Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Part 6

Mobil sport merah berlambang kuda milik Ralph mulai memasuki kompleks rumah-rumah bordil milik Madame Alice. Bersamaan dengan itu, Demmy pun segera membawa mobil kodok antik kesayangan Katty itu pun keluar dari halaman parkir yang sama.

"Apa itu mereka?" gumam Ralph dalam hati yang merasa seperti melihat Dominnique dan temannya dari balik kaca mobil kodok berwarna pink itu.

Cahaya lampu remang-remang diarea parkir itu membuat penglihatan Ralph tampak kurang jelas melihat penumpang dalam mobil tersebut. Belum sempat penasaran pemuda itu terjawab, tiba-tiba tubuh nya di peluk tangan seseorang dari belakang. Sontak saja Ralph bergidik ngeri.

Bagaimana tidak, sang pemilik tangan bukan hanya memeluk tubuhnya. Tetapi juga memegang kejantanan Ralph yang berada dibalik celana jeans Ralph.

"Hai darling, kenapa kau bisa ada di sini lagi? Apa kau belum puas dengan permainan para gadis tadi?" ucap Madame Alice dengan tangan yang masih mengelus kejantanan Ralph.

Sontak saja Ralph segera melepaskan tangan jahil milik Madame Alice dan berbalik menatap tajam wajah wanita yang masih nampak cantik dan sexy di usia tua nya itu.

"Jangan coba-coba mengoda ku, Ma'am. Aku tidak tertarik bercinta dengan wanita tua sepertimu." jawab Ralph ketus.

"Oh yeah? Benarkah kah tak tertarik dengan ku, Dude? Aku rasa kau harus menjaga mulut manis nan tajam mu itu sweety. Jangan sampai suatu saat kau akan berteriak menjerit menikmati desahan demi desahan yang aku berikan seperti Antonie, temanmu itu." ucap Madame Alice sembari tersenyum nakal mengerlingkan sebelah matanya pada Ralph.

"Tak akan!" jawab Ralph setengah berteriak.

"Well, forget it! Lalu hal penting apa yang membuat mu datang lagi diwaktu yang hampir menjelang pagi ini, hemm?" tanya Madame Alice sedikit mendesahkan suaranya.

"Aku ingin meminta data semua gadis yang berada dalam bilik Crazy Fantasy mu itu" ucap Ralph berusaha tersenyum manis didepan Madame Alice.

"Hahaha... Apa aku tak salah dengar?" ucap Madame Alice sedikit terkejut.

"Aku serius, Ma'am. Berikan data gadis-gadis itu padaku. Sebagai gantinya aku akan memberikan berapa pun jumlah uang yang kau mau." ujar Ralph sembari tersenyum smirk.

Ralph yakin Madame Alice pasti sangat tergiur jika sedang membicarakan tentang segepok uang.

"Maafkan aku, Darling, tapi aku tak mungkin membocorkan tentang data-data para member Crazy Fantasy pada mu. Para gadis itu akan marah pada ku dan sudah pasti usaha baru ku ini tidak akan booming lagi nanti." jawab Madame Alice sedikit berbohong.

Madame Alice menyeringai penuh kemenangan dalam hatinya. Ia berjanji akan menyulitkan segala hal yang diperlukan Ralph kali ini akibat penolakan yang lelaki itu ucapkan padanya tadi. Wanita itu merasa sangat tersinggung atas kata-kata kasar Ralph. Ia akan memberikan data itu jika kejantanan Ralph benar-benar sudah berada didalam kewanitaan miliknya.

"Came on, Ma'am. Ini sangat penting." rengek Ralph yang terlihat seperti seorang balita meminta untuk segera disusui oleh ibunya.

"Masuklah dulu ke dalam, Darl. Tak baik kita membicarakan hal seperti ini diluar. Apalagi cuacanya terasa sangat dingin." jawab Madame Alice lembut disertai seringai liciknya.

Ralph yang tak sabar untuk mendapatkan data-data tersebut pun hanya pasrah melengos masuk mengikuti Madame Alice ke dalam rumah bordil milik sang mucikari genit itu. Madame Alice membawa Ralph ke ruang kerja pribadinya. Ia lalu beranjak dari tempat duduknya menuju mini bar yang terletak disisi kiri ruangan itu. Madame Alice mengambil beberapa botol Smirnoff dan Johnnie Walker serta gelas kaca lalu membawanya ke hadapan Ralph. Ia sedikit risih dengan apa yang Wanita tua itu lakukan. Dia menguatkan hati agar tal masuk dalam perangkap Madame Alice.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel