Bab 13
Cheryl diam-diam mengeluarkan ponselnya. Dan mulai mencari nama Galvin.
C : hai-hai. Aku lagi senang, hihi. Aku Cheryl, mahasiswa paling cantik di kelas :P.
G : nggak belajar dek?
C : belajar kok bang. Abang lagi masuk juga?
G : nggak. Masuk jam 3 nanti.
C : abang lagi sama Juna?
G : Juna pergi tadi.
C : calon suamiku, ngapain?
G : biasa, nongkrong.
C : hihi. Boleh minta nomor Juna?
G : Juna.....
"Yes." Sorak Cheryl. Tanpa sadar, seisi kelas memperhatikan Cheryl yang cekikikan sedari tadi. Semua orang sudah sangat mengenal gadis itu, jadi mereka hanya bisa geleng-geleng. Meninggalkan Mawar, yang kepalang malu karena kelakuan ajaib sahabatnya. Mawar hanya menunduk ketika semua teman-temannya memperhatikan Cheryl seperti ingin memakan Cheryl setengah hidup, karena kesal.
"Kenapa sih kalian?" Cheryl bodoh. Sudah tahu salah, ia malah bertanya dengan suara keras. Seisi kelas geleng-geleng lagi.
"Kenapa Cheryl?" Tanya dosen, yang menjadikan Cheryl anak kesayangan.
"Nggak papa mam." Cheryl nyegir. Karena kelewatan, Mawar akhirnya mencubit Cheryl. Mawar pura-pura menulis. Sang dosen sedang berceramah di depan, Cheryl sibuk dengan dunianya.
"Jadi sudah ngerti 'kan? Tugasnya malam ini terakhir jam 8. Cari video tentang budaya negara Uganda, bagaimana cara mereka bersalaman. Tuliskan kesimpulan. Kalin tahu, mam sangat hafal bagi mahasiswa yang copas-copas. Itu mam kasih nilai E, jangan coba-coba copas, setiap website mam kunjungi." Cheryl sudah keringat dingin, dia adalah salah satu pelaku copy paste tugas dari internet. Bahkan, semester kemarin dengan dosen yang berbeda dan dosean yang sangat detail masalah tugas, Cheryl mendapat nilai C. Untung saja, ia tak dapat nilai E, hingga mengulang di semester berikutnya.
Cheryl mengode pada Mawar. Mawar termasuk yang rajin, karena sepulang kuliah ia langsung mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas, awal-awal waktu. Dan itu tidak berlaku bagi Cheryl, Cheryl lebih suka 'the power of kepepet' ya cewek cantik berambut panjang itu, akan mengerjakam 1 jam sebelum deadline. Hasilnya, asal-asalan dan tentu saja, hasil copy paste dari internet. Bahkan, Cheryl tak sempat membaca apa yang ia buat. Prinsipnya, 'yang penting kumpul'.
"Buat sekarang aja ya. Aku bawa laptop, kita bisa pakai wifi kampus." Entah kesadaran dari mana, Cheryl ingin mengerjakan sekarang. Ini juga salah satu modus, karena Mawar yang akan mengerjakan, dan Cheryl menunggu hasil, 'submit done'. Harus bersyukur seperti apalagi hidup Cheryl karena ada Mawar disana. Cheryl ingin menjadikan Mawar panutan, namun usia Mawar sepantaran.
Cheryl selalu berpikir, beruntung sekali lelaki yang berhasil mendapatkan hati Mawar. Mawar begitu cerdas, rajin, keluarga yang harmonis, tidak pelit, kaya. Semua kesempurnaan ada pada sosok Mawar. Seolah Tuhan, begitu tersenyum bahagia ketika mencipatkan Mawar. Tidak bagi Cheryl, ia merasa ia hidup di dunia ini karena kutukan. Bagaimana ia tak pernah diakui orang tua kandungnya, dan sampai detik ini, Cheryl tak pernah tahu siapa ayah kandungnya. Bahkan, sebatas nama saja Cheryl tak tahu.
Membayangkan wajah ayah biologis saja, otak Cheryl tidak sampai kesana, seolah Cheryl disuruh membayangkan bagaimana surga dan neraka. Cheryl sendiri, sering menerka-nerka berapa usia ayah kandungnya. Apa ia seumuran dengan maminya? Apa lebih tua? Tapi berapa? Otak Cheryl tidak bisa memproses itu semua.
Cheryl menutup matanya. Ah sudah, kenapa ia terus larut dalam hidupnya. Cheryl ingin bahagia, tapi masalah hidup dan keluarganya, selalu menghantui hari-harinya. Cheryl merasa tak nyaman.
Karena kebaikan dan kemurahan hati Mawar. Tugas Cheryl selesai sebelum deadline. Sebuah prestasi yang patut diperhitungkan. Kalian tahu, apa yang dilakukan Cheryl ketika Mawar sedang serius membuat tugas untuk mereka? Cheryl menganggu Mawar. Sudahlah, tidak membantu, menyusahkan, dan sekarang Cheryl merusuh Mawar. Beruntung stok kesabaran Mawar berisi satu pabrik penuh, yang ia produksi sendiri, khusus menghadapi tingkah ajaib Cheryl.
Florenca Rosea. Artinya bunga mawar. Sebagai bunga indah dan penyejuk mata, begitu arti Mawar pada hidup Cheryl. Ia sebagai pelengkap, penyejuk jiwa Cheryl. Cheryl tanpa Mawar seperti kopi tanpa gula.
"Aku sayang Mawar. Semoga persahabatan kita sampai tua."
"Kalau mau berteman sampai tua. Minimal kita berteman selama 7 tahun." Cheryl menghitung, ia baru setahun lebih mengenal Mawar. Berarti Cheryl masih berhutang 6 tahun ke depan, agar bisa berteman dengan Mawar selamanya.
"Bagi aku, kita udah kenal sepanjang hidup kita." Cheryl merasa, sudah mengenal Mawar seumur hidupnya, dalam artian sudah mengenal lama, bukan setahun ia kenal. Karena keakraban dan keintiman mereka yang melebihi batas.
"Ya-ya." Jawab Mawar malas. Mata kuliah selesai. Tapi Cheryl dan Mawar belum pulang. Mawar bilang, masih di kampus, Cheryl yang jadi parasit Mawar hanya mengikut. Karena ia juga, malas berada di rumah. Tak ada gambaran 'home sweet home' bagi Cheryl. Di mata Cheryl, 'my home was hell'.
"Oh astaga, bagaimana mungkin. Aku melupakan pangeran berkuda poni aku." Cheryl dengan sigap, mencari ponselnya. Ia mengubek-ngubek tasnya dan menemukan nama Juna disana. Akhirnya, Cheryl menyimpan nama itu dengan kontak : Pangeran Berkuda Poni.
"Sini biar aku yang kirim pesan." Cheryl memberi ponselnya pada Mawar yang senyum-senyum mesem, seperti orang yang sedang kasmaran.
C : hai, aku masa depanmu ^^. Ku harap kamu bisa mengenalku. Jaga hatinya buat aku ^^.
Cheryl hanya melotot, tak menyangka Mawar akan sealay itu. Kalau dirinya wajar, karena ia memang lebay.
"Ih, kenalan dulu. Nanti dikira, aku perempuan ganjen yang chat dia." Protes Cheryl. Harusnya ia memperkenalkan diri dengan baik.
"Sama aja. Dia tuh, jarang nomornya orang tahu. Jadi, pasti dia kenal, lagian kawannya abang tadi udah bilang, kalau dia bagi nomor buat Cheryl." Cheryl bernapas lega dan tersenyum.
"Ah... Mawar.. nggak sabar, punya pacar beneran." Cheryl memeluk Mawar.
"Semoga dia balas." Ujar Mawar. Tak berselang lama, ponsel Cheryl berbunyi. Notifikasi khusus dari pangeran berkuda poni.
P : .
Cheryl dan Mawar hanya mendesah kecewa, mendapat pesan titik sebiji. Tapi Cheryl yakin, itu kode dari Juna, bahwa ia juga menginginkan Cheryl.
Semoga saja.
