Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5: Pinjam Suami

#Status_WA_Janda_Sebelah

Bab 5

Pinjam Suami

Tersenyum kecut aku pada Mas Nicky dan Mami Mertua. Meredam sesak di dada, aku menghela nafas berat. Nyesek!

"B_baik lah, aku berangkat dulu," ucapku sambil balik badan. Nggak kuat menahan sakit di hatiku. Biar dikatain lebay, gapapa. Kalau mereka beli makanan, aku nggak sesakit ini. Tapi, mereka, terutama Suamiku. Bisa-bisanya makan di rumah Janda itu!

Aku mencari tas kerjaku di kamar. Rasanya pingin teriak! Aku diam di kamar sebentar, menata perasaanku yang rasanya semakin sesak. Pingin gelod.

"Yank, emm, ntar aku makan deh nasgor-nya," sentuhan lembut tangan Mas Nicky menyibak rambutku dari belakang. Aku menggerakkan kepalaku untuk menghindar.

"Buang aja!" Sahutku ketus. Kuambil tas dan bersiap keluar kamar.

"Jangan gitu lho, yank ..." Suamiku mencoba merayu. Kugigit bibirku, selalu begitu. Aku tak pernah bisa menolak rayuan Mas Nicky. Kepalaku mengangguk tipis.

Di kantor, aku lebih banyak diam. Dari dulu pacaran, aku nggak pernah se-cemburu ini pada Mas Nicky. Justru saat pacaran, Mas Nicky yang sering terlihat cemburuan.

Saat sudah menikah, hatiku gampang panas. Suami pulang telat, uring-uringan. Baca status Janda Sebelah, baper. Segitunya kah jadi istri? Atau aku yang bucin?

Mbak Dahlia Jendes cantik. Usiaku mungkin tiga tahun di atasku, atau mungkin seusia Suamiku. Meski tetangga, aku tidak akrab dengannya. Hidupku lebih sering di kantor dari pada di rumah. Aku jarang berinteraksi dengan tetangga, paling sebatas senyum.

Nggak terasa, sudah jam dua siang. Aku bersiap untuk pulang. Entah lah, aku enggan pulang rasanya. Kupikir, pasti tadi Mami tahu kalau aku kesel. Aku duduk lagi.

Mengambil HP, aku membaca satu persatu chat WA dari grup kantor dan grup senam yang kuikuti. Bibirku tersenyum kecil, membaca guyonan mereka.

Kebiasanku yang lain kalau buka WA adalah membaca status orang. Kalau sekarang sekarang ini, yang sering aku lihat status Mbak Dahlia.

[Yang habis sarapan, abis nggak bersisa] emot cinta.

Itu status Mbak Dahlia tadi pagi. Tanpa dia sebut, aku sudah tahu maksudnya. Kelewatan nggak sih, kalau aku curiga Janda itu suka sama Suamiku? Rasanya aku pingin nyamperin Mbak Dahlia, terus bilang 'JANGAN DEKATI SUAMIKU!' tapi kok drama banget ya. Ntar dibilang ngelabrak lagi ...

"Von, belum pulang?"

Juna berhenti di depan pintu ruanganku yang terbuka. Aku menggeleng. Lelaki ganteng itu, melangkah masuk dan berdiri di depan mejaku.

"Lagi males," jawabku pelan.

"Kenapa lagi?"

"Gapapa."

"Apa Nicky nyakitin elu?"

"Sok tahu!" Netraku mendelik. Aku berdiri, membetulkan rok ku.

"Resiko punya laki playboy, Von, hehehe," ledek Juna. Huh! Kuputar bola mataku balas mengejek.

"Ayo, pulang!" Tanganku, menarik tangan Juna dan mengajaknya keluar dari ruangan ini.

Sampai di rumah, masih sore. Jam empat kurang. Memasukkan mobil di garasi, kok aku nggak melihat mobil Mas Nicky. Mungkin lagi jalan-jalan sama Mami. Kulanjutkan melangkah masuk rumah.

Dari teras, aku mendengar suara Mami Mertua. Pintu depan juga nggak ditutup, berarti pada di rumah dong.

"Sini, sama Eyang ... Jangan jauh-jauh!"

Deg!

Mami ngomong sama siapa, kok nyebut dirinya 'eyang'?

Gegas aku masuk ke dalam. Mami sedang duduk di karpet ruang keluarga. Ada Naura, anaknya Mbak Dahlia sedang bersama Mami! Apa lagi ini?

"Eh, Ivonne, sudah pulang." Mami menyapaku yang mematung di sini. Mertuaku itu berdiri, mengambil Naura dan menggendongnya.

Mami menghampiriku dengan Naura kecil di gendongannya. Aku masih tetap mematung, dengan pikiran traveling kemana-mana.

"Mami, kenapa Naura di sini?' tanyaku dengan heran. Kutatap manik mata Mami.

"Tadi dititipin sama dahlia. Katanya dia mau ke mini market depan, beli susu." Jawab Mami sambil memainkan tangan Naura.

"Oh!" Bibirku membulat.

"Mas Nicky di mana?" Tanyaku, saat ingat mobil Mas Nicky nggak ada di garasi.

"Nganterin dahlia. Pinjem sebentar, Von, ntar juga pulang kok." Jawab Mami dengan ketawa tanpa dosa.

Njirr!

Laki gua dipinjem!

Bersambung

Mohon maaf, bab ini masih bikin darting ?

Alur cerita memang mengikuti jalan pikiran Ivonne yang katanya lemot ??

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel