Pustaka
Bahasa Indonesia

LECTURER OF MINE

62.0K · Tamat
Mbak Uti
37
Bab
3.0K
View
7.0
Rating

Ringkasan

Arunika Aislinn hanyalah mahasiswa biasa dengan kehidupan kampus yang juga biasa-biasa saja. Mahasiswa yang tidak suka dengan kegiatan berorganisasi. Menghindari berteman dengan banyak orang yang tidak begitu berkontribusi untuk hidupnya. Gadis yang hanya menjalani rutinitas kerjaan luar kampus tak berjeda untuk menghidupi dirinya yang sebatang kara.Delaney Arde Reuven seorang dosen yang punya julukan es batu dan malaikat maut. Pria dengan setumpuk pekerjaan. Dosen yang sering menggagalkan mahasiswa di mata kuliahnya. Cenderung bersikap dingin dan tak pernah peduli dengan kehidupan lain selain pekerjaan dan keluarganya.Arunika jelas tidak menyukai sikap Delaney yang terlihat sombong dan arogan. Juga selalu bersikap kejam padanya yang tidak lain adalah mahasiswa bimbingan akademik dosen muda itu.Kisah mereka kemudian memberikan alur dua insan itu terus bertemu. Bagaimana mereka mengikuti liku cerita untuk mengakhiri bersama?

RomansaDosenSweetKampusSalah Paham

PROLOG : DOSEN SIALAN!

“Ya udah, kalo gitu kamu jadi istri saya saja.”

Arunika terbatuk karena salivanya yang tersendat ditenggorokan. Dilihat ke sekeliling ruangan yang penuh dengan manusia-manusia penghuni kampus.

“Sir, kita lagi di ruangan prodi. Harus banget ngomongin begituan di sini?” Arunika merendahkan suaranya dengan mata yang membola. Sedang manusia di depannya hanya mengangguk kecil dengan wajah datar tak peduli.

“Jadi, di mana sebaiknya kita membahas hal-hal begituan ini?” tanya pria itu setelah lebih dulu meletakkan lembaran kertas di dalam map yang tadi diserahkan Arunika.

Gadis dengan wajah kecil dengan hidung yang mancung dan mata yang tertarik besar seperti bulan sabit itu, menggigit bibirnya kesal.

Arunika mendelik ke arah pria yang masih melihatnya dengan wajah menunggu. Ditariknya map yang diletakkan oleh pria itu. Kembali membuka map untuk diperlihatkan oleh dosen pembimbing akademiknya, atau lebih sering disebut dosen PA.

“Sir. Boleh saya minta tanda tangan Sir? Saya harus kembali ke akademik menyerahkan KHS ini demi memenuhi persyaratan untuk beasiswa saya. Dengan segala kerendahan hati, saya mohon Sir untuk segera menandatangani.” Arunika terus mempertahankan senyuman hangatnya.

Pria dengan mata sedikit sipit itu kembali menerima sodoran map dari gadis yang notabene mahasiswanya. Lalu menandatangani ruang kosong di atas namanya. Delaney Arde Reuven, S. Pd,M. A, PhD.

“Thank you, Sir. Saya permisi dulu.” Arunika memeluk map berisi Kartu Hasil Studi yang sudah ditanda tangani oleh dosennya. Membalikkan badan setelah membungkukkan tubuhnya untuk memberi hormat pada dosennya itu.

“Runi.” Langkah gadis yang baru dua tapak itu terhenti. Arunika menoleh dengan wajah penuh tanya. “Saya jemput kamu nanti malam setelah isya’. Kita lanjutkan pembahasan tentang hal begituan tadi.”

Mulut Arunika menganga lebar. Setengah perhatian dari orang-orang di ruang prodi itu tertuju padanya. Suara pria yang sekarang kembali menunduk melihat handphone itu cukup keras untuk didengar oleh siapa saja manusia dalam ruang prodi ini.

Arunika menundukkan kepala dengan wajah berkerut kesal. Pria itu bahkan membiarkan Arunika menerima tatapan tak suka setelah ucapannya barusan.

Dosen sialan!