Bab 4
Chen Mo ingat bahwa saat masalah krisis ekonomi itu telah diselesaikan dengan cepat oleh ibunya. Keluarga An merasa sangat menyesal, tapi mereka tidak mungkin bisa menahan malu untuk menyuruh An Keyue kembali berhubungan dengan Chen Mo.
Adapun di masa depan, kedua orang tua Chen Mo meninggal dan keluarganya jatuh bangkrut, Mei Ting bahkan merasa sangat bersyukur bahwa pilihannya sangat bijaksana.
An Shouyi masih baik, dia sering memberi bantuan pada Chen Mo saat keluarganya jatuh bangkrut, tetapi Mei Ting tidak lagi bersikap selalu menyanjungnya seperti sebelumnya dan malah menyerang Chen Mo dengan cibiran dan mempermalukannya.
Pada akhirnya, An Keyue juga secara bertahap memutuskan kontak dengan Chen Mo. Kemudian di acara reuni teman sekelas, Chen Mo secara tidak sengaja mendengar bahwa An Keyue mengatakan dirinya akhirnya menikahi kekasihnya Zheng Yuanhao. Mereka berdua menjadi pasangan yang membuat semua teman sekelas merasa iri.
Di tengah kerumunan, remaja tampan yang dikelilingi oleh banyak orang itu berkata sambil senyum mengejek, "Mungkinkah hari ini Chen Mo telah mengeluarkan kemampuan supernya sehingga bisa selesai mengerjakan ujian terlebih dahulu?"
Terdengar suara tertawa dan cibiran dari kerumunan. Semua orang tahu bahwa Chen Mo itu tidak berpendidikan, dia tidak pernah lulus ujian, jadi bagaimana mungkin dia bisa selesai duluan dalam menjawab pertanyaan? Remaja pria itu jelas sedang mempermalukan Chen Mo!
"Kak Hao hebat!"
Kedua remaja lain buru-buru menjilat Zheng Yuanhao dan menatap Chen Mo dengan tatapan yang penuh ledekan.
Wajah Chen Mo tanpa ekspresi. Dia menatap remaja yang berbicara itu dengan tatapan jijik melintas di matanya.
Zheng Yuanhao, satu-satunya putra dari wakil pemimpin Kota Wu Zhou. Dia adalah saingan Chen Mo di masa sekolah dan selalu merundung Chen Mo.
Ketika orang tua Chen Mo masih hidup, Chen Mo masih merasa baik-baik saja. Tapi setelah kebangkrutan Keluarga Chen, Zheng Yuanhao berbuat semakin parah, memaksa Chen Mo ke jalan buntu selangkah demi selangkah.
Sudut mulut Chen Mo sedikit melengkung, lalu dia diam-diam berkata dalam hatinya, Zheng Yuanhao? Aku harap kamu tidak mengecewakanku di kehidupan kali ini!
Chen Mo mengabaikan An Keyue dan beberapa orang yang mencibirnya itu, kemudian matanya menyapu melewati kerumunan dan akhirnya berhenti pada gadis muda pemalu yang berdiri di samping An Keyue. Pada saat ini, gadis itu sedang menatap Chen Mo dengan wajah khawatir.
Jiang Yao, anak dari keluarga pedagang biasa, pada dasarnya berhati baik dan lemah lembut. Karena Chen Mo secara tidak sengaja menyelamatkannya dari tangan beberapa raja penindas yang ada di sekolah, jadi dia memiliki perasaan untuk Chen Mo.
Di kehidupan sebelumnya, ketika Chen Mo sukses, gadis itu diam-diam merasa bahagia untuknya. Ketika Chen Mo jatuh bangkrut, gadis itu tidak meninggalkannya. Sayangnya, di kehidupan sebelumnya, Chen Mo terlalu terpesona oleh An Keyue sehingga dia mengabaikan semua usaha Jiang Yao. Sampai sesaat sebelum bunuh diri, dia baru menyadari semua ini.
Sekarang Jiang Yao mungkin terlihat biasa saja karena tumbuh kembangnya yang terlambat, tetapi siluet wajahnya yang bagus ditakdirkan untuk membuatnya menjadi perempuan yang cantik. Chen Mo ingat bahwa setelah masuk kuliah, Jiang Yao langsung menjadi primadona sekolah yang bisa dibandingkan dengan An Keyue.
Melihat bahwa Chen Mo mengabaikan dirinya, dahi halus An Keyue sedikit berkerut dan berkata dalam hatinya, "Jika bukan karena ibuku yang menyuruhku agar tetap berhubungan denganmu, aku tidak akan mau peduli dengan anak bodoh sepertimu."
Segera, dia pun berkata lagi dengan kesal, "Chen Mo, aku sedang bertanya padamu loh?"
Melihat An Keyue mulai marah, seseorang di sebelahnya ikut berkata, "Chen Mo, An Keyue sedang bertanya padamu!"
Jika ini adalah Chen Mo di kehidupan sebelumnya, dia pasti akan minta maaf pada An Keyue saat ini, kemudian membujuk dan menghibur An Keyue untuk membuatnya merasa senang seperti seekor anjing, tapi kali ini...
Senyum aneh muncul di sudut mulut Chen Mo.
"Yaoyao, bagaimana ujianmu?" Chen Mo tersenyum lembut sambil memandang Jiang Yao.
Jiang Yao membeku di tempat. Dia tidak menyangka bahwa Chen Mo akan mengabaikan An Keyue dan balik berbicara dengan dirinya.
Seketika, tatapan mata semua orang terfokus pada Jiang Yao.
Gadis sederhana yang hidup dalam kerendahan hati langsung merasa tak terbiasa, menundukkan kepalanya, tersipu malu-malu dan bergumam dengan suara seringan nyamuk, "Lumayan."
Chen Mo tiba-tiba bangkit, maju dan mengelus rambut kecil yang ada di dahi Jiang Yao, seperti seorang kakak laki-laki terhadap adik perempuannya, lalu tersenyum, "Bagus, jika kamu bisa masuk dalam sepuluh besar di kelas, aku punya hadiah kejutan untukmu!"
"Benarkah?" Jiang Yao langsung bersemangat untuk sesaat, tapi dia segera menyadari bahwa sikap Chen Mo terhadap dirinya sudah terlalu intim. Dia dengan cepat menundukkan kepalanya dan mundur selangkah, wajah kecilnya memerah sampai lehernya.
Chen Mo tertawa, "Baiklah, aku masih punya urusan yang harus kulakukan, jadi aku akan pergi dulu. Sampai jumpa tiga hari lagi! Jika kamu mengalami kesusahan, ingatlah untuk meneleponku."
Berdasarkan ingatan Chen Mo, tidak akan lama lagi, keluarga Jiang Yao akan menghadapi bencana besar yang hampir menghancurkan seluruh keluarganya. Namun, berkat Li Sufang yang menemukannya secara tidak sengaja, dia pun membantu keluarga Jiang Yao untuk menyelesaikannya.
Karena Chen Mo terlahir kembali dalam kehidupan ini, dia pasti tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi.
Dan tiga hari kemudian, itu adalah hari dirilisnya nilai hasil ujian. Chen Mo ingat bahwa pada hari itu juga akan terjadi sebuah peristiwa besar yang mengubah seluruh hidupnya.
Melihat Chen Mo yang melangkah pergi, An Keyue menggertakkan giginya dengan ringan. Meskipun dia tidak peduli dengan sikap Chen Mo terhadap dirinya, tetapi untuk pertama kalinya dia diabaikan Chen Mo, membuat wanita sombong yang terbiasa dikelilingi oleh para laki-laki merasakan rasa kehilangan di hatinya.
Pada saat yang sama, dia juga merasa sedikit terkejut. Karena pada saat itu, dia merasa bahwa Chen Mo tampaknya telah berubah menjadi sedikit berbeda.
Bawahan Zheng Yuanhao mulai mengeluh dan merasa tidak senang untuk An Keyue dan Zheng Yuanhao.
"Huh, sombong sekali! Beraninya dia mengabaikan An Keyue dan Kak Hao!"
"Dia itu hanya berpura-pura bersikap sok. Memangnya dirinya layak untuk dibandingkan dengan Kak Hao!"
"Benar, aku rasa Chen Mo itu sengaja bersikap begitu untuk menarik perhatian An Keyue. Trik semacam ini, aku sudah pernah menggunakannya ketika aku masih berada di SMP."
Zheng Yuanhao hanya diam saja, tatapannya tidak pernah teralihkan dari An Keyue sejak awal hingga akhir. Untuk masalah Chen Mo yang mengabaikan mereka, Zheng Yuanhao sama sekali tidak menaruh di hatinya.
Untuk apa seorang manusia harus memedulikan seekor anjing?
Di mata Zheng Yuanhao, perilaku Chen Mo sekarang hanya bagaikan seekor anjing gila.
Jiang Yao memandang An Keyue dengan khawatir dan berkata dengan hati-hati, "Keyue, kamu tidak akan marah padaku, kan?"
An Keyue kembali menatap Jiang Yao dan tertawa, "Bodoh, bagaimana mungkin aku bisa marah padamu? Kita ini kan sahabat baik. Ayo pergi, aku akan mentraktirmu minum bobba tea!"