Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Part 3

Perempuan itu malah asik merasakan sensasi permainan seks ala Crazy Fantasy yang sering diceritakan Katty sahabat nya itu sembari terus mendesah dan mengerang bebas.

"Sssstttt... Ooouuugghhhh... Ayo... Sayaangg... Aku akan sam...pai..." desah nikmat Dominnique dari bilik kayu itu.

Tak berapa lama pun Ralph dan Dominnique sama-sama mencapai puncak pelepasan mereka. Ralph bahkan melepaskan cairan cinta miliknya ke dalam kewanitaan Dominnique. Hal yang selama ini tak biasa ia lakukan jika sedang bercinta dengan para wanita, sebab Ralph lebih suka menyiramkan cairan cinta nya ke wajah atau mulut si wanita. Dominnique pun merasakan cairan itu begitu hangat mengalir ke dalam kewanitaannya. Rasa hangat itu bahkan membuat ia ingin sekali memeluk tubuh lelaki yang berada di antara bilik kayu tersebut, akan tetapi saat itu juga dirinya sadar mungkin ini hanya lah salah satu bentuk dari sensasi seks Crazy Fantasy tadi. Ralph yang masih terengah-engah itu pun tanpa sadar memeluk kedua kaki Dominnique sambil terus menciumi kaki jenjangnya, bahkan kejantanan Ralph pun belum ia lepaskan dari kewanitaan Dominnique.

"Aku Mencintaimu, Dominnique. Aku sungguh sangat mencintaimu." ucap Ralph dengan suara bariton yang sedikit serak.

Hal itu sukses membuat mata Dominnique terbuka penuh. Kali ini Ia makin di buat bingung siapa sebenar nya lelaki itu. Dia yakin pendengaran nya dalam keadaan baik-baik saja dan tidak sedang error walaupun selama di Barcelona ia sering berenang tanpa menggunakan penutup kepala yang juga berfungsi untuk menutupi kedua telinga nya. Tapi belum juga selesai Dominnique berfikir jernih, kejantanan milik Ralph sudah kembali bangun di dalam kewanitaan milik nya. Maka dengan cepat Ralph pun memulai kembali permainan yang ia anggap gila dan konyol itu dengan senang hati.

Antonio dan semua manusia yang berada dalam ruangan itu pun melakukan hal yang sama seperti Ralph dan Dominnique. Para lelaki itu bercinta secara bergantian dari satu wanita ke wanita lain dengan panas dan liar nya tanpa rasa malu. Hanya Ralph dan Dominnique saja yang bercinta secara intens tanpa mengganti pasangan mereka.

Hal itu tentu saja karena Ralph tidak ingin wanita yang ia yakini adalah Dominnique itu di sentuh oleh teman-temannya. Terlebih lagi Ralph tak bisa membayangkan jika sampai Dominnique di masuki oleh Antonio, Kakak kandung nya sendiri yang mungkin belum tahu jika Adik kesayangan nya itu sudah kembali dari Barcelona. Mereka terus asik bergulat panas hingga tak sadar jika pintu ruangan itu sudah terbuka lebar akibat dorongan kuat dari seorang Pria tua yang berdiri mematung di depan pintu.

"JADI BEGINI ULAH KALIAN SELAMA INI HAAAHHH????" teriak Pria tua dengan lantang.

Seluruh aktivitas dalam ruangan itu tentu saja langsung terhenti secara tiba-tiba di sertai dengan tubuh mereka yang berbalik satu per satu, tak terkecuali Ralph dan juga Antonio sang Captain team. Mereka tahu keadaan akan semakin bertambah gawat jika mereka tak lekas menghentikan permainan konyol mereka itu. Jose Matthew, sang Manager club football tempat team football mereka bernaung itu, pasti akan langsung menghukum mereka semua dengan hukuman yang jelas-jelas mengerikan dalam sejarah persepakbolaan mereka.

"SEKARANG PAKAI PAKAIAN KALIAN DAN CEPAT IKUT AKU KE KANTOR. AKU TUNGGU KALIAN SEMUA DILUAR!!!" teriak Mr. Matthew garang kemudian balik melangkah meninggalkan pintu ruangan konyol tersebut.

Mereka yang awal nya dalam kondisi setengah sadar akibat mabuk pun seketika itu langsung sadar dan dengan tergesa-gesa memakai pakaian mereka satu per satu tanpa berani berkata-kata lalu melengos pergi meninggalkan semua kekonyolan mereka tadi. Ralph dan Antonio pun demikian. Antonio bahkan sudah pergi lebih dahulu meninggalkan Ralph yang masih berada sendirian di sana. Sebenarnya Ralph sudah berencana akan mencari tahu kebenaran wanita dalam bilik yang ia yakini adalah Dominnique itu. Akan tetapi keinginannya harus ia pendam dari pada harus kehilangan kesempatan memainkan sebuah bola yang sudah mendarah daging dalam jiwanya. Maka sebelum Ralph keluar dari sana, ia kembali menghampiri Dominnique dan mengecup lembut kedua telapak kaki wanita pujaan hatinya itu.

"Aku sangat Mencintai dirimu, Dominnique Miguel" ucap Ralph lirih kemudian melangkah pergi.

"Deg.... Oh Tuhan, ku mohon katakan padaku siapa lelaki lembut itu?" gumam Dominnique di dalam hati kecilnya."

⚽️⚽️⚽️

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel