Bab 3 Isla Verde Beach
Pantai di Carolina, Puerto Rico. Di Isla Verde Beach pada suatu sore yang cerah. Sangat santai, ombak kecil dan pantai berpasir halus. Itu sangat menyenangkan dan santai. Ada beberapa anak kecil dan orang dewasa memanjakan diri bermain di tepi pantai. Tak terkecuali dengan Angelina. Setelah seharian membuat content. Ia hendak memanjakan diri. Tapi tetap saja ia memvideokannya. Siapa tahu jadi content lagi. Ia dengan bikini putihnya. Sangat kontras dengan pasir halus berwarna kecoklatan di Isla Verde Beach.
Tubuh mulusnya juga menjadi komoditas tiktokers dan IGers juga Snackers, dan Youtubers.
Ia mungkin minimal sehari dalam seminggu mengunjungi pantai ini.
Ada kenangan tersendiri di pantai ini. Saat ayahnya masih ada. Ia yang selalu mengangkat tubuhnya melempar lempar ke atas.
Namun sayangnya ayahnya harus cepat pergi meninggalkannya karena tertembak timah panas kawanan perampok.
Perampok itu tega telah merenggut kebahagiaannya. Hanya karena ingin mendapatkan mobil classic yang mereka pakai. Padahal kalaupun waktu bisa kembali. Ia akan rela memberikan mobil classic itu agar ayahnya selamat. Ini tanpa basa basi mereka menghabisi ayahnya.
Sejuta kenangan yang ada dibenaknya tentang ayahnya. Jack Daniels. Terutama juga saat mengungsi dari Haiti ke Puerto Rico.
Tak ada yang bisa menggantikan ayahnya. Kini ia harus mengadu nasib dengan ibunya. Walau ayahnya meninggalkan harta yang cukup baginya, tapi tak cukup baginya untuk melupakan ayahnya.
Jack Daniels memang bukan seorang yang populer. Tapi bagi Angelina anaknya adalah jagoan sebenarnya.
"Mah sini"
"Kenapa sayang"
"Aku kangen papah. Disini Angelina ingat semuanya. Saat papah angkat angkat Angelina keatas"
"Iya mamah juga. Tapi kita harus kuat ya sayang"
"Iya mah"
Terlihat terbayang bayang saat peristiwa penembakan itu. Tepat di pasir halus ini. Bukan pasir putih tapi agak sedikit kecoklatan.
Isla Verde Beach jadi saksi penembakan itu.
Tak terasa air matanya mulai menetes.
Ia melihat senyuman ayahnya saat bermain berkerjaran. Dan saat menggendong Angelina.
Ah semua itu kenangan manis. Simple tapi membekas dihati. Apalagi saat berselancar.
"Aku takan kehilangan papah khan?"
"Papah gak akan meninggalkanmu sayang"
Kata kata itu yang teringat oleh Angelina.
Namun kini papahnya telah tiada. Ia harus kuat. Dan selalu menghadirkan papahnya dalam hatinya. Agar ia tidak kesepian.
Namun tidak mereka sadari kalau ada yang memperhatikan mereka.
Dia adalah William. William seorang bartender. Sore dan Malam ia baru kerja. Dan ia selalu memperhatikan Angelina.
Ia memberanikan diri mendekati Angelina.
"Kamu kenapa sering ke pantai ini"
Angelina menghapus air matanya.
"Entahlah ... aku ingat masa laluku"
"Kenapa dengan masa lalu kamu?"
"Ayahku meninggal disini?"
"Oh aku turut menyesal"
"It's okay"
"Memang kenapa meninggalnya?"
"Ayahku meninggal ditembak perampok"
"Astaga kok bisa begitu?"
"Iya dia mau ambil mobilku, tapi ayahku memberikan perlawanan"
"Hemmzz sayang sekali"
"Kamu kerja apa?"
"Aku bartender"
"Ooohh"
"Kamu?"
"Aku Content Creator"
"Wow... konten apa tuh?"
"Ya kadang fashion, make up .."
"Ya aku dengar banyak juga sekarang menjadi YouTuber"
"Kamu juga bisa, kamu khan bartender, pasti kamu punya Keahlian"
William ganteng, ada jambangnya. Membuat terkesan macho. Dan terlihat dari balik kemejanya juga ada bulu dadanya. Sepintas Angelina meliriknya. Aroma kelelakiannya begitu terasa. Angelina juga sempat bergeser dari tempat duduknya. Ia berusaha menetralisir keadaan. Bagaimanapun ia gak mungkin menyukai pria yang baru ia kenal.
"Boleh kenalan"
"Oh boleh"
"William"
"Angelina"
"Kamu tinggal dimana?"
"Maaf, ibuku melarang ku memberi tahu ke sembarang orang"
"Oh iya maaf"
"Aku yang minta maaf"
"It's okay. Kebetulan malam ini adalah ladies night, semua perempuan bebas masuk club free"
"Wow nice"
"Dimana itu"
"Club Brava"
"Wow Excelent, saya denger Club brava ini club terbaik di Carolina ya"
"Ya lumayan lah"
Memang Club Brava ini sangat bagus. Apalagi lantai dansa yang bagus.
"Temen saya pernah datang di Club Brava pada Sabtu malam dan itu katanya sangat menyenangkan! Musiknya hebat, top 40 hip hop / r & b, dan ramai. Banyak pesta bujangan yang dibuat untuk menyenangkan orang-orang menonton"
"Ya betul, rame sekali"
"Cuma katanya ada Satu minuman downside katanya minuman yang cukup mahal, tetapi itulah yang favouritnya ya di klub kamu itu".
"Ya memang agak mahal sih tapi worth it lah"
"Terus katanya Bartender cepat dan sangat menyenangkan, terus kata temenku pengen lagi kesana. Mungkin itu kamu ya Bartender nya"
"Wah banyak bartender nya bukan aku saja. Ayok kapan kamu mau datang"
"Oke lah nanti malam mungkin aku mau coba ke club ini"
"Oke Aku tunggu ya"
Perkenalan singkat dengan William. Angelina juga perlu suasana baru.
Menjelang malam, Angelina sudah bersiap siap akan ke Club brava. Walau baru buka pukul 10 malam hingga jam 5 pagi tapi ia sudah siap siap menghabiskan malamnya. Ia bersama sahabatnya. Elsa.
Walau ia juga baru kali itu datang ke club itu. Selama ini ia hanya mendengar saja Club Brava.
Lokasinya di Fairmont El San Juan Hotel.
Club yang ramai pengunjung.
Dengan elegannya Angelina dan Elsa memasuki Club. Angelina Memakai gaun merah maroon dengan aksen blink blink yang gemerlap. Terkesan glamour. Panjang tamun ada belahan di sampingnya hingga pahanya.
Cahaya. Sedangkan Elsa memakai gaun biru tua juga dengan blink blink. Membuat terkesan mewah.
Pemandangan luar biasa club. Lantai dengan lighting pada tangga Banyak yang berdansa salsa. Semua pengunjung memakai baju yang luar biasa mewahnya. Terkesan profesional.
Walau minuman juga biasa aja harganya tidak terlalu mahal, tapi orang yang berkunjung dengan pakaian elegan semua. Membuat club terasa sangat mewah.
Angelina tampak melihat lihat. Ada banyak bartender disana. Tapi untunglah matanya tertuju pada William.
"Hai William"
"Hai ... senang ketemu kamu lagi"
"Come to me darling upscale club lounge is a great spot to dance all night long"
Elsa yang sudah hapal keadaan club. Diatas adalah spot yang paling bagus untuk dansa.
Angelina langsung diberi Cocktail pembuka. Memang juaranya di Club Brava ini.
Angelina dimanjakan DJ yang handal juga suguhan Cocktail yang keren bingits. Banyak perempuan yang cantik dan sexy banget. Bisa aja berhang out dengan mereka. Tentu merogoh kocek yang luar biasa. Cantik dan sexy namun tidak berkesan murahan.
Tampak William juga sibuk dengan pelanggan yang lain. Namun kali ini ia punya waktu untuk Angelina. Mungkin ia meminta ijin pada managernya.
"Hai gimana asyik khan?"
"Wah keren banget, loh kok kamu bisa santai kesini"
"Iya aku barusan udah minta ijin sama manajer ku"
"Kenapa ?"
"Gak apa apa... untuk orang spesial seperti kamu"
"Ah aku ini perempuan biasa aja, kenalkan ini Elsa temenku yang sering kesini"
"Oh iya aku sering melihatnya"
"Hai William"
"Loh kamu udah kenal Elsa?"
"Ya udah lah"
Merekapun ngobrol dengan akrabnya.