Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Membolak balik tubuhnya

Alena begitu kesakitan, namun semakin lama rasa sakit yang terus menghantam nya, sedikit demi sedikit mulai menghilang namun tetap saja dia tidak rela jika kesucian nya di ambil secara paksa oleh pria tak di kenal nya.

Tiga jam berlalu Alena benar-benar merasa lelah dengan perbuatan pria bejat yang terus saja membolak balikkan tubuhnya, layaknya kambing guling.

Rasa ngantuk mulai menerpa Alena, apalagi sekarang sudah hampir menjelang pagi.

Sejak dua jam yang lalu Alena telah memohon pada pria yang membolak - balikkan tubuh nya dan berganti-ganti gaya dengan sesuka hati nya.

" Aku sudah tak kuat lagi…" rintih Alena

" Hentikan ahhh… aah… aku mohon… " Alena memohon sambil mendesah dan juga menangis menjadi satu.

apalagi gaya yang digunakan oleh pria itu benar-benar membuat tubuh Alena merasa pegal.

Pria itu menggunakan gaya doggy style dengan rambut Alena yang dijambak ke belakang, membuat leher Alena terasa patah harus terus mendongak karena tarikan di rambut nya yang begitu kencang.

Pria yang sedang memompa tubuhnya seperti sedang menaiki kuda-kudaan.

" kita belum selesai jalang… shhh…"

" Aku tidak tahan lagi… tubuhku begitu lemas, sakit dan ngantuk."

" Kau sangat berisik! berinisiatif lah untuk membuat milikku cepat keluar." ucap pria yang kini membalikkan tubuh Alena dan membuat mereka kini salin berhadapan.

" Bagaimana cara nya… " dengan polos nya Alena menanyakan hal seperti itu, karena dia ingin sekali mereka segera berakhir.

Apalagi Alena tidak pernah melakukan hal seperti ini.

Dia terlalu buruk dalam hal berciuman karena tidak pernah melakukan nya.

"Terserah kau." Ucapnya dengan singkat membuat Alena ingin sekali membunuh pria yang ada di hadapannya ini.

Dengan beraninya Alena mencium leher pria itu menelusuri setiap inci rahang tegas, dengan mengalungkan tangannya di pundaknya.

Baru seperti itu saja mampu membuat pria yang berada di atas tubuh nya terus melenguh.

hingga Alena merasakan sesuatu yang hangat di dalam milik nya.

Tubuh Pria itu ambruk seketika di atas tubuh nya.

Wajah pria berada di samping Alena.

Alena terdiam.

Dia sengaja tidak berani bergerak sedikitpun agar pria itu tertidur dan ia bisa melarikan diri.

Alena takut jika pria itu kembali menghajar nya, sampai tubuh nya remuk. Ia sudah tak kuat lagi melakukan nya.

Suara dengkuran halus mulai terdengar di telinga Alena, baru lah di menyingkirkan tubuh pria itu di atas tubuh nya.

Alena menjauhi tubuh pria itu dengan diam di ujung sisi ranjang menangis dalam diam.

Menunggu pagi hari, barulah ia akan beranjak untuk pulang.

Dengan tubuh gemetar Alena mencoba bangkit untuk membersihkan dirinya yang kotor dan begitu menjijikkan.

Alena mencoba berdiri dengan rasa sakit di seluruh tubuh nya yang terasa pegal-pegal dan perih di bagian selangkangannya yang mulai terasa.

Alena meringis kesakitan dengan sekuat nya berjalan ke arah kamar mandi.

Berjalan seperti orang yang habis melahirkan, begitu hati-hati. Layak nya pinguin.

Setelah sampai di dalam kamar mandi Alena menyalakan shower dan duduk di bawah guyuran air yang membasahi setiap tubuhnya dengan air mata yang mengalir deras bersamaan dengan air yang berjatuhan di wajahnya.

Alena menggosok seluruh tubuhnya dengan begitu kasar, hingga menimbulkan kulitnya yang putih itu memerah begitu terlihat dengan jelas.

Lalu menjambak rambutnya dengan begitu kasar.

Alena begitu terlihat kacau layaknya orang yang sedang depresi.

Bayangan kejadian sebelum nya, disaat pria itu menyentuh tubuh nya itu terus saja muncul di dalam pikiran Alena, membuat Gadis itu terus saja menyiksa tubuh nya sendiri, karena merasa kotor.

'Andaikan waktu bisa kuputar kembali. Aku tidak akan sudi pergi ke tempat yang membuatku menyesal seumur hidupku. bagaimana jika aku hamil' batin Alena yang sudah berpikir terlalu jauh.

Setelah puas menyiksanya dirinya sendiri.

Alena memilih untuk segera pergi dari kamar itu dengan memakai kemeja hitam milik pria yang tak di kenal nya.

****

Drrttt….

Nada dering ponsel berbunyi.

" Hmmmm… cepat katakan."

Kening nya mengkerut ketika mendengar suara dari seberang telepon.

Mata tajam nya melihat pakaian wanita yang berserakan di lantai.

Seketika dia terbangun dengan cepat, dari tidurnya dengan wajah yang masih terlihat muka bantal tetap, harus memastikan apa yang terjadi dengan nya.

"Sial…" umpat nya.

Setelah mematikan ponsel miliknya.

Mata tajam itu mencoba melihat sekeliling ruangan.

Lalu beranjak turun dan meraih baju perempuan yang berada di lantai.

" Lalu siapa wanita yang tidur dengan ku semalam." Gumam nya.

Pria itu hendak pergi ke dalam kamar mandi tidak sengaja melihat noda darah di atas sprei putih.

"Sial!" Umpat nya setelah tau ada darah di tempat tidurnya.

Pria itu segera menelpon anak buahnya, untuk mencari tahu wanita yang semalam.

****

Sudah satu kemudian, seminjak kejadian malam naas yang menimpanya Alena menjadi gadis yang pendiam di sekolahnya.

Bahkan dia juga memutuskan hubungannya dengan Zidan.

Zidan adalah cinta pertama Alena, tentu saja hati nya merasa sakit ketika memutuskan hubungan nya itu.

Tetapi Alena tidak ingin mengecewakan Zidan, jika nanti pria itu tau tentang semua ini, bahwa Alena bukan lah Gadis yang masih bersih dan bersegel.

Ia telah kotor benar-benar kotor, walaupun sudah mandi kembang tujuh rupa, tanah tujuh rupa dan air sumur tujuh rupa pun tidak akan pernah mengembalikan kesucian nya.

" Alena, apa kau sakit?" Tanya Jelita teman satu kelas nya sekaligus teman baik nya.

" Aku tidak apa-apa. Mungkin karena kurang tidur akhir-akhir ini. " ucap nya sambil mengusap tengkuk lehernya.

"Kau harus menjaga kesehatanmu Alena kurangi nonton drakor di tengah malam, sebentar lagi kita akan lulus sekolah." omel Jelita.

" Ya… aku tahu, kau tidak perlu khawatir. Aku hanya tidak enak badan saja."

" Alena, apa kau tahu?"

Alena menggelengkan kepalanya, kerana mana mungkin dia tahu bahkan teman nya itu belum cerita apapun padanya.

" Kau sangatlah payah! tidak tahu kalau ada gosip terhangat." Jelita begitu bersemangat untuk menceritakan tentang gosip itu.

"Jelita… Apa kau sudah tidak waras? Alena bahkan belum tau gosip mu itu karena cuman kau yang sering bergosip di geng kita ini." kata Putri

Jelita terkekeh mendengar perkataan Purti, ia tidak merasa sakit hati dengan perkataan teman nya itu.

" Oke… oke… biar aku kasih tau ya… Ada banyak gosip tentang beberapa murid yang ternyata mereka itu hamil duluan, sangat disayangkan padahal kan kita hanya perlu menghitung minggu sudah ujian setelah itu lulus deh! tapi mereka malah membuat masalah yang merugikan diri mereka sendiri. Membuat para guru kebingungan dengan semua hal itu." ucap jelita panjang lebar.

Alena yang mendengar perkataan jelita tiba-tiba terkejut, pikiran nya langsung kacau, jantung nya berdebar kencang.

Rasa takut mulai menyelimuti dirinya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel