Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 7 : Pertanyaan aneh Lyyana?

Lyyana masih menatap wanita di depannya dengan tatapan penuh tanya berbeda dengan Lyyana, kepala pembantu itu justru menatap Lyyana bingung. “Maaf untuk itu aku tidak bisa berkata banyak. karena… urusan privasi Tuan Petra.”

Lyyana tersenyum, “Iya, tidak apa. Yang terpenting aku sudah tahu kalau memang Garret sering begini. Nanti aku akan mencari cara untuk memecahkan masalah ini.”

“Aku senang padamu, kamu begitu sabar dan lembut menghadapi Garret. Kamu satu-satunya yang bisa menaklukan singa kecil itu.”

Lyyana tersenyum mendengar ucapan kepala pembantu itu. “Oh iya, kita belum berkenalan. Namaku Amber, kamu?”

“Saya Lyyana, Mrs.”

“Aduh tak usah panggil Mrs. Panggil saja Amber seperti yang lainnya, walau usiaku sudah separuh abad tapi aku masih merasa muda kok.” Lyyana tertawa kecil mendengar ucapan Amber.

“Oh iya, kamu mau ngapain?”

Lyyana pun tampak berpikir sejenak. “Apa aku boleh meminjam dapur?” Kening Amber berkerut kala mendengar ucapan Lyyana. “Aku ingin membuat cemilan untuk Garret, aku lihat ia… maaf agak kurus.”

Amber mengangguk setuju, “kamu benar, ia memang sedikit kurus dibanding anak lain yang seusia dengannya. Dapur kosong kok. Biar aku bantu,” ujar Amber mengajak Lyyana berjalan bersama.

Selama perjalanan menuju ke dapur, Lyyana dan Amber terus bercerita mereka saling bertukar pendapat dan dari sanalah, Lyyana mendapatkan info yang lebih dalam tentang Garret.

“Dulu, Garret sangat menggemaskan, tubuhnya gempal, lincah, pokoknya menggemaskan sekali. Tetapi itu tak berlangsung lama, semakin lama tubuhnya semakin mengurus dan berat badannya pun semakin turun. kami pekerja di sini, sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menambah nafsu makan Garret.”

Lyyana terus menyimak ucapan dan penjelasan Amber, walau beberapa kali sempat terhenti karena mereka berpapasan dengan pegawai lain dan saling bertegur sapa. Amber pun tak lupa mengenalkan Lyyana pada pekerja lainnya yang belum sempat ia temui kemarin.

“Namun, hasilnya nihil. berat badan Garret semakin turun. Garret selalu menolak setiap kali kami menyuapi makanan, selalu ada drama setiap kali waktu makan tiba –“

“Makanya tadi kami kaget ketika melihat kamu dengan mudahnya menyuapi Garret tanpa drama apapun,” potong pekerja lainnya yang usianya sepantaran dengan Lyyana.

Lyyana dan Amber kompak memutar tubuhnya dan menatap tiga orang wanita berpakaian sama dengannya tengah menatap Lyyana kagum. “Terima kasih sudah mengembalikan ketenangan di rumah ini,” ujar salah satu dari mereka dengan senyum senang.

“Kalian ini tiba-tiba nimbrung saja,” tegur Amber menatap tiga wanita di depannya. “Lyyana, kenalkan ini Adelia, ini Milla dan yang ini Chava, mereka seusia denganmu. Mungkin hanya beda bulan atau satu tahun.” Lyyana mengangguk dan mengulurkan tangan hendak berjabatan.

“Aku Lyyana, senang berkenalan dengan kalian.” Tiga wanita muda itu membalas uluran tangan Lyyana dan mengulas senyum.

“Ya sudah, kalian lanjutkan tugas kalian.” Tiga wanita muda itu mengangguk dan bergegas meninggalkan Lyyana juga Amber di sana, sebelum benar-benar menghilang mereka sempat melambaikan tangan pada Lyyana dan tersenyum senang.

Lyyana tertegun, ia tak menyangka kehadirannya di rumah itu ternyata diterima baik dengan pekerja yang lain. Awalnya Lyyana, ketakutan jika saja dirinya tak diterima dengan pegawai lain mengingat dirinya bukanlah babysitter yang datang dari agency. Ia hanya wanita yang terjebak di sana dengan segala resikonya.

