Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Part 7

"Minumlah Ralph, mungkin kita bisa mulai bernegosiasi dengan ini" ucap Madame Alice seraya menyodorkan segelas Smirnoff, Vodka beralkohol 50% itu pada Ralph.

Ralph yang mendengar jika mucikari itu akan bernegosiasi pun dengan senang hati mengambil kemudian mulai mengesap sedikit minuman dalam gelasnya.

"Baiklah Ralph, aku mungkin bisa sedikit berbaik hati membantu dirimu." ucap Madame Alice mulai berbicara.

"Benarkah? Eh... tapi tunggu, Ma'am. Bolehkah aku meminjam toilet mu sebentar?" tanya Ralph berbinar senang sembari sedikit meringis menahan air seninya yang sedari tadi ingin keluar.

"Hahaha... Ralph, kau ini sungguh mengemaskan. Kenapa kau tak katakan jika keperkasaanmu ini sudah sangat tidak tahan lagi, hemm...?" goda Madame Alice sembari tersenyum nakal.

"Ayo mari ku antar?" lanjut Madame Alice yang sudah berdiri memegang lengan kanan Ralph.

"Tidak usah, Ma'am, biar aku sendiri saja." ucap Ralph sedikit geli membayangkan hal konyol tentang wanita tua itu.

"Baiklah itu disana Ralph." tunjuk madame Alice ke arah pintu coklat di dalam ruangan itu.

Ralph langsung masuk ke dalam toilet. Melihat Ralph yang sudah menutup pintu itu, Madame Alice pun secepat kilat meneteskan obat perangsang pria dengan dosis tinggi ke minuman Ralph. Wanita licik itu bahkan memasukan semua isi obat perangsang itu kemudian menambahkan sedikit Smirnoff lagi lalu mengaduk isi gelas itu dengan jari telunjuknya. Sekembalinya Ralph dari toilet, ia kembali duduk disebelah Madame Alice yang tersenyum nakal ke arahnya.

"Sudah selesai Ralph?" tanya Madame Alice.

"Yes Ma'am, terima kasih atas tumpangan toiletnya." ujar Ralph dengan sedikit menghembuskan nafas kasar.

"Kau ini semakin lucu saja Ralph, hal itu tidak berarti apa-apa buat ku. Bahkan jika kau mau menumpang tidur disini juga aku tak keberatan, apalagi menumpang tidur diatas tubuh ku Ralph." ucap Madame Alice sembari mengelus-elus lengan kiri Ralph.

Ralph yang mendengar hal tersebut pun sontak terpingkal-pingkal menertawakan ucapan vulgar nan menggoda dari seorang wanita tua seperti Madame Alice.

"Emmm... Baiklah, Ma'am. Bagaimana dengan kesepakatan kita tadi? Apakah kau bisa memberikan ku data-data dari para gadis dalam bilik kayu milik mu?" ucap Ralph to the point.

"Hahaha... Aku suka cara berpikirmu, Dude. Mari bersulang?" ajak Madame Alice sembari mengangkat gelas miliknya.

Ralph pun pasrah mengikuti ajakan bersulang Madame Alice. Setelah selesai bersulang, akhir nya Madame Alice mulai mengungkapkan keinginannya mengenai negosiasi itu.

"Aku akan mengabulkan permintaanmu dengan senang hati Ralph. Asal dengan satu syarat dan yang jelas simpan saja semua uang mu itu. Karena aku tak membutuhkan itu." ucap Madame Alice kali ini dengan suara tegasnya.

Ralph pun menaikkan satu alisnya ke atas seraya berpikir tentang ucapan Madame Alice barusan. Sesekali ia memijit pelipisnya yang perlahan-lahan terasa makin berkedut. Ia bahkan hampir kurang focus mendengarkan kata-kata Madame Alice.

"Emmm... Apa mau mu Madame Alice Zimenez yang sexy?" ucap Ralph yang sedikit demi sedikit sudah mulai menunjukkan reaksi dari obat perangsang itu.

Madame Alice pun sedikit demi sedikit mulai merapatkan tubuhnya mendekati Ralph yang merasa sedikit kegerahan. Ia bahkan sesekali mengibaskan kemeja satin yang melekat ditubuhnya dengan kasar.

"Apakah mesin pendingin dalam ruangan mu ini mati, Ma'am? Tubuh ku terasa sangat gerah." ucap Ralph dengan suara lirih.

"Heeemm... Ralph, bagaimana jika kau menukar data-data yang kau butuhkan itu dengan bercinta semalaman dengan ku? Bukankah itu sangat asyik, kan?" desah Madame Alice ditelinga Ralph.

Madame Alice pun sedikit mencium dan menjilat telinga Ralph sembari menunggu jawaban dari negosiasi konyol itu.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel