Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab #10. Moto 

Bab #10. Moto 

Tian Fan keluar dari dunia kecil baru miliknya, ia muncul di tempat yang tak jauh dari posisi pertempuran sebelumnya.

“ Sekarang,aku harus kemana ? Apa kuambil saja jalan yang sama dengan patriark klan Yang tadi ? Lagipula simbol bulan dan bintang ini tak memberikan petunjuk arah kembali “ Ujarnya bermonolog

Ia lalu berpikir sejenak, kini ia mempercayakan langkahnya sesuai dengan apa yang dikatakan hatinya . Ia mengambil jalan dimana patriark klan Yang pergi.Entah mengapa ia merasakan arah yang dituju sang patriark akan menunjukan sesuatu padanya

Seperti sebelumnya, ia memilih berjalan biasa sambil membiasakan diri pada situasi dan kondisi di dunia atas. Dalam lubuk hatinya ia merasa sedikit kecewa karena dantiannya dalam keadaan tersegel, jika saja kondisinya dalam keadaan normal, tentu saja ia akan sumringah.Karena dunia atas memiliki qi alam yang tebal dan melimpah. Dan hal itu tentu saja sangat menguntungkan jika ia dalam kondisi seperti biasa

“ Tolooong “ 

Suara samar kecil terdengar sayup sayup di telinganya, ia yang memiliki pendengaran sensitif dan tajam dapat dengan jelas mendengar suara teriakan tersebut. Segera ia berlari ke arah suara teriakan itu berasal, kini hidungnya mulai mencium bau amis darah,ia juga merasakan ada beberapa aura beast yang mendekat ke arah sumber suara teriakan

Tian Fan berdiri diatas sebuah pucuk pohon, matanya menatap tajam ke arah depan dan mencari sosok yang meminta tolong tersebut

“ Disana ! “ Gumamnya pelan

Gegas ia melesat ke arah depan kanan yang berada dua ratus mi dari posisinya 

Dari kejauhan,Tian Fan bisa melihat dua orang wanita sedang bertarung dengan segerombolan binatang beast rubah ekor tiga.Tampak Salah satu dari mereka terluka parah dengan daging di satu lengannya tercabik dan di sekujur tubuhnya dipenuhi luka bekas cakaran

Jika tubuhnya tidak dipenuhi dengan darahnya, bisa dipastikan wanita itu terlihat seperti bertarung tanpa menggunakan pakaian

Ia juga melirik ke satu arah di tempat lainnya. Ia melihat ada beberapa aura tipis yang bersembunyi diantara rimbunnya dedaunan. Ia bisa menebak ada tiga orang pria yang tampak sedang menunggu dan melihat situasi

Tanpa menunggu perkembangan situasi yang ada, Tian Fan melesat ke arah belasan beast rubah tiga yang berada di belakang kedua wanita tersebut

" Jurus pedang pembunuh harimau " 

Belasan gelombang energi melesat ke arah beast beast rubah tersebut

BOOM BOOM BOOM

Ledakan kuat disertai gelombang energi yang besar membuat belasan beast rubah tersebut terpental ke segala arah, bahkan kedua wanita tersebut ikut terhempas oleh gelombang serangan pedang Tian Fan tersebut. Tak hanya itu saja, gelombang energi serangannya pun membuat pepohonan dan area tersebut seperti tersapu oleh angin kencang 

" Ehh "

Tian Fan sedikit tertegun karena ia tak menyangka efek serangannya menjadi sekuat itu. Gegas ia menuju ke arah dua wanita yang kini terjerembab di tanah untuk menolong mereka berdua

Wajahnya berubah menjadi sedikit kecut saat melihat dua wanita itu jatuh terjerembab diantara tumpukan ilalang dan dedaunan dengan posisi saling bertumpuk

" Maaf nona, aku tak sengaja dan tidak menyangka soal seranganku tadi " Ujarnya sambil menarik kaki kedua wanita yang terjerembab itu 

Kedua wanita itu tak berbicara, mereka hanya mendengus nafas dengan sedikit kencang tanda menunjukan kekesalan mereka

" Awas ! " Teriak Tian Fan sambil kedua tangannya meraih kepala dua wanita tersebut. Mereka berdua yang baru saja berdiri pun langsung kembali jatuh terjerembab ke arah depan, sedangkan Tian Fan sendiri langsung mengambil sikap kayang untuk menghindari serangan beast yang datang ke arah mereka bertiga

Ketiganya langsung kembali bangkit dan mengambil posisi siaga dan bertahan. Kini didepan mereka bertiga ada tiga ekor beast singa dengan surai berwarna emas dan di ujung ekornya memiliki jarum besar berwarna merah seperti ekor kalajengking

"Gawat,  beast harimau racun api ! " Ujar salah satu dari dua wanita tersebut 

" Kalian pergilah ke arah barat, biar aku yang menghadapi ketiga singa aneh ini. Ingat ke arah barat, karena di arah timur ada beberapa orang yang sedari tadi memperhatikan kalian berdua " Ujar Tian Fan pada kedua wanita itu tanpa melihat ke arah mereka sambil dirinya mengeluarkan sebuah pakaiannya dan memberikan pada wanita yang terluka tersebut

Kedua wanita yang berada di sisi kiri dan kanannya itu langsung menatap Tian Fan dengan tatapan curiga. 

Kedua wanita itu  saling melirik sesaat lalu mulai angkat bicara 

" Kenapa kami harus percaya padamu " 

" Aku tidak minta kalian percaya, aku hanya memberitahukan kepada kalian. Percaya atau tidak, itu urusan kalian. Lagipula tak ada untungnya buatku untuk membohongi kalian berdua " Jawab Tian Fan sedikit acuh masih dengan pandangan waspada pada tiga beast singa dengan ranah immortal tingkat akhir yang ada di depannya

" Darimana kau mengetahui semua itu ? " Tanya wanita muda yang ada di sebelah kanannya

" Dalam bertempur atau menghadapi masalah, aku memiliki sebuah moto yang selalu kupegang. Motoku itu adalah sikont***panjang. " 

" Moto apa itu ? Aku baru mendengarnya? "

Itu singkatan dari situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan"

" Dengan menguasai kelima hal tersebut maka besar kemungkinan kita akan memenangkan pertarungan dengan resiko terendah yang didapat " 

" Hei apa kalian berdua sadar dengan situasi kita sekarang ? Kalian terlalu banyak bertanya ! " Ujarnya sedikit kesal pada dua wanita muda tersebut yang tidak sadar dengan situasi yang sedang mereka hadapi

Tanpa menunggu jawaban keduanya, ia segera melesat ke arah salah satu dari beast beast singa tersebut, ia kembali menebaskan pedangnya ke arah beast terdekat dengan posisinya. 

Itu ia lakukan untuk memberi jalan dan celah pada kedua wanita muda itu untuk pergi dari tempat tersebut

Sadar dengan apa yang Tian Fan lakukan, keduanya langsung bergerak dan menggunakan celah yang Tian Fan ciptakan untuk melarikan diri

Wajah Tian Fan berubah kecut saat kedua wanita muda itu ternyata mengambil arah timur sebagai jalur pelariannya 

" Dasar bodoh ! " Gumamnya pelan

Tak mau ambil pusing dengan apa yang mereka lakukan, ia kembali fokus pada beast beast yang ada di depannya. Dengan gerakan yang efektif dan penuh perhitungan ia berhasil mendaratkan tiga tebasan telak pada leher dan organ vital ketiga beast tersebut sehingga ketiga beast itu terkapar dan mati dengan cepat

Tian Fan mengibaskan tangannya, Satu kibasan tangannya itu membuat tubuh ketiga beast singa itu langsung masuk ke dalam cincin penyimpanannya. 

Ia melakukan hal itu karena ia ingin mempelajari mayat dari hewan beast tersebut. Selain itu, dari buku yang pernah ia baca di perpustakaan klan Yu, beast singa dengan surai perak memiliki banyak manfaat yang dapat digunakan oleh seorang alkemis sebagai bahan pembuatan obat dan juga pil

Tak lupa, ia juga memasukan beberapa tubuh beast rubah ekor tiga yang berada tak jauh dari mayat beast singa 

" Kyaaa " 

Kembali suara teriakan terdengar di telinganya

" Itu akibat jika kalian keras kepala." Ujarnya sedikit kesal

Gegas ia pergi ke arah timur menyusul kedua wanita muda tersebut. Hanya berselang beberapa hela nafas, ia sampai di tempat yang ia tuju. Bisa ia lihat jika situasi kedua wanita muda saat ini dalam posisi terdesak

Salah satu wanita muda yang sebelumnya terluka cukup parah kini dalam keadaan tergeletak tak sadarkan diri dengan darah  mengucur dari luka lukanya

Sedangkan wanita lainnya kini dalam posisi tak berdaya dengan tubuh yang telah ditotok sehingga ia tidak bisa menggunakan qi nya

Ketiga lelaki muda itu dengan mudah menangkap dan bermain main dengan diri sang wanita muda tersebut

" Ikat dia di pohon itu ? " Ujar salah seorang pria muda berpakaian layaknya bangsawan pada kedua orang yang bersamanya

Dengan segera kedua pria muda itu mengikat wanita muda tersebut di sebuah pohon dengan posisi tangan si wanita diikat kencang pada sebuah dahan pohon sehingga posisi tangannya terarah ke atas

Sedangkan tubuhnya diikat pada batang pohon dengan posisi kakinya pun diikat dan dibuat sedikit mengangkang

Tak hanya itu saja, kedua pria muda itu menyumpal mulut sang wanita dengan kain untuk mencegah ia menggigit lidahnya sendiri

" Posisi yang sempurna! " Ujar sang pria muda itu kembali sambil menjilati bibir atasnya 

" Sudah kubilang bukan jika aku akan mendapatkan apa yang kumau, karena kau menolak cara halus maka jangan salahkan aku bertindak secara kasar. Tapi meski kasar, aku yakin kau akan menikmatinya  Qixuan, hahahaha " Ujarnya dengan penuh nafsu

" Kalian berdua, sambil menunggu giliran, kalian bisa bersenang senang dengan wanita yang tergeletak disana, atau kalian bisa menonton bagaimana aku menggagahi wanita sombong  ini " Ujarnya percaya diri

Mendengar perkataan sang pria berpakaian bangsawan itu membuat sang wanita meronta dan mencoba melepaskan ikatan yang menderanya

" Qixuan, sabarlah sedikit. Jangan menghabiskan tenagamu, nanti saat kita sudah bersatu baru kau bisa menggunakan tenagamu supaya ada keseruan bilamana ada perlawanan " Ujarnya lantang yang langsung disambut gelak tawa dua pemuda lainnya

" Hmmff…  hmmfff… hmmfff " 

" Apa? Kau ingin aku memulainya sekarang? Ternyata kau sudah sangat ingin rupanya, baiklah jika kau memaksa. Aku akan memberikannya padamu sekarang " Ujarnya sambil berjalan mendekat pada sang wanita

BUAAAK

Sebuah batu sebesar kepalan tangan menghantam wajah sang pria dari arah sebelah kiri yang membuat dirinya terpelanting dan terbang beberapa mi dari posisinya, kedua pria muda lainnya yang melihat hal itu hanya bisa tertegun melihatnya, karena mereka berdua pun tak dapat mendeteksi serangan tersebut

" Aku tau kalian terkejut dan aneh karena kalian tak bisa merasakan seranganku. Jangankan kalian, aku pun sama tak mengerti kenapa hal itu terjadi " Ujar Tian Fan santai di belakang kedua pria muda dengan ranah immortal tersebut

Sontak keduanya langsung menengok ke arah belakang mereka. Mata mereka membulat saat mereka melihat ada seorang pemuda yang berdiri tepat di belakang mereka dan hanya berjarak satu jengkal tangan dari posisi mereka berada

Grep

Heug

Arghh

Dari arah belakang, dua tangan Tian Fan langsung bergerak cepat  melalui celah kaki kedua pemuda tersebut. Dan kedua tangannya langsung mencengkram alat vital keduanya dengan kuat yang langsung membuat kedua pria muda itu lemas seketika karena rasa linu yang mendera area selangkangan mereka

" Burung  kalian suka dijepit bukan sampai membuat burung kalian muntah ? Tenang saja, aku sebagai seorang tabib bisa membuat burung kalian berhenti muntah " Ujarnya berkelakar 

Mata kedua pria itu membulat saat merasakan sesuatu yang panas membakar area selangkangan mereka. Rasa linu yang mendera keduanya kini tak mereka rasakan, karena rasa tersebut berganti dengan kekhawatiran yang sangat besar pada  masa depannya itu. 

Keduanya langsung berguling di tanah sesaat setelah Tian Fan melepaskan mereka, dengan segera mereka berguling di tanah untuk memadamkan api yang mulai membakar area selangkangan mereka

Tian Fan langsung mengabaikan mereka dan ia sendiri langsung berjalan ke arah sang wanita muda yang terikat di pohon

Saat telah  berada di depan sang wanita muda, ia pun langsung angkat bicara. 

" Hei kaki pendek, aku sudah bilang sebelumnya padamu untuk pergi ke arah barat. Kenapa kau pergi ke arah timur ? Sudah kaurasakan kan akibatnya " Ujar Tian Fan sambil menoyor kening sang wanita muda berulang ulang

" Sekarang kau urus tiga pria itu, aku akan mengurus temanmu yang terluka " Ujarnya kembali sambil melepaskan totokan di tubuh sang wanita

Tian Fan pun berpaling dan langsung mendekati wanita muda yang terluka cukup parah dan membiarkan wanita muda yang terikat di pohon untuk melepaskan dirinya sendiri

Ia Pun fokus untuk mengobati sang wanita yang tergeletak di tanah. Bersamaan dengan itu terdengar suara teriakan dan rintihan dari ketiga pria muda tersebut. Dari suaranya saja Tian Fan tahu jika sang wanita pasti sedang melampiaskan kekesalannya pada mereka bertiga

" Semoga kalian selamat " Gumamnya pelan

—-tbc… 

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel