BAB. 8 Hari Ulang Tahun Calvin
Jason pun berlalu dari rumah Laura. Dia langsung menuju ke mobilnya, dan tepat saat itu, sopir Thea kembali.
Jason terselamatkan, dia tak terlihat sedikit pun.
Lalu dirinya pun menyetir mobilnya agak jauh dari rumah Laura.
Di depan, sebuah mobil sudah menunggu kedatangannya.
Jason segera berganti dengan mobil baru dan langsung masuk ke dalamnya, setelah itu dia mengganti kemeja kerjanya dengan baju kaos lengan panjang dan topi serta kaca mata hitam.
Jason segera putar arah dan nongkrong kembali di seberang rumah Laura untuk mengikuti mobil yang di tumpangi oleh Thea.
Hari itu Jason beruntung, karena sibuk, Theo lupa menyuruh bodyguard untuk menjaga adiknya.
Alhasil, Jason leluasa melakukan pengintaian.
Lewat tengah hari, Thea masuk ke dalam mobilnya.
Jason pun bersiap-siap dengan segala penyamarannya mengikuti mobil Thea.
Sopir yang membawa Thea, sepertinya tidak menyadari jika dari tadi ada mobil yang mengikutinya.
Mobil yang Jason gunakan tidak terlalu mencolok sebagai mobil pengintai, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan sedikit pun.
Mobil yang membawa Thea, akhirnya tiba di sebuah rumah besar yang di kelilingi pagar tembok setinggi enam meter meter, lalu disaat penjaga rumah membuka pagar tinggi itu, Jason mengabadikannya beberapa kali.
Setelah pengintaiannya selesai dia segera berlalu dari situ kembali ke kediamannya.
Kemudian Jason mengirim pesan kepada Calvin, jika dia sudah mengetahui nama dan alamat pujaan hati boss CEO.
Calvin yang menerima pesan itu, dengan berat hati tidak memberitahukan kepada Joshu. karena mereka masih memiliki sisa waktu dua hari lagi di tempat ini.
"Bug, bug ....!" Terdengar suara bogem yang di arahkan Joshua kepada Calvin, yang saat ini sedang berada di ruangannya.
"Sialan Lo! Berani-beraninya Lo merahasiakan hal penting ini kepada, gue?"
Calvin tidak berani menjawab semua amukan Joshua. Dia terlihat pasrah saat dua kepalan tangan bos-nya itu, mendarat mulus di perutnya.
Lalu terdengar ketukan pintu di ruangan Joshu,
"Maaf boss CEO, saat ini Jason sedang berada di lokasi proyek untuk mengambil beberapa gambar kemajuan proyek di daerah Bogor." Ujar sekretaris Tasya takut.
"Suruh dia pulang segera, dan sampaikan, kalau saya menginginkan hasil laporan penting darinya!" Tasya segera berlalu dari situ dan kembali menghubungi Jason.
"Ja-di dia ...." Ujar Joshu menggantung.
"Iya Tuan Muda. Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, saya mendapatkan jika kediaman yang di tuju oleh Nona Thea, adalah kediaman Jacob." Lalu Jason pun menjelaskan kepada Joshu jika gadis itu adalah keturunan Keluarga Jacob, musuh bebuyutan keluarganya.
"Saya juga sudah konfirmasi langsung dengan orang yang bisa di percaya, jika Nona Thea adalah adik kandung dari, Tuan Theo Jacob. Makanya kami sepakat untuk menunda memberitahukannya kepada anda, Tuan." Seru Calvin menambahkan.
Tiba-tiba, Joshu seketika lesu, mendengar penjelasan kedua orang kepercayaannya itu.
"Rahasiakan tentang ini dari semua orang, hanya ada empat orang yang tahu tentang ini. Jika saya mendengar orang lain tahu tentang hal ini, kalian saya pecat tanpa ampun!" Ujarnya tegas kepada ketiga orang kepercayaannya itu.
"Kalian keluarlah, gue mau sendiri dulu." Mereka lalu keluar dari ruangan Joshu.
Ketiganya saat ini, sedang berada di ruangan Calvin.
"Kalian sudah mendengar ultimatum dari Tuan Joshua, jadi saya harap, jangan ada pengkhianat diantara kita." seketika Calvin menatap tajam ke arah Tasya dan Jason.
Mereka bertiga berjanji akan tetap setia kepada bos-nya dan
Calvin pun lega mendengarnya.
Sementara itu di dalam ruangannya, Joshu sedang perang batin saat ini, setengah hatinya kecewa mendengar jika gadis yang dia sukai ternyata adalah keturunan dari musuh bebuyutan keluarga besarnya.
Namun setengah hatinya juga gembira, dia bisa membayarkan dendam sang sepupu, yang dulu disakiti oleh Theo dengan menuduhnya selingkuh.
Sementara Laura dan Jason telah resmi berpacaran. Namun dia harus berbesar hati, karena hubungan mereka harus di rahasiakan kepada Ayah Laura, Tuan Joko.
Namun yang masih membuat Jason pusing, Tuan CEO, masih memberi tugas penting kepadanya yaitu mengatur pertemuan, agar dia dan Thea bisa bertemu lagi.
"Halo Sayang ku." Ujar Jason kepada Laura. Saat ini dia berada di teras rumah Laura dengan membawa martabak manis kesukaan sang kekasih.
"Ini buat kamu."
"Makasih, Jason." Ujarnya, malu.
Lalu keduanya pun tersenyum.
Laura menyambut kedatangan Jason dengan senang hati. Sudah sebulan mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
Laura merasa, jika Jason adalah pria sopan. Dia hanya berani memegang tangannya. Walaupun sebenarnya Laura ingin merasakan bagaimana sensasi saat berciuma Namun dia tahu diri, tidak mungkin dirinya yang memulainya.
Membayangkan ciuman, Laura jadi tiba-tiba ingat kepada temannya, Thea.
"Laura, kantorku mau mengadakan acara kecil-kecilan di sebuah restoran, bisa nggak kamu ikut sebagai pasanganku?" Tanya Jason yang membuat Laura kaget dari lamunannya.
"Boleh. Tapi acara apa tuh, Jason?" Tanyanya.
"Jadi kamu bersedia?" Laura mengangguk. Tiba-tiba Jason memeluknya lalu berkata,
"Makasih, Sayang. Aku pikir kamu nggak mau ikut, soalnya aku nggak mau pergi sendiri."
Laura yang di peluk tiba-tiba oleh Jason merasa senang bukan kepalang, ada sedikit peningkatan dihubungan mereka berdua.
Tiba saatnya hari perayaan ulang tahun Calvin, tamu yang hadir di batasi, ada sekitar sepuluh orang pasangan yang datang.
Lalu Jason memperkenalkan Laura kepada Calvin. sejenak Calvin terpesona akan kecantikan Laura lalu berkata dari dalam hatinya,
"Hebat juga dia mencari pacar!" Calvin menyadari jika dia ketinggalan jauh dari Jason, soal perempuan.
Saat acara tiup lilin, tiba-tiba Joshu tampil di atas panggung. Laura kaget dan langsung bertanya kepada Jason.
"Bukankah dia, Tuan Joshua Blues? Ngapain dia di sini?"
Jason pun menjelaskan kepada Laura jika Joshua adalah CEO, perusahaan tempat dia bekerja.
"Sayang, aku ikut ke atas panggung ya, kamu tunggu disini."
Jason segera melangkah ke atas panggung, dan bergabung dengan yang lainnya.
Acara tiup lilin pun dimulai.
Laura segera mengeluarkan ponselnya dan mengambil beberapa foto Joshua dan mengirimnya kepada Thea.
Namun sang sahabat tidak membaca pesannya. Dia melirik arloji di tangannya, saat ini menunjukkan pukul sembilan malam.
"Mungkinkah Thea sudah tidur?"
Laura memutuskan untuk menghubungi Thea. Ternyata lama baru diangkat, olehnya.
Laura mengatakan, agar dia memperhatikan baik-baik siapa laki-laki yang tengah di sorot oleh Laura melalui panggilan video.
"I-tu, Joshua?" Laura mengangguk.
Dia lalu mengatakan jika Jason bekerja di perusahaan milik Joshua.
Thea sangat kaget mendengarnya, dia memperhatikan wajah pria itu. Yang sangat tampan. Seketika dia rindu kepadanya.
"Selamat ulang tahun kepada Calvin asisten saya, hanya satu doa saya, semoga Calvin tidak jomlo, lagi.
Namun tiba tiba sesuai skenario, Jason berkata,
"Interupsi Pak Bos, bukannya Anda juga Jomblo?'
" Benar sekali, saya jomlo. Namun saat ini, saya sudah mengagumi seorang wanita bertopeng yang entah dimana keberadaannya. Saya menunggumu, gadisku! Wah kok saya jadi curhat ya? Nikmati pesta kalian malam ini cheers ....!" Jhosu mengangkat gelasnya dan dibalas oleh semua orang yang ada di ruangan itu.