Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Malam Baru Boleh Sentuh

Lu Man merasa lucu, tapi dalam hatinya sedikit terharu.

Sudah mau bercerai, pria ini masih memikirkan mencari uang untuk masa depannya? Dibanding dengan zaman modern, yang di saat bercerai banjingan lain hanya memikirkan cara apa pun untuk transfer properti, ini sangatlah berbeda jauh.

Apakah pemilik asli sudah buta? Pria seperti ini tidak diinginkan?

Lu Man mengangkat kepalanya dan menatap pria itu dengan serius, "Aku tidak ingin bercerai, boleh?"

Chen Zi'an tertegun sejenak, di wajahnya muncul ekspresi semangat "Kamu bilang apa?"

"Tidak apa!" Lu Man memutar matanya, pria ini benar-benar bodoh. Dia sudah berbicara dengah jelas, tapi masih saja konyol.

"Aku sudah dengar!" Chen Zi'an menyadar, dengan buru-buru meraih tangan Lu Man dan memeluknya dari belakang. "Untuk ke depannya aku akan baik padamu ."

Lu Man bergerak dengan risih, "Aku sekarang masih belum terbiasa ...."

"Tidak apa-apa!" Chen Zi'an dengan tergesa melepaskan tangannya, berbalik badan untuk kembali ke kamar. Setelah berjalan dua langkah, dia melangkah mundur lagi dan memegang tangan Lu Man dengan hati-hati.

Kali ini, Lu Man tidak bergerak, dan membiarkannya.

Meski begitu, Chen Zi'an tersenyum bahagia.

Sesampainya di kamar, melihat kamar yang telah diberesin seperti kamar baru, Chen Zi'an semakin semangat. "Istri, kamu ...."

Lu Man dibuat malu oleh tatapan mata yang bersinar. Memutar kepala dengan panik "Aku hanya, aku tidak akan pergi lagi. Jadi tidak mungkin juga aku hidup ditumpukan sampah setiap hari.

Chen Zi'an tiba-tiba mengerti, "Istri, kamu telah berubah."

Jantung Lu Man berdetak kencang, apa yang dimaksudkan berubah? Apakah dia sadar aku palsu? Apakah pria ini matanya tajam? Semakin Lu Man memikirkannya, semakin merasa bersalah.

"Sudah aku duga, kamu bukan orang yang tidak suka bersih. Hanya saja di saat itu kamu tidak ingin tinggal bersama aku, jadi kamu melakukan ini dengan sengaja."

Ternyata ini, Lu Man hampir dibuat terkejut olehnya. Tapi, apa maksud pria ini? Menyukai Lu Man yang sebelumnya?

Hati Lu Man tiba-tiba gelisah, "Kalau begitu, kamu lebih suka aku yang sekarang atau yang dulu?"

Chen Zi'an senyum menyeringai, "Aku suka istri yang suka tinggal bersamaku."

Ini baru benar, Lu Man sambil tersenyum sambil menyentuh rambutnya, "Iya, pintar"

Chen Zi'an meraih tangannya, "Istri, tidak boleh menyentuh kepala pria." Dengan ekspresi yang serius, namun Lu Man tipe orang yang tidak mau dengar.

Makin tidak dikasih maka makin disengaja. Hanya saja Chen Zi'an terlalu tinggi, dia belum juga menyentuh, langsung dibuat jatuh olehnya.

"Baiklah kalau gak dikasih ...." Dengan cemberut, melihat wajah tampan pria yang diperbesar di depannya.

Chen Zi'an tiba-tiba berbisik, "Kalau istri menyukainya, ke depannya bisa disentuh saat malam hari.

Lu Man, "...."

Tidak menyangka pria konyol ini bisa juga menggoda gadis, apakah dia telah mendapatkan keuntungan?

Saat lagi pikir, ada suara ketukan pintu dengan hati-hati dari luar, "Paman Ketiga, bibi Ketiga, kakek meminta saya untuk memanggil kalian datang makan."

Di saat itulah Lu Man baru mendorong pria ini menjauh darinya, tersipu sambil memutar kepala.

Pria ini sangat tenang, merapikan sebentar, dan berkata, "Datanglah".

Ketika Lu Man keluar, melihat di depan pintu sedang berdiri seorang gadis yang sangat kurus, perasaan kasihan muncul dalam hatinya.

Chen Zi'an berbicara duluan, "Xiao Hehua, kamu tidak perlu tunggu kami."

"Tidak apa-apa." Kemudian, dia berjalan mundur dua langkah dan memegang tangan Lu Man, "Bibi Ketiga, nenek sedang marah. Kata ibu, kamu harus hati-hati."

Dengan rasa terima kasih Lu Man tersenyum padanya, sepertinya Xiao Hehua adalah anak dari anak kedua keluarga Chen.

Xiao Hehua terkejut dengan senyuman ini, "Bibi Ketiga, kamu sangat cantik."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel