juga tidak berani bangkit, kalau bangkit akan langsung mengenai seluruh tubuhnya.
Aku buru-buru menunjuk kamar mandi, dia barusan berlari ke dalam dan langsung menutup pintu.
Aku merawat Wu Zhen Dong, setelah membereskan semuanya, gadis bodoh juga keluar dari kamar mandi.
Saat ini, pakaiannya sudah bersih, tapi bagian atas gaunnya basah kuyup, sangat jelas kalau barusan dia melepaskan gaun itu dan mencucinya dengan air.
Namun, karena basah, kain tipis yang awalnya tidak tembus, sekarang pun menempel pada tubuhnya, samar-samar bisa melihat ** yang putih dan lembut, bra pink yang ada di dalam juga terlihat jelas.
Mungkin karena melihat aku melirik dadanya yang berisi, gadis bodoh langsung malu dan buru-buru menutupinya dengan tangan.
Saat ini aku barusan menyadari kesalahanku, memalingkan badan pergi ke kamar mandi mengambil handuk dan memberikan padanya, lalu pergi membuka AC.
"Kamu bisa lepaskan gaunmu dan gantung di bawah AC, sebentar lagi pasti sudah kering."
Setelah berkata aku pun keluar dari kamar, setelah sekian lama, dari dalam kamar terdengar suara gadis bodoh, "Aku sudah selesai."
Saat aku kembali ke dalam kamar, gadis bodoh sedang menggulung tubuhnya di dalam handuk, menunjukkan 2 kaki yang putih dan seksi.
Namun aku tidak banyak berpikir, lalu membantu menggantungkan roknya di bagian AC menggeluarkan angin.
Melihat gadis bodoh begitu tegang, demi menenangkan perasaannya, aku sengaja berbincang dengannya, pada saat bersamaan juga meminta maaf padanya atas perbuatan Wu Zhen Dong.
"Tidak apa-apa, aku juga ingin berterima kasih pada kalian, kalau bukan karena pertolongan kalian, malam ini....."
Saat berbicara, gadis bodoh ini terus gemetaran, sepertinya masih merasa takut akan masalah yang terjadi barusan.
Kemudian, aku pun berbincang dengannya.
Sesuai dengan yang dia katakan, namanya adalah Lu Bu Nan, adalah seorang mahasiswa tahun kedua, malam ini adalah acara reuni SMA, setelah selesai semuanya sudah pulang, dia membayar tagihan sendirian, makanya terjadi hal seperti itu.
Setelah berbincang sekitar 10 menit, dibawah tipuan angin AC yang kuat, gaunnya yang terbuat dari kain tipis pun sudah kering.
Aku membantu mengambilnya, lalu dia mengambil rok itu ke kamar mandi dan memakainya.
Setelah keluar dia kembali berterima kasih lalu pergi.
Namun, tidak lama setelah dia keluar, aku mendengar suara teriakan aduh dari luar pintu, setelah itu disertai dengan suara orang terjatuh.
Aku membuka pintu dan melihat, Lu Bu Nan sedang duduk di tangga, sepasang tangan kecil yang putih dan lembut sedang memegang kaki kecilnya.
Aku menanyakan apa yang terjadi padanya, dia mengatakan saat turun tangga kakinya tidak sengaja keseleo....