Reza dan Lina
Putri pun mengikuti arahan dari Rizal, petunjuk dan arahan dari Rizal berhasil mengecoh penguntit tersebut, Putri sangat senang dengan kecerasannya Rizal, akhirnya mereka lolos dari kejaran penguntit tersebut.
‘’Bagus juga ide kamu mas?’’ ucap Putri yang merasa senang dengan taktik yang di berikan oleh Rizal untuk mengecoh penguntit tersebut.
‘’Sama-sama Put’’ balas Rizal kepada Putri sambil tersenyum kepada wanita cantik itu.
‘’Terus ini kemana lagi mas?’’ Putri bertanya kepada Rizal lagi.
‘’Lurus saja dulu nanti di sebelah super market belok kiri?’’ balas Rizal sambil tersenyum kepada Putri.
Putri pun mengikuti arahan dari Rizal, setengah jam kemudian akhirnya mereka sampai di rumah kontrakan, Rizal mengajak Putri untuk mampir ke rumah tersebut ‘’ayo masuk Put? Maaf rumahnya tidak sebagus dengan rumah kamu?’’ ucap Rizal menyuruh Putri untuk masuk kedalam.
Mereka berdua masuk kerumah itu dan duduk di ruang tamu, ‘’inilah rumah kontrakan ku? Kecil dan jelek?’’ ucap Rizal lagi kepada Putri.
‘’Gak papa mas, kecil-kecil begini masih bisa untuk berteduh, kamu tinggal sama siapa di sini?’’ balas Putri sambil bertanya kepada Rizal.
‘’Sendirian saja Put? Barang kali kamu mau menemani kau tinggal disini juga gak papa, hehehe’’ balas Rizal sambil tersenyum cengengesan.
‘’Yeh maunya? Lebih baik kamu yang tinggal dirumahku saja mas?’’ sahut Putri yang merasa kasihan kepada Rizal.
‘’Siapalah aku Put? Aku hanya orang biasa tak sebanding dengan kamu?’’ jawab Rizal kepada Putri.
‘’Jangan ngomong gitu ah mas, pamali tau? Rezeki orang sudah ada yang mengaturnya mas? Tinggal kita saja berusaha untuk menjemput rezeki itu?’’ balas Putri sambil tersenyum kepada Rizal.
‘’Malam ini kamu menginap saja disini Put? Aku takut orang yang membuntuti kita masih ada di jalan, aku gak mau kamu kenapa-napa?’’ ucap Rizal yang khawatir dengan keselamatan Putri.
‘’Ya sudah aku mau telfon Papah dulu?’’ balas Putri lalu menelfon Ayahnya dan menceritakan kejadian yang dialaminya barusan.
Setelah menelfon Ayahnya, Putri pun mau menginap dirumah Rizal demi keselamatan dirinya, ‘’baiklah malam ini aku menginap di rumah kamu?’’ ucap Putri kepada Rizal.
‘’Kamu tidur di kamar yang itu saja biar aku yang dikamar ini?’’ balas Rizal sambil menunjukkan kamar untuk beristirahat Putri.
‘’Mas kamar mandinya dimana? Aku kebelet nih?’’ ucap Putri bertanya kepada Rizal.
‘’Jalan lurus saja dari sini lalu belok kanan?’’ balas Rizal memberi tahu letak kamar mandi tersebut.
Putri bergegas berjalan menuju ke kamar mandi, setelah selesai Putri membuka pintu kamar mandi tersebut dan kakinya di tabrak oleh tikus ‘’mas..tolong!!’’ teriak Putri yang takut kepada tikus tersebut.
Rizal langsung berlari menghampiri Putri, ia takut terjadi sesuatu dengan wanita tersebut, ‘’mas tolong?!’’ teriak Putri lagi sambil berlari dan memeluk Rizal.
‘’Ada apa Put? Kenapa kamu teriak-teriak?’’ ucap Rizal sambil mengelus punggung wanita itu.
‘’Ada tikus mas, aku takut?’’ balas Putri sambil terus memeluk Rizal dengan erat.
‘’Ya elah..kirain ada apaan sampai kamu teriak-teriak? Eh cuma tikus toh?’’ sahut Rizal sambil terus mengelus punggung wanita tersebut, ‘’ya sudah ayo kau antar kamu ke kamar?’’ ucap Rizal sambil merangkul Putri menuju ke kamar.
‘’Kamu masuk sana dan beristirahat, semoga mimpi indah?’’ ucap Rizal menyuruh Putri untuk masuk dan beristirahat.
‘’Iya mas, aku masuk dulu?’’ balas Putri sambil berjalan masuk dan menutup pntu kamar tersebut. Rizal pun berjalan menuju kamar yang satunya untuk beristirahat.
Jauh dari kehidupan Rizal, di rumah kontrakan Reza dan Lina kelelahan sehabis bercinta, mereka berdua masih berpelukan di atas ranjang tanpa mengenakan pakaian, kehangatan dan kebahagiaan itulah yang dirasakan oleh mereka berdua, Lina pun membaringkan kepalanya di dada milik Reza sambil tangannya mengelus-elus dada tersebut.
‘’Apa kamu menyesal tadi kita telah bercinta’’ Reza berkata sambil terus membelai rambut wanita itu dengan lembut.
Lina mendongakkan kepalanya sambil berkata kepada lelaki itu ‘’kenapa aku harus menyesal mas’’ itulah kata yang terucap dari bibir manis milik Lina.
Mereka terus berpelukan sampai terik matahari mengeringkan baju mereka yang telah di jemur, ‘’aku mau mandi dulu, apa kamu mau ikut?’’ Reza berkata kepada Lina sambil beranjak dari tempat tidur.
‘’Gak ah, nanti mandinya jadi lama, hehehe..’’ balasan dari Lina sambil tersenyum menggoda lelaki itu.
‘’Ya sudah, aku tinggal dulu’’ Reza berkata lalu berjalan meninggalkan Lina yang masih terbaring di atas ranjang.
Reza masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badannya, sedangkan Lina masih enggan untuk bangun dari tempat tidur, tak lama kemudian Reza masuk kedalam kamar hanya dengan menggunakan handuk saja, lelaki itu membawa pakaian mereka berdua yang telah di jemur lalu menaruhnya diatas ranjang, ‘’kamu gak mandi Lin, ini pakaian kamu’’.
‘’Bentar lagi mas, masih males untuk mandi’’ Lina menjawab di balik selimut yang menutupi tubuhnya.
Reza melepaskan handuk yang melilit di pinggangnya di hadapan Lina lalu ia mengambil pakaian di dalam lemari, Lina hanya tersenyum melihat lelaki itu, setelah berpakaian Reza menghampiri Lina dan membelai rambut wanita itu sambil berkata ‘’sudah sore, ayo mandi’’.
‘’Masih males mas untuk mandi’’ Lina membalas sambil menarik Reza kedalam pelukannya, ‘’harum sekali kamu mas’’ kata itu yang keluar dari bibir manis tersebut.
‘’Makanya mandi dong Lina sayang’’ balas Reza sambil membelai pipi wanita itu dengan lembut.
‘’Penginnya di peluk sama kamu mas’’ balas Lina lalu mencium bibir lelaki itu.
‘’Kamu mau lagi?’’ Reza bertanya sambil terus membelai pipi wanita tersebut.
Lina hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan lelaki itu, Reza pun mencium bibir wanita itu sambil menjulurkan lidahnya membasahi bibir manis milik Lina, wanita itu menyambut dengan senang hati sambil sedikit membuka mulutnya.
Lidah Lina mengejar kemanapun langkah dari lidah milik Reza, mereka berdua saling menikmati kehangatan dari bibir mereka yang sedang bergulat saling membasahi, sedangkan tangan Lina perlahan tapi pasti membuka setiap kancing baju lelaki itu sambil menikmati bibir mereka yang sedang memadu kasih.
Leher jenjang milik Lina pun di sapu bersih oleh lidah milik Reza, setiap lekuk dari leher tersebut tak luput dari sapuan lidah yang nakal milik Reza, beberapa tanda merah sudah terlihat di leher milik wanita tersebut.
Dengan eratnya Lina meremas rambut milik Reza sambil menikmati dada miliknya sedang di putari oleh lidah lelaki itu, ‘’mas..’’ kata itu yang keluar dari mulutnya Lina, ia merasakan kenikmatan tersebut.
Mereka bercinta untuk kedua kalinya dalam satu hari, mereka sama-sama menikmati permainan tersebut sampai keringat mereka bercucuran membasahi tubuh. Reza terus menerus menggerakkan badannya diatas tubuh wanita itu.
Lina sangat menikmati dari sentuhan demi sentuhan lembut serta dorongan dari senjata milik lelaki tersebut, wanita itu menggeliat kenikmatan sambil memegang erat lengan milik Reza.
‘’Kamu suka’’ Reza berkata sambil tersenyum kepada wanita tersebut.
‘’Iya mas aku suka banget’’ itulah jawaban dari Lina yang sedang menikmati dorongan dari senjata milik lelaki tersebut.
Untuk yang kedua kalinya mereka bercinta cukup lama tidak seperti yang pertama hanya beberapa menit saja, Lina sangat senang karena permainan itu membuat dirinya meluapkan semua yang ada di dalam hatinya.
‘’Pelan-pelan saja mas, jangan terburu-buru’’ Lina menyuruh Reza sambil tersenyum senang.
‘’Iya sayang’’ jawaban dari reza terdengar dengan jelas oleh telinga wanita itu.
Hampir satu jam lebih mereka bercinta di atas ranjang, akhirnya Reza pun berhasil mengeluarkan cairan kenimatan tersebut, mereka berdua kelelahan sehabis bercinta yang cukup lama, Lina menciumi pipi milik Reza sambil berkata ‘’makasih ya mas kamu telah membuatku puas’’ itulah kata yang keluar dari bibir manis milik Lina.
*Bersambung*