Setelah kepergian tiga wanita muda tadi, Lyyana dan Amber melanjutkan perjalanannya menuju ke dapur yang berada di lantai bawah. Setibanya di sana, Lyyana terpukau melihat peralatan yang ada di sana, luasnya bahkan dua kali dari kamarnya di kampung sana, belum lagi peralatan yang begitu lengkap.

“Ayo, kamu mau membuat apa?” tanya Amber membuyarkan lamunan Lyyana yang tengah mengedarkan pandangan menelisik satu persatu sudut dan barang yang tersusun rapi di sana. “Lyyana?” panggil Amber karena Lyyana tak kunjung menjawab pertanyaannya.

“ah iya, apa makanan yang tidak disukai oleh Garret?” tanya Lyyana seraya mengeluarkan buku catatan mini dari dalam sakunya.

Kening Amber berkerut, ia bingung dengan pertanyaan Lyyana yang berbeda dari pertanyaan biasanya. “Kenapa itu?”

Lyyana mengangguk, “iya karena aku ingin melatih Garret sedikit demi sedikit menyukai apa yang tidak dia sukai.”

Kebingungan di wajah Amber pun perlahan memudar berganti dengan senyum di wajahnya. Amber pun mengangguk, ia lantas menjelaskan dan menyebutkan satu persatu makanan ataupun bahan yang tidak disukai oleh Garret. Sedangkan Lyyana, ia dengan teliti mencatatnya di buku catatannya. “Apa ada yang dilarang oleh dokter?”

Amber mengangguk, “tidak ada, justru beberapa di antara tadi sangat diajurkan oleh dokter.”

Lyyana mengangguk paham. “Apa bahannya ada di sini sekarang?” tanya Lyyana menatap Amber yang sedang mengambil apron yang tersimpan di dalam laci.

Amber menyerahkan sebuah apron pada Lyyana, wanita itu menerimanya dan bergegas memakai di tubuh mungilnya. “Hanya ada beberapa. Karena Garret tidak suka, kami tak pernah membelinya lagi.”

“Boleh bantu mengeluarkan bahan yang ada?” Amber mengangguk tanpa ragu, ia segera bergerak ke arah lemari pendingin dan mengeluarkan bahan-bahan yang tersedia.

Setelah itu, ia meletakkannya di atas meja membiarkan Lyyana berpikir untuk mengolah bahan itu. “Jadi kita membuat apa?” tanya Amber setelah selesai mengeluarkan semua bahan yang ada.

Lyyana terdiam, ia berulang kali menatap catatannya dan bahan yang tersaji sedangkan Amber hanya diam menatap wajah serius Lyyana. Setelah berdiam diri selama 10 menit, akhirnya wajah bingung Lyyana berubah menjadi senyuman ceria.

“Apa?” tanya Amber mendekati wajah Lyyana.

Lyyana menoleh dan tersenyum melihat ekspresi lucu Amber. “bantu aku menghaluskan daging ini, ya,” ujar Lyyana seraya menunjuk ke bungkusan plastik berisi daging merah.

Kening Amber berkerut, ia masih tak mendapatkan jawaban yang pasti dari Lyyana atas pertanyaannya tadi. “Nanti aku beri tahu jika sudah jadi,” imbuh Lyyana seakan mengerti kebingungan raut wajah rekannya itu.

Amber pun menghela napas dan bergegas mengikuti arahan Lyyana. Ia mengambil mesin chopper daging dan bergegas mengerjakan bagiannya. Sesekali Amber melirik ke arah Lyyana yang sibuk memotong memasukkan sayur mayur ke dalam panci berisi air mendidih seraya sebelah tangannya menghaluskan bumbu di dalam blender.

“Sudah, Ly. Setelah ini apa lagi?” tanya Amber seraya menyerahkan daging yang sudah halus kepada Lyyana.

Lyyana menoleh, ia mengulas senyum. “Apakah bisa bantu aku menghaluskan nasi itu?”

“Maksudnya, membuat bubur?” Lyyana menggeleng menjawab pertanyaan Amber.

“Tidak seperti tekstur bubur, hanya ubah menjadi lebih lembut saja.” Amber mengangguk dan mencoba mengerjakan intruksi sesuai dengan permintaan Lyyana.

Tak sampai 10 menit, Amber sudah menyerahkan nasi halus pada Lyyana. Lyyana mengangguk dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Lyyana lantas meniriskan sayur yang ia rebus tadi dan menghaluskannya persis seperti daging dan nasi tadi.

“Lyyana sebenarnya kamu ingin membuat apa?”

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel