Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5 Ayam Yang Tidak Bisa Bertelur

Keluarga Chen seperti orang biasa di zaman kuno juga, ketika makan pria dan wanita berpisah.

Saat Lu Man mengikuti Chen Zi'an masuk, meja di luar sudah diduduki penuh. Di tempat pertama adalah Chen Laohan, yang bekerja sepanjang tahun, dan terlihat jauh lebih tua dari Nyonya Li. Tangannya sedang memegang kantong rokok dan merokok.

Tempat kedua sepertinya berurutan ada Chen Laoda (Laoda, yaitu anak pertama), Chen Lao’er (Lao’er, yaitu anak kedua), dan seorang laki-laki umur 10 tahun.

Chen Zi'an duduk di kursi kosong, sementara Xiao Hehua menarik Lu Man ke ruang dalam.

Di dalam ruangan lebih banyak orang. Tatapan pertama adalah Nyonya Li, kemudian di sampingnya ada gadis berumur empat atau lima belas tahun. Terlihat sangat mirip dengan Nyonya Li, rupanya adalah anak bungsu keluarga Chen.

Kemudian ada Nyonya Zhao dan seorang wanita asing, mungkin ini istri anak kedua Nyonya Liu, sekaligus ibu Xiao Hehua. Ada juga seorang gadis yang lebih besar dari Xiao Hehua di sebelah Nyonya Zhao, ini pasti anak Nyonya Zhao.

Lu Man duduk di sebelah Nyonya Liu, dan keduanya saling bertatap tersenyum. Orang dari anak kedua memberinya kesan yang baik.

Melihat ini Nyonya Zhao berbicara dengan tidak puas, "Sudah tidak bekerja, makan juga harus ditungguin orang."

Sangat Jelas, Nyonya Li juga merasa begitu. Dia menatap Lu Man dengan sengit, dan hendak berbicara. Chen Laohan yang ada di sana berkata, "Ayo mulai makan!"

Dalam keluarga ini Chen Laohan merupakan eksistensi berwibawa, begitu membuka mulut, Nyonya Li langsung diam. Hanya Chen Xiaogu di sebelahnya yang mendengus, mengungkapkan ketidakpuasannya.

Di saat ini Nyonya Zhao tidak peduli yang lain, dia dengan cepat menggulurkan tangan ke keranjang wotou, mengambil satu dan memasukkan ke dalam mangkok putrinya.

"Taohua, cepat makan."

Taohua juga tidak segan, dia mengambilnya dan memasukkan ke dalam mulut. Dengan seperti ini maka terlihat ibu dan anak keduanya memang sangat mirip.

Chen Xiaogu di sebelahnya menghinanya dengan memutar mata, "dasar hantu kelaparan ...."

Ketika Nyonya Zhao hendak mengambil untuk kedua kalinya, Nyonya Li memukul tangannya dengan keras. "Apa yang direbut? Kapan aku pernah tidak memberimu makan?"

Dengan desisan, Nyonya Zhao menutupi tangan dan dengan enggan menatap keranjang itu. Nyonya Li mengambil wotou dari keranjang dan melemparkannya padanya. Dia mengambilnya, dan memakannya dengan sangat cepat.

Lu Man merasa terkejut. Di panti asuhan dia belum pernah melihat situasi seperti ini. Ini telah menambah pemahamannya.

Saat memikirkannya, wotou yang dirobek setengah dilemparkan ke depannya. Dia mengangkat kepalanya dengan kaget, mendengar omelan Nyonya Li dengan suara rendah, "Menantu perempuan Laosan? Apakah kamu punya pendapat?"

Lu Man tidak berbicara, Chen Xiaogu dengan tumpukan beberapa wotou di depannya, sambil berbicara perlahan, "Kakak ipar ketiga, kamu sudah tidak bekerja selama beberapa hari. Ada setengah wotou ini sudah sangat bagus."

Lu Man menatap Chen Xiaogu dengan tatapan dingin, di dalam keluarga ini hanya dia yang paling putih, memakai pakaian yang bersih. Dia tidak bekerja karena sakit, tapi kalau dia?

Di saat ingin membantah, Nyonya Liu di sebelah menggelengkan kepala kepadanya, dengan sedikit kekhawatiran di wajahnya yang menyedihkan. Nyonya Liu juga tidak lebih baik darinya, bukan hanya dia, namun Xiao Hehua juga hanya ada setengah wotou.

Lu Man tidak bisa menahannya lagi, dia mencibir, "Tidak apa-apa jika karena aku tidak bekerja, namun bagaimana dengan kakak ipar kedua dan Xiao Hehua? Apakah mereka juga tidak bekerja?"

Mata Nyonya Li langsung memelotot, "Ayam yang tidak bisa bertelur, apakah layak untuk makan?"

Lu Man hampir meledak, jika kata-kata seperti ini ada di abad ke-21, maka mereka bisa dimarahin sampai mati, ‘kan?

"Xiao Hehua bukan termasuk anak?"

“Anak perempuan anak macam apa itu? Hanya laki-laki yang bisa mewarisi keluarga!” Dengan merasa benar Nyonya Li mengatakan.

Kata-kata ini mungkin telah menusuk kelemahanhati Nyonya Liu, dengan buru-buru dia menarik Lu Man. "Aku mohon padamu, Adik Ipar ketiga, kamu jangan bicara lagi."

Lu Man mengerutkan kening, melihat wajahnya yang menyedihkan, akhirnya dia juga tidak rela. Lagi pula, konsepnya dengan orang zaman kuno itu berbeda, konsepnya adalah jika tidak bisa hidup bersama dengan harmonis langsung cerai saja.

Namun, Nyonya Liu tampaknya seperti wanita tradisional. Mungkin, itu sebabnya dia diintimidasi seperti ini.

Di sisi lain, mata Xiao Hehua dipenuh kecemerlangan saat melihat tindakan berani Lu Man. Lu Man menyentuh rambutnya dengan kasihan, anak ini juga sangat menyedihkan mengikuti ibu seperti ini.

Cik, jangan-jangan jika dirinya memiliki anak di masa depan akan sama dengan kondisi ini ya?

Memikirkan hal ini, Lu Man tidak bisa duduk diam. Karena dia sudah berencana untuk tinggal di sini, dia harus merencanakan masa depan. Bagaimana bisa ditinggal di keluarga seperti itu ?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel