Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3

Dan berakhirlah, Cheryl dan Mawar dibawah pohon pinus yang begitu menyejukan hati.

Kedua sahabat yang tak beres itu, saling sandar menyandar. Jika saja, peraturan kampus seperti sekolah, memakai bel. Cheryl dengan mudah, akan menemukan si tampan itu.

Mereka bahkan, bolos MK Pak Sucipto--- dosen yang suka bercanda tapi garing, dosen yang selalu masuk tepat waktu dan keluar korupsi waktu.

"Mau makan marshmallow." Kata Mawar.

Mawar pergi ke kedai, Cheryl menunggu. Tubuh Mawar kecil tapi, ia memiliki badan yang diidamkan semua lelaki. Terkadang ia malu, terhadap pertumbuhan payudara miliknya kelewatan batas. Mawar sampai malu, berbanding terbalik dengan milik Cheryl yang rata seperti papan penggilasan.

Jika ia berjalan, semua lelaki akan memandang ke arahnya. Mawar risih, tapi apa mau dikata jika ini pemberian Tuhan.

Wanita pecinta Oppa-Oppa cantik itu, memilih minuman dingin. Ia menarik marshmallow yang digantung, apa daya terlalu tinggi.

Tiba-tiba, ada yang mengambilkan. Sayang sekali, tempat tidak romantis seperti adegan novel di perpustakaan, si cewek yang pendek dan tanpa sengaja ada yang mengambil buku, dan ada adegan slow motion keduanya saling menatap satu sama lain, dan keduanya takkan sadar, sebelum orang lain mencolok mata mereka pakai garpu.

"Terima kasih." Kata Mawar sopan. Lelaki itu, tersenyum padanya tak kalah sopan.

"Akhir-akhir ini cuaca panas ya." Kata lelaki asing itu.

"Hm?"

Lelaki itu medekat ke arah Mawar dan berbisik, "panas." Mawar menelan ludah, seumur hidup ia jomblo dan tidak pernah berinteraksi dengan lelaki, mendadak ia mencium arom maskulin yang menyenangkan, membuat jantung Mawar, tak sehat dag-dig-dug-ser.

"Ah, panas. Nih, makan marshmallow." Dengan polos, lelaki asing itu memgambil sebungkus marshmallow, dan pergi.

Detik ini, Mawar juga jatuh cinta.

***

Mawar kembali ke tempat asal mereka, terlihat sahabatnya yang berambut panjang itu, sedang memainkan ponsel, dilihat dari samping saja, Cheryl begitu cantik. Dengan angin sepoi-sepoi yang meniup rambut Cheryl, membuat gadis makin menawan, layaknya seorang bidadari turun dari kayangan, dam mencari pangeran di bumi.

"Tara... look at this. Asupan buat para jomblo." Seru Mawar riang, dengan menunjuk kantong hitam penuh dengan makanan. Mawar hobby makan, baginya hidup untuk makan. Disaat yang lain, hidup untuk bahagia, bagi Mawar, kebahagiannya ketika makan.

Semua makanan yang masuk ke dalam perut Mawar, langsung dibagi ke bagian-bagian tertentu yang menonjol.

Cheryl langsung membuka kantong itu, dan mengambil ice cream coklat berbalur kacang.

"Jadi apa rencana?"

"Kita harus nunggu sampai dapat, kita akan menjalan misi ini sampai complete."

"Berarti kau harus nikah sama dia Cher, tangan kau udah tak perawan. Takutnya aku, nanti suami kau tinggalin, gara-gara tahu, tangan kau pernah nodai orang lain." Cheryl menelan ludahnya bulat-bulat. Ya Tuhan, apa yang harus ia lakukan? Ini menyangkut masa depannya.

"Jadi gimana bilangnya nanti?"

"Hei kau yang disana, suka tak suka, kita akan menjadi pasangan abadi. Aku milikmu, dan kamu milikku." Kata Mawar sambil bernyanyi. Cheryl manyun.

Kantong makanan sudah habis, dan orang ditunggu tak kunjung nampak. Mawar sudah sangat mengantuk, perutnya kekenyangan, tapi ia butuh asupan lagi yang segar, jus strawberry misalnya.

"Cher, mau jus."

"Beli sana."

Mawar kembali ke tempat jualan. Kali ini, ia menuju tempat khusus minuman.

Ya, strawberry memang sangat menyangarkan, disaat cuaca yang sangat menyengat seperti ini.

"Terima kasih." Mawar memberi uang 20 ribuan, ia mengocok jusnya.

Sluruuuup.

Tanpa dosa, lelaki asing di depannya, menyedot minuman Mawar. Mawar pasrah, ketika minuman itu tinggal setengah.

"Terima kasih, ku pastikan kita akan berjumpa lagi."

"Dia seperti cenayang." Dengan cuek, Mawar menyeruput jus miliknya yang sudsh disedot rasa manis, dan sisa-sisa ampas yang sudah tidak enak lagi.

Mawar kembali ke Cheryl. Entah sudah berapa kali, ia bolak-balik.

"Itu perut atau lubang hitam, cepat amat habisnya." Komentar  Cheeyl melihat jus itu tandas. Padahal ia juga mau.

Mawar masih menyeruput minuman itu, walau dengan usaha terakhir.

"Itu dia..." pekik Cheryl, ketika melihat lelaki yang telah ia lecehkan.

"Woi bang! Tunggu, kamu harus tanggung jawab." Teriak Mawar, lelaki itu dengan cuek berjalan, dan masuk dalam mobilnya.

Cheryl berdiri di depan mobil, menahan si tampan itu.

Cheryl mengetuk kaca mobil. Lelaki itu membuka pintunya.

"Ya?"

"Abang tanggung jawab, gara-gara abang, tangan aku udah nggak perawan. Apa kata suamiku nanti?" Kata Cheryl berapi-api. Si tampan itu dengan berat hati akhirnya keluar. Nih cewek tak tahu malu.

"Abang harus nikahin aku, tangan aku udah nggak perawan, nanti aku jadi janda muda, gegara tangan udah nggak perawan lagi."

Lelaki tinggi itu hanya menatap Cheryl nanar.

Mawar masih memegang sisa botol jus yang isinya sudah kosong. Mawar melihat ke sedotan miliknya.

Bahkan, aku sudah berciuman dengannya.

Lelaki yang sama, yang mengalami hal terduga hari ini.

Ya, Mawar dan Cheryl, jatuh cinta pada lelaki yang sama.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel